APENSO INDONESIA

header ads

Penguatan Pendidikan Karakter Melalui PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID–19

“Penguatan Pendidikan Karakter Melalui PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID–19“
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia


Pada era sekarang ini, sumber daya manusia yang baik banyak dibutuhkan terutama bagi negara-negara yang maju apalagi negara yang sedang berkembang contohnya Negara Indonesia.

Sumber daya manusia yang baik ditentukan melalui tingkat pendidikannya. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam pembentukan karakter (watak) peserta didik, rumusan dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut tidak secara nyata diimplementasikan dalam kebijakan pendidikan maupun praktek di sekolah, baik dalam kegiatan proses belajar mengajar dalam kelas maupun di luar kelas.

Berbagai kasus yang tidak sejalan dengan etika, norma, moral atau perilaku yang menunjukkan rendahnya karakter telah banyak terjadi dalam kehidupan di masyarakat. Berbagai kasus yang pernah terjadi di Indonesia telah merusak keteladanan peserta didik dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang mulia.

Seperti tawuran mahasiswa dan antar pelajar, kasus kekerasan terhadap anak didik, kasus narkoba dan perjudian, pornografi dan pornoaksi yang ditunjukkan oleh kalangan siswa, hubungan seks bebas yang menjangkiti siswa dan mahasiswa, dan sebagainya.

Permasalahan yang diuraikan di atas, terjadi karena belum optimalnya penanaman nilai-nilai luhur pancasila terhadap peserta didik dalam kelas yang mengacu pada pembentukan karakter dan budaya bangsa Indonesia. Di samping itu, krisis keteladanan dan kurangnya panutan yang dicerminkan para pendidik, tokoh agama, birokrat pemerintah, elit politik, dan elemen masyarakat sehingga menjadikan generasi penerus khususnya peserta didik tumbuh liar, memiliki karakter dan kepribadian yang lemah.

Dengan ini sangat dibutuhkan peran dari guru dalam membentuk dan mengembangkan pendidikan karakter siswa dalam kelas. Guru harus terus berupaya membenahi dan mengembangkan pendidikan karakter yang melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam kelas. Selain itu, pendidikan yang dapat membentuk atau mengembangkan karakter adalah pendidikan dalam pembelajaran kimia. Dalam pembelajaran kimia, sebagian besar materi dalam ilmu kimia adalah abstrak.

Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang baik dengan menerapkan media interaktif guna tercapainya pendidikan karakter yang baik sesuai dengan tujuan dari sistem pendidikan nasional di Indonesia.

Pendidikan termasuk pendidikan kimia harus selalu diusahakan berjalan efektif. Pendidikan disebut efektif apabila proses pendidikan berhasil. Berhasil artinya memperoleh produk yang baik atau hasil belajar yang tinggi. Salah satu indikator efektivitas pendidikan kimia ditunjukkan tingginya nilai kimia yang dicapai peserta didik. Nilai tinggi mata pelajaran kimia baru dicapai sebagian kecil peserta didik, yaitu peserta didik di dalam kota dan belum merata pada peserta didik lainnya. 

Oleh karena itu, efektivitas pendidikan kimia masih menjadi masalah hingga saat ini. Dalam kaitan dengan penggunaan media pembelajaran interaktif, maka yang menjadi perhatian bagi setiap guru adalah bagaimana seorang guru mampu memilih dan menggunakan serta menyesuaikan dengan materi, sifat, dan karakteristik ilmu pengetahuan serta karakteristik dari siswa.

Penggunaan media dalam pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa dalam penguasaan materi pelajaran dan memiliki keterampilan. Dalam hal ini guru harus benar-benar mampu mendesain proses pembelajaran dan menentukan materi yang akan disampaikan dan dengan media apa disajikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan media pembelajaran interaktif, sehingga dapat mendorong siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep pembelajaran. Selain penggunaan media pembelajaran interaktif, guru juga harus dapat memperhatikan komunikasi interpersonal yang dimiliki oleh siswa. 

Keberhasilan belajar tergantung bagaimana siswa dapat menyampaikan kemampuan akan analisisnya terhadap pembelajaran Kimia yang pada akhirnya akan menciptakan siswa memiliki kemampuan berkomunikasi. Oleh sebab itu, penggunaan media pembelajaran interaktif perlu dikaji, apakah dapat meningkatkan hasil belajar kimia secara optimal.

Posting Komentar

0 Komentar