APENSO INDONESIA

header ads

KREATIFITAS SENI


KREATIFITAS SENI 

Oleh : Guntur Sasono

Apenso Indonesia


Untuk sekedar mencari ide yang akan dituangkan kedalam sebuah karya, banyak para pelukis atau seniman lainnya yang sampai melakukan hal-hal yang dapat dibilang NYLENEH atau tidak wajar, seperti misalnya laku semedi, puasa, melekan/tidak tidur beberapa malam, atau bahkan mungkin sampai GOLEK WANGSIT.. semua sah sah saja karena yang namanya ide atau gagasan itu tidak bisa UJUG-UJUG MAK BENDUDUK... semuanya memang harus melalui proses, dan setiap seniman tentunya tidak sama cara memancing ide (baik tema, judul, filosofi) supaya karya yang dihasilkan nanti betul betul mempunyai arti yang dalam bagi diri pribadi maupun penikmat yang mungkin juga nanti sebagai konsumen yang akan membeli karya tersebut karena merasa cocok filosofi yang tersirat pada karya tersebut.

Saya disini mau memberi sedikit wawasan yang cukup netral terkait dengan laku atau proses pencarian ide yang akan dituangkan dalam sebuah karya.


TEMA

Tema biasanya selalu dihubungkan dengan fenomena yang terjadi di lingkungan suatu daerah atau area tertentu yang sedang bergejolak atau booming pada saat itu.


JUDUL

Judul bisa ditentukan sebelum karya di ekskusi tapi bisa juga judul menyusul. 


FILOSOFI 

Filosofi meliputi bentuk, warna, dan garis, yang pastinya semua sudah mempunyai filosofi tersendiri secara umum (semua orang paham), kita tinggal merangkai menjadi kesatuan filosofi yang menceritakan keseluruhan pada karya tersebut.                

Kalau semua proses tersebut sudah biasa kita lakukan, seorang seniman (lukis dan lainnya) mungkin tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang NYLENEH atau orang awam malah bilang KOYO WONG EDAN. Karena bisa ngomong sendiri (ndleming), senyum sendiri, atau mungkin tiba-tiba nangis sendiri karena membayangkan sesuatu yang akan dituangkan ke dalam sebuah karya. Dan yang seperti itu biasanya setelah dituangkan ke dalam bentuk karya ternyata tidak sesuai dengan yang dibayangkan sebelumnya karena sudah melalui proses distorsi atau kekaburan makna yang disebabkan oleh kurangnya penguasaan teknik yang dimilikinya, waktunya sudah tersita oleh angan-angan yang semakin banyak dan akhirnya kabur lagi tidak fokus, banyak pelukis yang pandai sekali bicara tentang konsep, ide, dan gagasan-gagasan yang muluk-muluk, tetapi pada akhirnya eksekusinya hanya MAK KLUTIK sama sekali tidak mewakili apa yang selalu banyak dibicarakan. 

Jadi prinsipnya kreatifitas atau usaha untuk menciptakan sesuatu yang baru pada hakekatnya mudah saja yaitu berusaha untuk selalu peka (responsif) terhadap fenomena yang terjadi di sekeliling kita, lalu kita kemas dalam wujud visual (lukisan) sesuai dengan kemampuan teknis masing-masing individu seniman sendiri. Yang sangat diperlukan sebenarnya hanya keberanian untuk berekspresi dan selalu berkreasi sehingga akhirnya bisa menemukan kreatifitas tersendiri.


---INTI TULISAN---





Posting Komentar

0 Komentar