APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : GARENG KENA GTP (Gerakan Tutup Pintu)

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) :


GARENG KENA GTP 
(Gerakan Tutup Pintu)
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalism
Apenso Indonesia

"Kalau tidak mau lidah keseleo, ada lima hal yang harus diperhatikan anda bicara dengan siapa, tentang apa, bagaimana, kapan dan dimana - (Anonim)."

Pepatah indah itu memang layak diterapkan dalam kehidupan di negeri Kang Gareng yang terkenal guyub rukun meski saat ini dilanda musibah merebahnya Virus Bahaya Sekali (VBS).

Kang Gareng : "Hari puncak kemenangan telah tiba seluruh warga negeri merayakan dalam keperihatinan," ungkap Kang Gareng kepada Petruk yang terkesan cerah meriah.

Petruk : "Beli Pepaya campur kue basah, ya mengapa harus susah... harus perihatin Kang, mari kita syukuri nikmati," ucap Petruk yang pernah mengalami masa isolasi gara-gara pulang kampung.

Kang Gareng : "Ya Truk, jika dibuat susah perihatin ya bisa saja tapi dibuat senang santai ya terserah kita, tapi kalau dipikir dan diingat dan dibandingkan dengan situasi Puncak kemenangan di tahun sebelumnya memang ada keperihatinan yang dalam Truk," jelas Kang Gareng yang merasa galau jika mengingat kondisi VBS semakin hari semakin merajalela.

Petruk : "Yu Tin beli ragi, perihatin lagi..sebenarnya saya juga memiliki perasaan begitu Kang. Siapa yang tidak sakit hati, siapa yang tidak galau. Biasanya di Puncak Kemenangan setelah bertapa 30 hari masyarakat secara tulus membuka pintu untuk menerima sanak saudara tetangga jauh dan dekat secara guyub, terus berubah ditiadakan dan dilarang keluar rumah. Siapapun akan perihatin, tapi adanya ketentuan Puncak Pimpinan Negeri apa boleh buat Kang," beber Petruk sembari menambahkan perlunya kepatuhan untuk kesejateraan dan kemakmuran negeri.

Kang Gareng : "Ya Truk adanya Gerakan Tutup Pintu (GTP) selama hari kemenangan ya memang menyakitkan tapi harus kita ambil hikmahnya, lebih hemat. Karena keluarga Petruk yang memiliki cucu, cicit, cucut yang jumlahnya puluhan tidak akan ke rumah dan saya tidak keluar uang sangu ..hahaha," papar Kang Gareng sembari memandang tajam Petruk.

Kang Gareng : "Ya Truk meski GTP kita harus minta maaf kepada saudara dekat, setengah dan jauh melalui teknologi canggih, kita tidak mengerti hati orang yang kita tahu hanya hati Ayam dan Sapi ..hahaha," tutur Kang Gareng sambil menambahkan bahwa seseorang itu tidak lepas keseleo dalam berkomunikasi antar sesama.

Petruk : "Ya Kang, kalau hati Ayam dan hati Sapi enaknya di Sate dan Rendang ..dan makannya harus jaga jarak dengan keluarga serta harus dibawa pulang jika beli di restauran dan di depot kecuali dapat gratis ..hahaha," kata Petruk sembari tersenyum simpul.

Kang Gareng mendengar hanya tersenyum dan bersandar di pintu utama rumahnya yang di kemenangan menjadi insan suci kembali harus ditutup.

Kang Gareng : "Oallah Yang Kuasa makna apa harus hamba terima ketika dituntut menutup pintu dikala sesama harus saling memaafkan," keluh Kang Gareng sembari matanya melirik Petruk yang sedang asyik menikmati roti Markar (Mariam Bakar).

Petruk : "Maf ketumpahan susu kental, maafnya ya harus lewat digital Kang atau Medsosma ..Media sosial masyarakat..lebih hemat Kang ..sip markasip..jelas rumah bersih..kue utuh dan pokoknya lebih asyiklah," urai Petruk sambil bergaya orasi (Ogah Basa basi).

Kang Gareng : "Ya Truk yang mempunyai perangkat Teknologi Informasi Canggih (TIC) yang tidak punya tidak paham dan tidak kenal terus bagaimana..itu lerlu..ee perlu dipikirkan," tandas Kang Gareng yang masih memikirkan MGR (Masyarakat Golongan Rendah).

Petruk : "Ke Sekolah mengambil Rapot, Wualah kok Repot Kang. Ya ditunda dulu tatap mukanya, kalau masih belum memiliki perang TIC ya cukup mendoakan saja dari rumah. Kita memang selalu berserah diri namun perlu ikhtiar, biar tidak kesasar hahaha.." ucap Petruk sembari tertawa kecil.

Kang Gareng : "Ke Surabaya beli mangsi, ya bagaimana lagi sudah kondisi. Ya kita ikuti dulu ada GTM (Gerakan Tutup Mulut), GTJ (Gerakan Tutup Jalan), dan sekarang GTP (Gerakan Tutup Pintu) kedepan tunggu muncul apa lagi," ungkap Kang Gareng sembari melangkah meninggalkan pintu dan menutupnya.

Kang Gareng : "Aduh..duuuh ..suaakit," rintihan datang dari arah Kang Gareng.

Petruk : "Hati-hati Kang kejepit pintu, pintu dimusuhi.." ujar Petruk sembari melihat Kang Gareng masih sedikit kesakitan.

Kang Gareng : "Kuasep Truk..sudah kejepit..ya nasibnya memang kejepit ..siapa memusuhi ponti...ee pintu ..kurang kerja," ujar Kang Gareng sambil merintih kesakitan.


🌸AHAD BERKAH🌸

✨SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1441 H✨
😊MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN😊
#Staysafe
#StayatHome

Posting Komentar

0 Komentar