APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) : PETRUK KORBAN PERASAAN

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) :


PETRUK KORBAN PERASAAN 
Oleh : Kris Mariyono
Director of Jurnalisme Apenso Indonesia


Petruk sebagai saudara dekat sekali Kang Gareng, selain merasa bangga juga perihatin. Kebanggaan Petruk terhadap Kang Gareng tidak terlepas sosoknya yang mampu menjadi Bapak sekaligus sesepuh Negeri. Keperihatinan Petruk untuk sosok Kang Gareng terkait erat sifat kurang empatinya terhadap kondisi masyarakat yang tergolong Kurang Mampu (Kurmam).

Petruk : "Kenyataan nasi sudah menjadi bubur maka harus dijadikakan bubur ayam enak..papan untuk dingklik ke depan harus lebih baik .." gumam Petruk sembari tersenyum simpul.

Kang Gareng : "Hem.. hem.. samehem.. kelihatannya hatimu gembira. Gembira sekali Truk..tersenyum, senyum sendiri," ujar Kang Gareng yang tiba-tiba berada di samping Petruk.

Petruk : "Tuku galah sama godir, wualah sudah hadir. Saya kira masih merajut mimpi Kang ..ya gembira ya susah," tutur Petruk sembari memandang tajam kang Gareng.

Kang Gareng : "Truk kau kira sayabangsawan (bangsane tangi awan) atau bangun siang ..sori ya ..sekarang saya jam 7 sudah joging keliling Taman Sari ..apa tidak hebat..agar badan sehat bebas dari ancaman Virus Bahaya Sekali," jelas Kang Gareng bergaya anggota Dewan Pemuncak Negeri.

Petruk : "Ya Kang seharusnya dalam Hari Korban Sosial Negeri menuntut kita bersimpati dan berempati kepada mereka yang kurang mampu. Beli ragi sama beli kapur, berbagilah dan bersyukur," ucap Petruk sambil melirik Kang Gareng.

Kang Gareng : "Kenapa kamu melirik saya Truk..apa salahku..apa dosaku..hahaha. Saya ini si penggembala sapi. Saya tahu ada Korban Sosial Negeri, secara sosial sudah memberikan motivasi apa kurang banyak sosial saya," papar Kang Gareng penuh semangat berapi-api.

Petruk : "Makan Srikaya makan Pudak, Ya..tidak begitu Kang. Seharusnya secara totalitas memberikan empati agar saya tidak terkena korban dari saudara dekat sekali sesepuh negeri," tegas Petruk berekspresi susah.

Kang Gareng : "Sik ..sik ..Truk omonganmu sedikot...ee sedikit bermakna, tapi bukan makti dan maktun secara totalitas apa kamsudnya ..maksudnya," kejar Kang Gareng serius sekali (SS).

Petruk : "Secara totalitas itu bukan hanya motivasi tapi ya finansial Kang Gareng sumbangkan untuk meringankan sesama utamanya kaum yang kurang akibat korban kehidupan begituloh. Pakai selempang mengkilap terkena lampu, mumpung kita masih mampu," urai Petruk penuh harapan.

Kang Gareng : "Wualah Truk persoalan dana itu dapat dimusyawarahkan, jangan kuatir dan memang saya sengaja mendadak memberikan dana sesuai protokol sosial Truk.." beber Kang Gareng penuh khidmad.

Petruk : "Burung Cenderawasih makan bikang, terima kasih Kang kesediaanmu berkorban dana untuk Hari Korban Sosial Negeri. Thangkyu, saya tidak jadi korban .." tandas Petruk tanpa basa-basi.

Kang Gareng : "Lha terus Korban apa Truk..umpama jadi," kata Kang Gareng bernada tanya.

Petruk : "Ya Korban Perasaan Kang, tapi Gagak makan padi...ya gak jadi ..Kang Gareng sudah bersedia mengeluarkan dana..hahaha," pungkas Petruk sambil berdiri ijin ke toilet.

🌸AHAD BERKAH🌸
Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H
#JagaKesehatan
#JagaKebersihan

Posting Komentar

0 Komentar