APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : KANG GARENG NARSUM WEBNAR

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) :


KANG GARENG NARSUM WEBNAR
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalisme Apenso Indonesia

Kang Gareng yang dikenal sebagai tokoh sepuh negeri belakangan mengalami kegalauan akibat jarang tampil menjadi Nara Sumber (Narsum) Seminar berskala se jagad. Kegalauan Kang Gareng terobati dengan adanya Webnar yang mengundang sesepuh Negeri itu menjadi salah seorang Pembicara -Narsum.

Kang Gareng : "Topiknya seandainya Jimat Negeri hilang Truk, terpaksa ya saya terima bisa beraksi dalam berolah kata lagi," ucap Kang Gareng kepada Petruk yang kebetulan mampir di Perumahan Sesepuh Negeri (PSN).

Petruk : "Cari galah di kebun kangkung, wuallah tambah bingung Kang, topik berandai-andai, ya yang jelas begitu, Jimat hilang apa diganti itu lebih tepat, tidak penuh spekulatif," kata Petruk sembari memandang tajam Kang Gareng.

Kang Gareng : "Truk ini jelas Seminar Web yang kini pipuler ..ee populer sebutan Webnar, bukan Onar (Orientasi Seminar) dan topik jelas spekulasi yang tidak spekulan tanah," ucap Kang Gareng penuh semangat.

Kang Gareng : "Sayapun berpikir tujuh kali pusing untuk menjadi Narsum Webnar itu Truk, kau kira saya memakai aji mumpung menganggur begitu ..sorry lah yoh," tambah Kang Gareng bergaya seperti seorang diplomat.

Petruk : "Benang dipakai tali surat kabar, tenang dan sabar. Saya hanya berpendapat dan sangat mendukung Kang Gareng tampil dalam Webnar plus Onar, cuma perlu kajian yang matang tidak sematang, biar tidak sakit perut," jelas Petruk dengan ekpresi penuh ketenangan.

Petruk : "Saya tetap memberikan respon positip tapi tidak posotip terkena Virus Bahaya Sekali (VBS)..hahaha," imbuhnya sembari ketawa kecil.

Kang Gareng : "Thankyu kamsek sunget, suwun sanget atas dukunganmu saya ikut Webnar, meski berdasarkan pandanganmu Webnar topik masih tanda tanya," tutur Kang Gareng tanpa basa-basi.

Petruk : "Memang secara prinsip ke Surabaya beli kelepon, saya respon. Ya sayangnya topiknya tidak jelas, tapi ya tidak apa-apa yang penting jelas Administrasi dan Finansialnya karena berlingkup se jagad jangan kompensasinya hanya secangkir kopi," kata Petruk sembari membetulkan rompi saktinya.

Kang Gareng : "Terus terang persoalan menjadi narsum seminar dari dulu itu bagi saya sebuah pengabdian pada negeri tercinta seperti petuah lama sekali "Jangan tanya apa yang diberikan negeri ini kepadamu tapi apa yang telah kau berikan kepada negeri ini", makanya saya tidak mau bingkisan, imbalan, kecuali dana tunai," ungkap Kang Gareng penuh optimisme.

Petruk : "Ke Gresik beli nota, Sik ta Kang. Apa benar katamu tentang Dana Tunai sebagai kompensasi Webnar atau Seminar, kalau benar apa tidak salah," tandas Petruk sambil tersenyum.

Kang Gareng : "Lhi ..ee lho Truk ya tidak salah, logis saja dan saya tidak meminta dan mentarget. Jika saya diberi Vandel dan Piagam saja tanpa bukti administrasi dana transport ya tetap saya terima, tapi apa pantas sesepuh negeri tidak diperhatikan dan selama kalau kamu 70 persen dari dana transport Webnar saya sumbangkan ke Satgas Penolong Korban Virus Bahaya Sekali," beber Kang Gareng sembari meneteskan air mata adanya kesan komersil sebagai narsum.

Petruk : "Bikang buah Manggis, jangan menangis. Saya percaya tidak ada praduga jelek tentang keberadaan Kang Gareng sebagai Narsum sudah sesuai protokol ..ya semoga tetap berada di jalur yang benar, sudah tua tidak perlu membuang air mata buanglah uang sekedarnya untuk kaum duafa," papar Petruk sambil memegang pundak Kang Gareng.

Kang Gareng : "Truk saya menangis bukan masalah omonganmu tapi kejatuhan debu yang tiba-tiba .." ucap Kang Gareng yang tiba-tiba ditinggal Petruk ke Toilet.

Kang Gareng : "Kurang ajar, Orang tua ngomong ditinggal kencong...ee kencing," gumam Kang Gareng perlahan tapi pasti.

🌸AHAD BERKAH🌸
#JagaKesehatan&Kebersihan
#DiRumahsaja

Posting Komentar

0 Komentar