Dokter Lakukan OTT Covid di Pasar Gubeng
Oleh : Agung Santoso
Apenso Indonesia
Surabaya, Pasar gubeng menjadi tujuan ke-13 Cak Meimura dan relawan Garda Covid-19 untuk aksi teatrikal sekaligus memberikan bantuan donasi berupa masker, sabun, stiker cuci tangan, dan juga pelindung wajah.
“Cring-cring”, begitu bunyi gelang yang dipasang di kaki Besut dan Rusmini, melangkah masuk ke gedung dalam pasar gubeng.
Baru 15 meter melangkah, Besut dan Rusmini bersama aktivis garda Covid-19 asli papua dr. Stevany dan Elfraim (mahasiswa kedokteran gugi unair) menemukan pedagang ayam potong tidak pakai masker.
“Iki gaween yuk! ojo ngenteni kenek corona (ini kamu pakai mbak, jangan nunggu kena corona, red).” Besut dan Rusmini memberi masker kepada ibu pedagang ayam potong tersebut. Dua detik kemudian, tampak anak perempuan seusia kelas 2 SD tidak memakai masker.
“Lho lho sik nduk mandeg (sebentar-sebentar mbak berhenti) dulu,” Besut dan Rusmini laju langkah sang anak dan ibunya.
“Lho bu iki digawe maskere, anak iki sing duwe bongso lan negoro.”
Sang anak dan ibu tampak gembira.
Seorang pembeli menghampiri dr. Stevany untuk meminta izin pelindung wajah.
(Ketika warga yang terkena teguran) |
“Ngapunten pak, face shield terbatas untuk diberi ke pedagang dulu,” jawab dr. Stevany.
“Ayo bapak ibu jaga jarak, pakai masker, lan cuci tangan. Ben bangun gak kenek coroooona.”
Dalam waktu 30 menit bantuan donasi yang dibagikan ludes.
“Kalau yang lain sudah tertib, hanya 4 orang tadi kepergok gak pakai masker. Satu temuan sudah sangat berharga mas.”
Matur nuwun para donatur dari bu Gubernur, bu Sekda Surabaya atau Darmawanita Persatuan Surabaya, dan sebagainya. Sesuk ketemu nang pasar liyane mas!.***
0 Komentar