APENSO INDONESIA

header ads

KOKOK DWI WIJANARKO GURU ESKUL SENI KARAWITAN SMAN I NGANJUK YANG SARAT PRESTASI DAN PIAWAI MENCIPTAKAN ASESORIS FASHION KARNAVAL

KOKOK DWI WIJANARKO GURU ESKUL SENI KARAWITAN SMAN I NGANJUK YANG SARAT PRESTASI DAN PIAWAI MENCIPTAKAN ASESORIS FASHION KARNAVAL


Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalisme Apenso Indonesia


   Sosok Kokok Dwi Wijanarko yang dikenal sebagai guru ekstra kurikuler seni Karawitan, di samping aktif, dinamis, dan inovatif juga piawai membuat kreasi asesoris Fashion Karnaval. Kokok sebelum menetap menularkan ilmunya di SMAN 3 Nganjuk mengajar di SMPN I Nganjuk dan SMAN I Wonosari Madiun.

"Saya memang spesial mendidik seni tradisional utamanya seni karawitan yang sesuai disiplin ilmu seni saya," jelas Kokok DM yang alumni Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta.

   Berkiprah di SMAN I Nganjuk sejak 2017 tidak hanya aktif mengajar di bidang seni budaya juga mengembangkan ketrampilan membuat seni kerajinan Fashion Karnival.

"Saya mulai menekuni seni kerajinan Asesoris sejak tahun 2015," ujar Kokok yang pernah merancang Asesoris Karnaval Tim Kabupaten Nganjuk pada Pekan Seni Jatim.

   Tentang materi Asesoris Karnaval dikatakan, di samping dikembangkan secara mandiri juga untuk materi pelajaran Seni Budaya.

(Salah satu karya cipta Asesoris Karnaval oleh Bapak Kokok)

"Kami berupaya memberikan motivasi khusus bagi peserta didik yang memiliki bakat ketrampilan membuat kostum asesoris karnaval sesuai konsep tradisi," jelas Kokok yang karyanya ( asesoris kostum karnaval ) pernah meraih peringkat terbaik tingkat Jatim.

   Bicara tantangan guru terkait pembelajaran daring ungkap Kokok, harus memahami dan menguasai perangkat Teknologi Informasi.

"Pelajaran praktek banyak yang berubah menjadi teori dalam bentuk Virtual, sehingga hasilnya kurang maksimal," kata Kokok yang menambahkan sistem pembelajaran Daring sesuai era Digital.

"Sistem Daring ini tidak terlepas dari reaksi peserta didik terkait pengambilan nilai praktek materi tari kreasi baru yang berpijak pada tradisional. Harus berhenti total dan hanya mengirimkan tugas via online," tutur Kokok yang menguasai seni tari dan Karawitan.

   Menurut Kokok, pembelajaran Daring sebenarnya sebuah solosi dalam kondisi Covid-19.

"Hanya saja untuk pelajaran praktek hasilnya jauh dari harapan, karena tidak semua peserta didik memiliki daya serap yang sama dan tidak semuanya mampu dan mau menerima tugas pelajaran praktek seperti musik, tari, teater, dan seni rupa," jelas Kokok yang berkeinginan membuat Asesoris Karnaval yang mampu mengharumkan kabupaten Nganjuk di tingkat Nasional.*

Posting Komentar

0 Komentar