APENSO INDONESIA

header ads

CORONA, UNTUK APA

CORONA, UNTUK APA
Oleh : Gempur Santoso


Kasih suntik vaksin corona, virus mati. Semprot disinfektan virus corona mati.

Pertanyaannya :
Adakah vaksin corona? Jawab : ada.
Adakah disinfentannya? Jawab : ada.

Sayangnya, dua hal di atas tak menjadi kebijakan. Jika tak ada kebjiakan "tentu tak ada dana".

Sebagai dasar agar manusia tak meninggal dunia akibat virus corona. Ada berbagai perubahan tak sebagaimana lazimnya :

1. Jum'atan di Masjid ditiadakan. Dhuhur-an di rumah.
2. Berjamaah di Masjid ditiadakan. Silakan di rumah.
3. Mudik ditiadakan. Pulang ke rumah saja?
4. Tatap muka sekolah/kuliah ditiadakan. Diganti on-line (pulsa bengkak).
5. Berbuka puasa dan saur sendirian - jarak jauh. Bersama keluarga - jangan sampai bergerombol.
6. Pegawai kantor tidak tiap hari masuk. Pakai sistem piket.
7. Para tahanan dikeluarkan. Muncul residivis barakasi, meresahkan.
8. Pengangguran TKI makin menumpuk. Malah yang datang/impor TKA.
9. Bagi pembisnis dan pekerja harian, jadi kesulitan bekerja.

Itu diantaranya efek negatif isu corona. Apalagi ada yang menjadi kebijakan resmi.
Resmi : kebijakan pemerintah.

Sejak dulu rakyat manut kebijakan pemimpin/pemerintah. Semoga saja pemerintahannya benar alias tidak bohong lokal ataupun global.

Dulu, ada gambaran. Gajah itu seperti ilir (kipas), padahal hanya pegang lokal "telinga gajah" saja.

Padahal secara global gajah ya gajah...benar benar gajah.

Bagaimana dengan hewan makluk halus "virus corona"? Coba pegang lokal dan globalnya, biar tak keliru.

Semoga kita sehat selalu...aamiin yra.
(GeSa)

-------
Dimuat juga oleh koran online: Swaranews edisi 27/4/20.







Posting Komentar

0 Komentar