APENSO INDONESIA

header ads

“Di Akhir Hayatmu Kau Masih Mengabdi Untuk Negeri Ini”

“Di Akhir Hayatmu Kau Masih Mengabdi Untuk Negeri Ini”


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia


   Bagi seorang yang memiliki akal sehat dan semangat kuat, usia bukanlah halangan berarti baginya untuk berhenti bekerja. Namun sebaliknya, usia senja merupakan kelebihan yang diberikan Tuhan yang harus disyukuri dengan terus melakukan kegiatan positif termasuk salah satunya adalah bekerja.

   Sebagai manusia tentunya memiliki banyak mimpi, harapan dan cita-cita. Mimpi-mimpi kita tersebut tidak datang dengan sendirinya, melainkan kita-lah yang harus mewujudkan semua mimpi-mimpi tersebut. Untuk menggapainya kita memerlukan berbagai macam usaha dan pengorbanan. Melakukan usaha tersebut sungguh tidaklah mudah kan ? Banyak hambatan dan rintangan yang harus kita hadapi.

   Rintangan tersebut dapat berupa masalah ekonomi, pengaruh lingkungan, bahkan rasa yang muncul dari dalam diri kita sendiri, yaitu MALAS. Mimpi dan cita-cita tidak dapat terwujud jika kita hanya bermalas-malasan. Kesuksesan dalam mewujudkan cita-cita tidak pernah datang dengan sendirinya. Untuk itulah kita membutuhkan motivasi untuk memberantas rasa malas itu. Hanya dengan semangat, motivasi yang tinggi dan usaha yang terus menerus itulah kita dapat mewujudkan segala mimpi-mimpi dan cita-cita kita. Setiap orang memiliki bentuk motivasi yang berbeda-beda.

   Motivasi bisa muncul ketika kita sedang malas atau “enggan” melakukan berbagai hal yang mana hal tersebut merupakan pendorong terwujudnya cita-cita kita. Misalnya dalam mengerjakan tugas kuliah atau sekolah. Mengerjakan tugas menjadi hal yang sangat menyebalkan bagi para mahasiswa dan siswa sekolah, sehingga ujung-ujungnya hanya rasa malas yang memenuhi hati dan pikiran kita. Ada sebagian orang yang hanya dengan mendengarkan musik maka motivasinya dapat kembali ter-charge, ada juga yang melampiaskannya ke jejaring sosial media seperti Facebook, Twitter, dsb.

   Namun, tahukah kalian bahwa ada satu motivasi yang sangat besar dan memiliki pengaruh yang cukup kuat bagi anak-anak ? Ya, Motivasi tersebut hampir dimiliki oleh seluruh anak-anak di dunia. Motivasi tersebut adalah orang tua. Orang tua dapat menjadi motivasi terbesar karena banyak sekali anak-anak yang ingin membalas semua budi baik kedua orang tuanya. Motivasi ini dapat muncul karena adanya keinginan dari seorang anak untuk dapat membahagiakan orang tuanya. Terlebih anak tersebut adalah anak rantauan yang jauh dari kedua orangtuanya. Maka keinginan untuk menjadi orang yang sukses semakin besar.

   Banyak fakta menunjukkan bahwa ketika seorang anak sedang malas melakukan berbagai hal namun tiba-tiba saja dia teringat akan kedua orangtuanya maka rasa malas tersebut langsung saja hilang dan berganti dengan semangat yang membara untuk sukses. Mengapa harus orang tua ? Karena tidak ada satu anakpun di dunia ini yang tidak ingin membahagiakan kedua orangtuanya, meskipun kita sering melihat di dalam kehidupan nyata ada seorang ibu atau ayah yang sikap dan sifatnya tidak patut untuk di contoh oleh anak-anaknya.

   Namun terlepas dari itu semua, banyak sekali anak yang ingin membahagiakan kedua orangtuanya. Orang tua kita terdiri dari seorang Ibu yang telah mengandung, melahirkan, bahkan merawat kita hingga kita tumbuh besar dan dewasa. Lalu ada seorang Ayah yang telah rela kerja banting tulang mencari nafkah demi menghidupi istri dan anak-anaknya, nafkah tersebut dapat kita rasakan ketika Ayah harus membayar biaya persalinan kelahiran kita, biaya ketika kita sakit, biaya ketika kita masuk sekolah, dsb.

   Seorang anak pasti berpikir begitu banyaknya jasa yang telah kedua orang tua berikan untuk dirinya. Lalu bagaimana kita harus membalas jasa-jasanya ? Hanya dengan membuat mereka bahagialah kita dapat membalas jasa-jasanya, itupun belum seberapa karena masih banyak hal yang tidak sebanding dengan apa yang telah mereka korbankan untuk kita. Kuncinya adalah motivasi tersebut muncul karena ada keinginan dari seorang anak untuk membahagiakan kedua orang tuanya.

   Untuk itulah, tetap jadikan orangtua sebagai motivasi terbesar kita dalam menggapai semua mimpi-mimpi, harapan dan cita-cita kita. Karena hanya dengan Doa kedua orang tua kitalah kita dapat menggapai itu semua. Lalu jadilah kita anak yang akan selalu membahagiakan kedua orang tua dan berusaha mewujudkan semua cita-cita kedua orang tua kita yang belum terwujud. Satu hal yang terpenting yang harus kita semua ingat bahwa motivasi tanpa usaha itu sama saja dengan omong kosong. Maka teruslah berusaha dan berdoa, teruslah bersemangat dan ingat kedua orang tua kita, hanya itulah yang dapat menghantarkan kita menuju gerbang kesuksesan dengan menggenggam semua mimpi-mimpi kita, semua harapan-harapan kita dan semua cita-cita kita.

   Pada hari Minggu, 9/8/2020 MKKS SMP Swasta Surabaya Utara sedang di landa duka, dimana Mantan Kepala SMP TAMARIYAH Surabaya yang sekaligus Wakil Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara Bapak H. SUWARDI, S.P meninggal dunia. Bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd yang selaku Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara dan Kepala SMP PGRI 6 Surabaya pukul 06.00 keget saat mendapatkan telepon dari Kepala Bapak Maulana Ischak, Kepala SMP TAMIRIYAH Surabaya bahwa Bapak H. SUWARDI, S.P meninggal dunia.

   Seakan-akan tidak percaya dan tidak masuk akal, karena kemarin sempat WA dengan Bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd untuk minta Meeting ID Dan Password acara Workhsop berpikir komputasi, pukul 12.00 Bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd ditemani Ibu Dra. HJ ERNA SAIDAH ( Kepala SMP YP 17 sekaligus Bendahara MKKS SMP Swasta Surabaya Utara), Bapak Drs. MAHFUDZ, M.Pd. I. ( Kepala SMP Romly Tamim sekaligus Kordinator MKKS Kecamatan Kenjeran Bulak ), Bapak ANAS FAUZI, S.Pd ( Kepala SMP MUJAHIDIN Surabaya sekaligus Kordinator MKKS Kecamatan Pabean Cantikan ), dan Bapak SYAHRUL, S.Pd ( Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya ). Kumpul di SMP YP 17 untuk mendatangi Rumah Almarhum Bapak H. SUWARDI, S.P di Jalan BOGANGIN Baru Blok G No. 6 Kelurahan Kedurus Kecamatan Karang Pilang Surabaya.

   Di Rumah Almarhum Kita disambut oleh Istri beliau, dimana Istri Almarhum Bapak H. SUWARDI, S.P meminta maaf jika selama bergaul Bapak H. SUWARDI, S.P ada salah kata atau sikap mohon dimaafkan. Istri Almarhum Bapak H. SUWARDI, S.P menjelaskan bahwa Suami beliau meninggal di Sekolahan Tercinta. Beliau dedikasinya sangat tinggi untuk Dunia Pendidikan khususnya SMP TAMIRIYAH Surabaya. Dimana pada hari Sabtu setelah acara Workhsop dengan ITS menyempatkan Guru–Guru SMP Tamiriyah Surabaya membuat Video Pembelajaran selama Pandemi COVID-19 ini. Istri beliau menyampaikan bahwa Bapak SUWARDI, S.P meninggal setelah Sholat Shubuh di sajadah beliaunya, serta Bapak SUWARDI, S.P memakai seragam MKKS SMP Swasta Surabaya Utara yang baru di beli dari Sarangan.

   Jujur Kepala SMP Swasta Surabaya Utara merasa kehilangan sosok orang baik yang ramah meninggalkan MKKS SMP Swasta Surabaya Utara, bahkan di akhir hayatnya beliau masih mau untuk Dunia Pendidikan khususnya SMP TAMIRIYAH. Bagi Bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd adalah dengan Bapak SUWARDI, S.P saat beliaunya mengikuti Diklat Penguatan Kepala Sekolah fi LPMP JATIM, beliaunya di hari ke – 5 sempat di bawa oleh Bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd ke Rumah Sakit Bhakti Rahayu. Luar Biasa Semangatnya. Semoga Allah mengampuni dosa–dosa beliau dan beliau diterima Amal Ibadahnya oleh Allah S.W.T
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat

Posting Komentar

0 Komentar