“Pakai Masker Bukan Hanya Untuk Yang Sakit Saja”
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Masuknya virus corona (corona) Wuhan ke Indonesia, membuat sebagian besar masyarakat panik. Segala cara digunakan untuk mencegah serangan penyakit COVID-19, mulai dari penggunaan hand sanitizer hingga masker. Permintaan masker yang tinggi, membuat barang ini menjadi super mahal, bahkan naik hingga 5-8 kali lipat.
Pertanyaannya, seberapa ampuh penggunaan masker untuk mencegah COVID-19? Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Terawan Putranto sudah mengatakan dengan tegas, penggunaan masker untuk menangkal virus corona hanya berlaku bagi orang sakit. Singkat kata, orang sehat tidak perlu menggunakan masker. Lantas, benarkah orang sehat tidak dianjurkan untuk menggunakan masker?
Penjelasan Menkes senada dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menjelaskan, penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukannya orang sehat. Menkes Terawan juga mengingatkan, agar orang sehat tidak melakukan kontak dengan yang sakit. Sedangkan orang yang sakit dihimbau untuk membatasi kegiatannya.
Kepanikan virus corona terkait masker tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Kondisi ini juga dialami masyarakat Amerika Serikat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), masyarakat AS sebenarnya tidak membutuhkan masker. Mereka membelinya karena rasa takut. CDC mengatakan, orang sehat di AS tidak boleh memakai masker. Alasannya, masker tidak melindungi mereka dari coronavirus jenis terbaru. Menurut US Surgeon General (ahli bedah), masker sebenarnya dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak dipakai dengan benar.
Bagaimana dengan pekerja medis yang merawat pengidap COVID-19? Nah, mereka yang tepat untuk menggunakan masker karena berisiko tinggi tertular virus ini. Lalu, masih menurut CDC, penularan virus ini juga dapat melalui benda yang telah terkontaminasi virus corona. Prosesnya terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus, dan menyentuh mulut, hidung, atau mata. Namun, penularan lewat benda terkontaminasi tidak dianggap sebagai penularan utama.
Ahli lain dari National Institutes of Health - MedlinePlus mengatakan virus COVID-19 diperkirakan menyebar ke orang-orang dalam kontak dekat (sekitar 1,8 meter). Ketika pengidap COVID-19 batuk atau bersin, tetesan yang terinfeksi bisa menyemprot ke udara. Nah, kamu dapat tertular penyakit ini kalau menghirup partikel-partikel tersebut. Singkat kata, COVID-19 menyebar lewat droplet, alias percikan batuk atau bersin dari pengidapnya.
Droplet ini bisa masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut. Kesimpulannya, belum ditemukan bukti kalau virus corona Wuhan bisa menular di udara bebas atau airborne disease. Virus misterius ini ditemukan para lendir atau droplet. Mau tahu contoh penyakit airborne disease? Sebut saja tuberculosis dan legionellosis.
Pada Masa Pandemi COVID–19 Sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya Pandemi COVID–19 sangat diperlukan, seperti yang dilakukan Guru–Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya di sela–sela kesibukan membuat soal dan memantau Pembelajaran Jarak Jauh.
Pada hari Selasa, 28/7/2020 Guru SMP PGRI 6 Surabaya Pemain dalam video tersebut adalah Ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd selaku Guru BK di SMP PGRI 6 Surabaya, Ibu SRI SUPADMI, S.Pd selaku Guru Kelas 5 SDS "AL-IKHLAS Surabaya, Ibu DINA AYU SEPTYARINI, S.Pd selaku Guru Bahasa Inggris di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya, Ibu DUWI LESTARI, S.E selaku Guru Seni Budaya dan Bahasa Jawa, serta Bapak ACHMAD SYAIFUDDIN, S.H. I selaku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sedangkan yang menjadi Juru Video adalah Ibu FIRDA EDAYATI, S.Pd selaku Guru Prakarya di SMP PGRI 6 Surabaya.
Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Alumni Jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 Bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah membuat Video Pembelajaran Edukasi tentang Penggunaan Masker. Alhamdulilah dalam kesempatan tersebut membuat 3 Video Edukasi Pembelajaran yang berbeda. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar Masyarakat dapat Mematuhi Protokol Kesehatan yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah, termasuk Jaga Jarak, serta pentingnya Penggunaan Masker.
Dalam kesempatan ini, Bapak H. BANU ATMOKO S.Pd berharap kepada Orang Tua dan Siswa SMP PGRI 6 Surabaya Dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya tetap untuk selalu menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat, selalu memakai Masker, dan yang terpenting setiap Ibadah berdoa agar PANDEMI COVID–19 ini segera berakhir dari Bumi ini.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
Ojok Lali GAWE Maskermu
0 Komentar