MAJU DI'SWAY
Oleh: Gempur Santoso
Informasi atau berita atau khabar. Itu penting. Sejak jaman dulu. Entah sejak jaman kapan. Sejak jaman mulai adanya manusia, itu penting.
Tentu saja yang dibutuhkan berita yg obyetif. Apa adanya. Lebih cepat tahu lebih baik. Otentik. Bukan bujukan (hoax).
Dalam perkembangannya. Berbagai macam metode pengiriman khabar. Macam macam metode, itu saat ada, semua digunakan. Tergantung kebutuhan. Tergantung punya alatnya atau tidak.
Ada metode kode. Ada dari mulut ke mulut (gethok tular). Ada metode tulisan dikirim: kulit pohon, daun, kertas, apa saja yg bisa ditulisi.
Metode itu terus berkembang. Dicetak di kertas (pers). Gabungan cetak kertas elektonik seperti koran dan lainnya. Elektronik seperti radio dan lainnya. Elektrotik bergambar seperti televisi dan lainnya.
Kini akan ada koran elektronik. Disebut juga "koran bukan koran". Atau "koran jurnalistik". Di's way namanya. Tentu, kita semua penasaran. Pada tanggal 4 Juli 2020 akan dibuka. Diresmikan. Terbit dari Surabaya.
Semua berita: penting, mengubah sikap tak baik menjadi baik. Mengungkap ketertindasan/keterbelakangan agar maju. Sampai dimana politik. Bukan efeknya: memanikan, menterpurukan masyarakat.
Syukur termuat berita belajar ekonomi. Semua orang butuh melakukan berkerja cari nafkah. Juga sampai menjadi pembisnis besar. Ekonomi dg pebisnis besarnya, Indonesia kekurangan. Itu yang membuat negeri ini masih minus "kedaulatan".
Dulu, dalam buku. Sejarahnya, saat Bung Karno ditahan di Suka Miskin. Dia dapat kode dari kiriman telor matang yg dicubles (dilubangi). Berapa lubang dan bentuknya di kulit telor matang itu. Itu sebagai berita lewat kode, untuk tahu keadaan di luar tahanan, tentang perjuangannya. Itu dilakukan agar tak dicurigai penjajah.
Selamat jurnaliatik elektronik Di's way. Semoga mampu mengusir penjajahan di atas dunia. Penjajah harus dihapuskan, membuat negeri ini berdaulat. Bukan sebaliknya.
Salam kemajuan/modern Di's way..selamat.
(GeSa)
0 Komentar