APENSO INDONESIA

header ads

Matematika Mesir Kuno dan Fenisia (7)

Matematika Mesir Kuno dan Fenisia ( 7 )
(Metode menentukan sudut 90 derajat)
Oleh : Suryadi
Director of Education
Apenso Indonesia


Orang Mesir Kuno sangat teliti di dalam merencanakan bangunan candi. Untuk membuat pondasi candi, diperlukan pengukuran sudut siku-siku. Sudut siku-siku diperoleh dengan cara berpedoman pada bintang-bintang di langit. Mereka telah memiliki cara menentukan arah Utara-Selatan dan Timur-Barat.

Dengan mengamati tempat dimana terbit dan tenggelamnya suatu bintang, dan menarik garis lurus antara terbit dan tenggelamnya bintang tersebut, didapatkan garis arah Utara-Selatan. Garis arah Timur-Barat didapatkan dengan cara membuat sudut siku-siku pada garis arah Utara-Selatan dengan menggunakan seutas tali pengikat.

Pada seutas tali diberi simpul atau tanda titik A, B, C, dan D. Perbandingan bagian tali AB : BC : CD = 3 : 4 : 5. Titik B dan C ditempatkan pada garis arah Utara-Selatan. Pasak dengan tanda huruf P dan Q ditancapkan pada titik B dan C. Bagian tali BA diputar mengelilingi pasak P. Dengan cara yang sama bagian tali CD diputar mengelilingi pasak Q, sehingga terjadi pertemuan antara titik A dan D. Pertemuan kedua titik ini ditandai dengan pasak R. Hasilnya berbentuk bangun datar segitiga siku-siku PQR yang memiliki sisi RP, PQ, QR dengan perbandingan 3 : 4 : 5.

Sudut segitiga pada titik P menjadi sudut siku-siku, garis PR menunjukkan garis arah Timur-Barat. Metode yang sama masih dipergunakan hingga saat ini oleh ahli bangunan untuk menentukan sudut siku-siku saat akan membangun pondasi bangunan.

Posting Komentar

0 Komentar