APENSO INDONESIA

header ads

SIAPA YANG SAKIT

Oponi:


SIAPA YANG SAKIT
Oleh : Gempur Santoso
Dosen Unipa Surabaya, Managing Director Apenso Indonesia, Ketua DPMOI Jatim, Dewan Penasehat Swaranews


Semua orang pasti tak ingin sakit. Ingin sehat terus. Tapi tak mungkin. Semua orang pasti pernah sakit.

Sakit. Ada yang sangatlah subyektif. Tekanan darah tinggi (hypertensi). Ada tekanan darah 150/100 mm Hg tak apa. Ada yg 150/100 mm Hg sudah nggliyeng alias pusing.

Tapi suhu sel dalam tubuh sama yakni 37 derajat celsius. Itu suhu care (nyaman) sel tubuh enak hidup. Semua itu diatur oleh kulit tubuh. Melalui pori-pori.

Kalau sel dalam tubuh panas di atas 41 derajat celsius. Pasti semua sel akan mati, alias orangnya sudah akan dibungkus kain kafan.

Banyak sakit yang subyektif. Hutang banyak. Saat penagih hutang datang. Rasa sakit datang. Berselimut dan gruguh. Begitu penagih hutang (debt collector) pergi. Yang ditagih hutang, tiba-tiba sembuh.
Sakit memang subyektif.

Ada yang mengganggap, kalau masih bisa turun dari tempat tidur, tidak sakit. Walau badannya panas dan menggigil. Kalau opname di rumah sakit, baru mau disebut sakit.

Ada yang sakit pilek sedikit. Sudah merasa seperti, lemes, tidur terus. Seperti sakit parah. Ya...sakit memang subyektif.

Indonesia sebagai negara tropis. Tempatnya virus dan bakteri. Ada influensa, ada virus hipatetis A, B, dan C. Ada virus flu burung, MARS, SARS, dan lain-lain.

Kini pemerintah menyatakan kondisi darurat adanya virus corona. Selama 14 hari anak sekolah belajar di rumah. Bukan libur. Pegawai yang bisa mengerjakan pekerjaan di rumah, ya kerjakan di rumah saja. Tidak libur.

Sayangnya masih banyak menggangap di rumah itu libur. Di rumah berarti dianggap tidak kerja. Di rumah adalah tempat istirahat. Masih jarang menganggap di rumah adalah kerja.

Kita, mau tak mau harus patuh pemerintah. Presiden sudah mengumumkan. Kerja di rumah 14 hari, ibadah, masih di rumah saja. Hindari kontek dengan manusia lain. Semua menteri dan pemerintah sampai tingkat bawah mengikutinya.

Kalau nggak ikut pemerintah, ikut siapa lagi. Semoga perintahnya bisa dianut. Pemerintah bisa melindungi seluruh rakyatnya. Harapan.

Di Indonesia : sakit adem panas, flu, pilek, dan sakit kepala. Sudah biasa. Virus cukup dengan empon-empon. Termasuk corona. Virus, cukup kasih obat malaria. Diobati obat pasaran lama-lama sembuh. Rakyat nggak usah dibuat panik.  Gitu... aja kok repot, kata meniru Gus Dur.

Menurut ilmu kedokteran. Sehat itu homeostasis. Berarti sakit adalah mengalami non-homeostasis.

Siapa yang sakit? Siapa yang mengalami ketidakseimbangan (non-homeostasis)?
(GeSa)

-------
Juga telah dimuat koran mingguan Swaranews, edisi : 20 Maret 2020.








Posting Komentar

0 Komentar