APENSO INDONESIA

header ads

PSBB dan New Normal


PSBB dan New Normal


Oleh: Gempur Santoso

Tetap bahagia. Walau situasi kondisi berubah. Anak anak mulai bekerja ke kantornya masing masing. Pakai protoloter kesehatan.

Sebelumnya masa PSBB (pembatasan sosial beskala besar), piket, dikerjakan di rumah dan daring (dalam jaringan on line). Kini masa new normal mulai ke kantor.

Kecuali yang bidan (tenaga kesehatan). Tiada henti. Terus bekerja.

Sehingga di rumah, tak ada orang. Menyenangkan, semua bekerja. Tidak ada lagi yg bisa menggantarkan kami. Saya dan itri naik mobil on lain. Enak juga. Nyaman juga. Murah. Dekat.

Memang beda. Saat PSBB dan saat new nomal. Melihat lalu lintas menjadi padat. Dulu sepi. Begitu pula kata pak sopir on line. Kini, ramai, hampir sama padatnya seperti sebelum coronavirus. Dulu.

Masuk ruang. Di jalan, Semuanya pakai protokoler kesehatan. Tapi, saat dalam mobil, masker ada yang dilepas. Katanya sulit bernafas, tak biasa.

Temanku, malah pakai masker depannya mika. Tampak transparan. Menurut pengakuannya, saat bersin jadi tidak enak. Bau. Terpaksa dilepas sebentar.

Pulang. Naik mobil on line lagi. Biar mudah di jemput, kami ke jalan raya. Dekat tukang tembel ban. Pinggir jalan. Rumahnya di belakang. Katanya, dia selama coronavirus tak pernah pakai masker. Tetap kerja, nembel ban, dan mompa ban.

Mobil on lain kami datang. Warna hitam. Saya melambaikan tangan dengan dia. Selama kami nunggu mobil on line, tukang tembel ban ngobol dangan saya. Baik. Nemani.

Selama saya ke kantor atau kemana saja, selalu pakai alat pelindung diri (APD). Termasuk masker. Biar tidak repot dg petugas. Juga tidak merepotkan petugas.


Sampai rumah. Kami masuk rumah. Semua APD  di lepas. Seperti biasa. Mungkin dalam rumah tak ada coronavirus. Juga tak ada petugas.

Salam hormat. Semoga semua tetap rukun, sehat, dan ramah dengan sesama.....aamiin
(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar