APENSO INDONESIA

header ads

“Isi Ngabuburit Dengan WEBINAR : JEMBATAN MENUJU PROGRAMER“

“Isi Ngabuburit Dengan WEBINAR : JEMBATAN MENUJU PROGRAMER“
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia


Ngabuburit merupakan kegiatan menunggu waktu berbuka puasa. Istilah ngabuburit lebih familiar untuk anak-anak dan remaja yang memiliki banyak waktu kosong saat menjalankan ibadah Puasa. Waktu kosong inilah yang disebut dengan ngabuburit.

Ngabuburit sendiri kerap diisi dengan berbagai aktivitas. Beberapa daerah bahkan memiliki tradisi ngabuburitnya masing-masing. Kata ngabuburit sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Sunda “burit” yang memiliki arti waktu menjelang sore. Secara keseluruhan ngabuburit merupakan singkatan dari “ngalantung ngadagoan burit” yang berarti bersantai-santai menunggu waktu sore. Kata ini kemudian menjadi identik dengan Ramadhan karena Ibadah Puasa identik dengan menunggu waktu berbuka yaitu pada waktu sore hari.

Pada awalnya, kegiatan ngabuburit selama Bulan Ramadhan diisi dengan berbagai kegiatan religius seperti pesantren kilat. Namun, seiring perkembangan zaman, ngabuburit di Indonesia mulai berkembang menjadi berbagai aktivitas yang lebih bervariasi. Seperti wisata kuliner di pasar kaget alias pasar Ramadhan, berbagai aktivitas sosial, hingga sekedar acara kumpul-kumpul sahabat.

Programmer adalah seseorang yang mampu menyelesaikan masalah dengan menggunakan bahasa pemrograman. Mereka mempunyai banyak kemampuan terdiri dari berbagai level, mereka handal dalam menulis kode, mengerti algoritma dan sering bekerja sendiri.

Seorang programmer menguasai setidaknya satu bahasa pemrograman dan handal dalam menggunakannya. Programmer biasanya merupakan lulusan dari Universitas dengan jurusan ilmu komputer atau informatika. Ada juga programmer yang bukan berasal dari Universitas, seperti pelajar sekolah menengah kejuruan di bidang informatika, atau orang yang belajar otodidak dari buku, internet, kursus, bootcamp, dan sebagainya.

Dalam mengisi waktu untuk berbuka puasa, Penulis menggunakan waktu yang positif, apalagi di masa Pandemi Covid- 19. Dimana pada hari Minggu 4/5/2020 Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir pada hari Minggu 3/5/2020 sedang Ngabuburit dengan mengikuti acara yang diadakan oleh UNIVERSITAS NAROTAMA Surabaya yaitu Webinar dengan judul Jembatan Menuju Programer melalui https://meet.google.com/kti-zhnv-qom. Acara tersebut dimulai pukul 15.30, disamping itu juga bisa di tonton melalui https://youtu.be/TGcG-WQbDXE.

Dalam kesempatan tersebut yang menjadi Keynote Speaker adalah Bapak Ir. Wisnu Shakti Buana Wakil Walikota Surabaya, beliau menjelaskan kondisi Kota Surabaya saat ini. Setelah itu, di akhir penutup Bapak Ir. Wisnu Shakti Buana mengajak anak-anak Surabaya Kudu Semangat, Kudu WANI, Salam Satu Nyali.

Selanjutnya Bapak Aryo Nughroho, S.T., S.Kom., M.T. selaku Dekan UNIVERSITAS NAROTAMA Surabaya mengucapkan banyak terimakasih sudah ikut bergabung di acara tersebut dan Pak Aryo juga mengucapkan selamat berpuasa, selanjutnya langsung paparan dari Mahasiswa Universitas Narotama Surabaya tentang Jembatan menuju Programer.

Penulis sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini, diharapkan acara tersebut dapat berlanjut sambil mengisi waktu untuk berbuka, jadi biar ada manfaat, mengingat masa pandemic Covid–19 tersebut juga kesulitan untuk jalan-jalan, paling-paling sambil nunggu buka adalah tiduran, tapi dengan adanya kegiatan tersebut bisa menambah pengetahuan, pengalaman, teman serta yang terpenting Alhamdulilah bisa dapat Sertifikat kegiatan Webinar tersebut.

Pihak Narotama Surabaya juga memberikan LINK https://drive.google.com/file/d/1ZUE9ekJFgw4_cwq0G9hnKuLitfOrBGgA/view?usp=sharing bagi yang tidak bisa masuk di acara tersebut, sehingga lebih asyik sambil tiduran sambil lihat Link tersebut.

Dalam kesempatan yang baik ini Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya berharap agar Covid–19 segera hilang dari muka bumi ini dan Penulis mengimbau kepada seluruh Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya serta seluruh Masyarakat selalu memakai masker, serta sarung tangan dimanapun berada termasuk jika ada di sekolah untuk melaksanakan piket serta beliau meminta untuk selalu cuci tangan, agar tubuh kita terbebas dari Covid–19 tersebut, sehingga harapannya agar Covid–19 segera hilang dari kota Surabaya, apalagi setelah ini akan memasuki Lebaran, sehingga bisa lebaran dengan aman dan nyaman bersama keluarga.

#TantanganGuruSiana 
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat


Posting Komentar

0 Komentar