APENSO INDONESIA

header ads

PRAMUKA BERKARYA Di MASA PANDEMI COVID-19

“PRAMUKA BERKARYA Di MASA PANDEMI COVID-19“ 
Hari Ke - 141
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia


PRAMUKA (Praja Muda Karan) yang mempunyai arti jiwa muda yang suka berkarya adalah proses pendidikan yang berada dibawah tanggung jawab anggota dewasa yang dilakukan di luar lingkungan sekolah, keluarga dengan tujuan prinsip-prinsip dasar tertentu (Permendikbud No.63 Tahun 2014).

Gerakan pramuka lahir di Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961. Sejak itulah 14 Agustus dikenal sebagai hari pramuka. Dalam sejarahnya pramuka yang singkatan dari praja muda karana merupakan organiasai kepanduan yang tidak hanya popular di Indonesia, namun juga di kanca dunia.

Boden Powell, sang bapak pandu dunia mengandaikan kegiatan kepanduan ini sebagai sarana pendidikan melalaui kegiatan yang menyenangkan baik kegiatan dalam sekolah maupun luar sekolah. Hingga saat ini, pramuka sangat familiar di telinga masyarakat luas meskipun pramuka sebelumnya merupakan kegiatan wajib di sekolah, bahkan hampir semua satuan pendidikan yang ada di Indonesia mulai dari SD (Siaga), SMP (Penggalang), SMA (Penegak), dan bahkan ada juga satuan gerakan pramuka di tingkat perguruan tinggi disebut dengan RACANA.

Pada bulan Agustus kemarin merupakan bulan kemerdekaan, dan juga menjadi momentum kegiatan pramuka, karena pada tanggal 14 Agustus diperingati sebagai hari pramuka. Betapa kegiatan kemah pramuka, Jambore, dan Raimuna Nasional atau sekedar upacara peringatan hari pramuka hampir menghiasi semua lapangan kecamatan-kecamatan maupun desa-desa.

Masuknya pendidikan pramuka dalam struktur kurikulum pada pendidikan dasar patut diapresiasi. Pramuka dianggap sebagai wahana pembentukan karakter siswa. Karena didalam pramuka siswa dilatih kepemimpinan, kerja sama, solidaritas ,mandiri, dan keberanian. Kegiatan pramuka ini akan mampu membangun kecerdasan siswa pada rana afeksi (sikap dan prilaku), sehingga siswa mampu mengembangkan karakter secara positif.

Pramuka melatih mental yang kuat, melalui pramuka siswa dibekali dengan sikap mental yang tangguh seperti disiplin, berani, loyal, bertanggung jawab, dan sifat-sifat lainnya yang terdapat dalam dasa dharma (sepuluh bakti pramuka). Sikap mental ini barangkali tidak ditemui dalam proses pembelajaran formal adalah sebuah kenyataan bahwa ada siswa yang cerdas dan pandai, namun menjadi sosok yang penakut, tertutup, sulit bergaul, dan sebagainya.

Kegiatan kepramukaan merupakan pendidikan di luar sekolah yang dilakukan dengan bentuk menarik, menantang, dan menyenangkan. Pramuka sebagai upaya pembentukan watak dan karakter generasi muda. Pramuka merupakan salah satu pendidikan non formal yang mampu bertahan dalam segala zaman yang menjadi banteng dalam mendidik dan membina generasi muda dengan jiwa tangguh, terampil, cerdas, dan disiplin.

Dalam kegiatan pramuka bukan hanya materi atau isi pelajaran yang perlu diperhatikan melainkan bagaimana kita dapat melahirkan dan menumbuhkan sikap-sikap serta perbuatan–perbuatan yang baik yang akan membentuk karakter dan kekuatan jasmani dari diri tersebut. Hal ini bisa dilihat dari cara kerja regu atau kelompok penggalang untuk berkerja sama dalam satu tim dalam mencapai satu tujuan yang sama.

Pendidikan karakter tertuang dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara demokratis serta bertanggung jawab.

Sedangkan pendidkan karakter adalah suatu sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter kepada seorang individu, yang meliputi : ilmu pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk dapat menjelaskan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain lingkungannya maupun bangsa dan negaranya.

Keterampilan-keterampilan karakter yang terdapat dalam pendidikan pramuka dapat diterapkan pada semua aspek kehidupan. Keterampilan pramuka tesebut meliputi baris-berbaris, membaca sandi, kompas dan peta, pioneering, dan menaksir mempelajari cuaca, permainan, olah raga, hiking, teknik diskusi dan seminar, kepemimpinan, pengabdian masyarakat dan lain-lain.

Keterampilan-keterampilan tersebut dalam keperamukaan dapat dijadikan wadah pembentukan karakter peserta didik yang kelak dapat bermasyarakat dalam kehidupan bangsa. Berbekal keterampilan yang didapat dari ekstrakurikuler pramuka, banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak pramuka terjun ke masyarakat dan bergabung dengan banyak elemen masyarakat.

Di kegiatan kepramukaan dapat mengajarkan peserta didik untuk berkerja sama dengan orang lain dalam memecahkan masalah, mempunyai jiwa tolong-menolong mejadi prbadi yang tangguh, berani, dan percaya diri. Pramuka juga melatih mental dan peserta didik untuk menjadi disiplin dan bertanggung jawab. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, selamat berjuang untuk menjadi generasi muda yang cerdas, trampil, dan berkarakter.

Pada masa Pandemi COVID–19, kita semua dituntuk kreatif serta aktif dalam melakukan aktivitas kita walaupun hanya di rumah saja (Stay At Home) dimana pada hari Rabu 3/6/2020 di saat Pandemi COVID–19 seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan dimasa Pandemi COVID–19 banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dengan menggunakan Seragam Pramuka mereka ada yang menyapu rumah, membantu orang tua memasak, bahkan ada yang Ngaji ditemani oleh orang tua serta pada saat Penilaian Akhir Tahun siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS pada hari Rabu & Kamis masih memakai Seragam Pramuka.

Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA bahwasannya kegiatan tersebut adalah untuk mengisi kegiatan selama masa PANDEMI, serta mengajak siswa/siswi menjadi Pramuka berkarya tanpa mengenal lelah dan putus asa.

#TantanganGuruSiana  
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat

Posting Komentar

0 Komentar