APENSO INDONESIA

header ads

ALI ASPANDI INGIN LEBIH OPTIMAL BERKESENIAN

ALI ASPANDI INGIN LEBIH OPTIMAL BERKESENIAN
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalisme
Apenso Indonesia


Sosok Ali Aspandi memang sejak sekitar 5 tahun terakhir eksis bergelut di bidang kesenian, sebelumnya banyak berkecimpung di ranah hukum, sebagai pengacara. Ia ketika bersentuhan di dunia kesenian selain piawai di bidang Sinema juga di Seni Rupa.

"Saya pernah membuat film secara indie bertema tentang Koruptor," ungkap Pak Ali sapaan Ali Aspandi sembari menambahkan sebenarnya pihaknya masih berkeinginan membuat film lagi sesuai tuntutan zaman.

Ia mengakui, minatnya terhadap kesenian sebenarnya sudah terlihat saat dibangku SMA hingga Perguruan Tinggi. "Sayang setelah saya lulus Perguruan Tinggi dan bekerja, dalam berkesenian saya kurang eksis," ungkap Pak Ali yang terampil melukis dan membatik.

Minat kembali berkesenian membahana setelah pria kelahiran Lamongan kurang lebih 50 tahun lalu menerima amanah menjadi Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo periode 2018 -2023.

"Sebelum mendapatkan amanah saya sudah aktif melukis dan membuat film indie," tandas Ali Aspandi yang berkeinginan seni budaya di Sidoarjo berkembang seperti daerah lain di Jawa Timur.

"Potensi seni budaya di Sidoarjo itu cukup besar, tidak sedikit pelaku seni kenamaan Jawa Timur domisilinya di Sidoarjo dan seniman mudanya banyak yang kreatif," imbuh Ali Aspandi penuh semangat.

Berbicara peran pemerintah Kabupaten Sidoarjo terhadap pengembangan potensi Sidoarjo ungkapnya, memang belum optimal selama ini, karena perioritas pembangunan di Sidoarjo belum mengutamakan sektor Seni Budaya.

"Untuk itu kami menyadari harus bekerja cerdas dan keras agar kedepan sektor Seni Budaya menjadi potensi yang diprioritaskan," jelas Ali Aspandi yang merasa bersyukur Dekesda dibawah kepemimpinannya masih mendapatkan perhatian dari Pemkab Sidoarjo melalui bantuan dana hibah pengembangan.

Berbicara pengembangan potensi Seni Budaya di Sidoarjo menurut Ali Aspandi, perlu dibangun ekosistem pengembangan seni budaya sesuai tuntatan era digital.

"Mau tidak mau, suka tidak suka pelaku seni budaya harus memahami Teknologi Informasi sehingga tidak ketinggalan dan kami bangga komite-komite Seni di Dekesda telah mampu menggelar aktifitas secara Virtual sesuai kondisi era pandemi Covid -19," beber Ali Aspandi yang juga aktif di organisasi profesi pengacara.

Ali Aspandi dalam ranah seni rupa berkenginan mewujudkan mimpinya membuat pameran kreasi Seni Batik.
"Ya saya sudah mulai mengumpulkan karya-karya Batik bermotifkan potensi Sidoarjo seperti Bandeng dan motof menarik lainnya. Selain pameran juga ada peragaan busana Batik dan Demo membatik," tutur Ali Aspandi yang berharap keinginaanya bisa terwujud 1 atau 2 tahun mendatang seiring peringatan Hari Batik Nasional.

Posting Komentar

0 Komentar