APENSO INDONESIA

header ads

Apapun Rukun Tanpa Cerai

 

Apapun Rukun Tanpa Cerai

(Gambar Ilustrasi : Antri Minta Cerai) 

Oleh: apensoindonesia.com


Perceraian tidak menyelesaikan masalah rumah tangga. Menghindari masalah rumah tangga, cerai.

Masalah yang harus dihentikan. Tanpa cerai, tetap utuh berumah tangga, itu penting. Kadang-kadang masalah rumah tangga dibiarkan saja (Jawa: jarno ae ), waktu meyelesaikan dengan sendirinya. Sabar.

Bagi yang yakin. " Rejeki, jodoh, lan pati wis ditentokno Gusti Alloh " (rejeki, jodoh, dan wafat sudah ditentukan Tuhan). Boleh dikata bahwa tiga hal di atas adalah hak Tuhan, bukan hak manusia.

Bagi yang yakin. Bahwa " perbuatan perceraian adalah dibenci Tuhan, walau diizinkan ". Boleh cerai tetapi dibenci Sang Maha Pencipta. Tentu kita ingin dikasih-sayangi Tuhan, bukan dibenci.

Saat ini, di kabupaten Bandung, sekitar seratus lima puluh orang mengajukan cerai perhari. Perbulannya antara 700 orang - 800 orang menunjukan cerai. Meningkat menjadi 1000 orang lebih perbulan yang mengajukan cerai. Itupun sampai antri. Di pengadilan agama (PA) kabupaten Bandung menutup pendaftaran. Kuwalahan. (disari dari CNN Indonesia 24/8/2020). Sampai ibu-ibu muda pada antrian panjang di PA akan bercerai.

Saat ini, perceraian terjadi akhibat faktor ekonomi dan perselingkuhan.

Kalau dibuat sederhana. Ekonomi utama butuh makan. Kalau mau menghitung sekali makan butuh 12 sendok hingga 14 sendok makan. Kalau mau makan sayur dan mau menanam di pot atau di kebun. Malah jadi gratis. Mengurangi belanja.

Mengapa ekonomi yang utama adalah kebutuhan makan, kok jadi bingung dan ingin cerai. Seharusnya makan/minum itu utama, penting/primer. Negeri ini subur, ditanami apa saja tumbuh subur. Hasilnya untuk makan.

Anggap saja, jika lebih adalah bonus rejeki dari Tuhan. Sisa (bonus) bisa ditabung.

Kata pepatah Jawa " yen gelem ceker-ceker yo mesti intuk pangan " (kalau mau begerak berusaha ya ... pasti mendapatkan rejeki) - halal.

Ekonomi-kan tak cukup makan, ada yang bilang begitu. Kalau mau tahu. Kebutuhan hidup utama adalah makan. Utama. Biar hidup. Tidak makan bisa kurus dan wafat. Walau hidup tidak untuk makan. Tetapi makan untuk hidup.

Kalau keinginan ya...pasti banyak. Selalu ada, tak pernah habis. Padahal yang paling utama didahulukan adalah kebutuhan bukan keinginan. 

Perselingkuhan. Itu terjadi karena nafsu yang tidak terkendali. Termasuk tak bisa membedakan kebutuhan dan nafsu keinginan. 

Semua terserah orang yang menjalankan hidup. Kuat atau tidak. Jika hidup hanyalah untuk mengumbar nafsu, jelas tak kuat, bercerai. 

Jika hidup ini adalah ibadah. Segala yang dijalankan hidup untuk mengabdi pada Sang Maha Pencipta. Termasuk menikah adalah mengabdi Tuhan. Menikah adalah ibadah. Tetap utuh.

Hidup harus prihatin (tirakat), bukan memprihatinkan. Beribadah, bukan budak nafsu. Istiqomah rajin terus-menerus menjalankan dan menghindari larangan Sang Maha Pencipta. Semua akan tahu, harus belajar dan belajar.

Yaa ... berdoa pilih mengikuti KH Maumun Zubair almarhum. Intinya ada empat memohonkan doa " urip penak, intuk okeh rejeki, duwe bojo kanggo donyo akherot, ugo slamet donyo akherot " (hidup terasa enak nyaman, dapat banyak rejeki, punya jodoh pasangan "suami atau istri" dunia akherat, serta selamat di dunia akherat). Itu do'a memohon pada Allah SWT.

Semua itu tak tergantung kaya harta atau tidak. Yang penting bisa mengatur - cukup. Tetap hidup - rukun.

Semoga semua rukun dan sehat ... aamiin yra.

(GeSa)











Posting Komentar

0 Komentar