ERGONOMIS : BERKENDARA
Oleh : Gempur Santoso
Saat duduk di sadel. Ya..duduk, kendaraannya berjalan. Ada yang membungkuk. Ada yang agak degek (punggung belakang/vertebralis ke belakang). Ada yang duduk tagak.
Mana yang duduknya di kendaraan sepeda motor nyaman?. Artinya tidak banyak membutuhkan tenaga tubuh.
Coba ingat-ingat ilmu mekanika. Seperti momen gaya. Seperti gaya ungkit. Di dalam tubuh disebut biomekanika.
Jika tubuh tegak. Maka, daya tubuh Anda diterima pantat. Langsung ke sadel kendaraan.
Barangkali, Tuhan membuat pantat banyak ototnya (daging) dan lemak. Salah satu tujuannya biar tak lelah, kuat duduk. Empuk.
Kalau badan selurus pantat. Maka, beban/biomekanika yang diterima pantat, ringan. Tidak ada momen gaya tubuh.
Kalau membungkuk atau degek. Badan tak selurus pantat. Ada sudutnya. Munculah momen gaya. Itu, membuat beban yang diterima tubuh semakin berat.
Tentu, secara biomekanika, beban tubuh lebih sedikit diterima pantat. Saat duduk tegak. Tidak bersudut. Tidak membungkuk juga tidak degek.
Anda pernah lihat motor pendek sekali. Sensasi, mungkin. Bahkan saat ada polisi tidur. Berhenti. Turun dulu. Mengangkat motornya dari polisi tidur. Itu jelas melelahkan. Jadi lama. Tidak nyaman atau tidak ergonomis, melelahkan.
Anda pernah lihat motor/kedaraan setir tinggi. Mungkin sensasi juga. Sampai ketiaknya terlihat, tangan ke atas, saat nyetir. Itu melelahkan.
Sebab. Saat nyetir, tangan ke atas. Beban tangan diterima bahu lebih besar dibanding beban yang tertumpu di setir. Kerja bahu nyangklak (bahu ke atas) begitu, melelahkan. Sebab ujung otot lebih banyak menggerakan dari pangkal otot. Lelah.
Berkerdara yang nyaman, tidak melelahkan, itulah ergonomis. Anda harus membuat/memilih sepeda motor yang disesuaikan fisiologis dan antropometris tubuh Anda.
Selamat berkendara nyaman, aman dan sehat selalu.
(Gesa)
0 Komentar