APENSO INDONESIA

header ads

Sehat, Berjalan dan Bersepeda Dibikinkan Jalan


Sehat, Berjalan, dan Bersepeda Dibikinkan Jalan

(Gambar ilustrasi)

Oleh : apensoindonesia.com


Sekitar 45 tahun yang lalu, sepeda sebagai alat transportasi utama. Kini ada yang bersepeda sebagai alat olahraga, utama. Ada juga sekaligus alat rekreasi.

Anak desa. Dulu. Akan sekolah menengah tingkat pertama (setingkat SLTP). Harus bersepeda pergi pulang ke sekitar 30 km, ada yang lebih, untuk sekolah. Tiap hari, kecuali hari libur. Mengapa? Karena anak desa lulus sekolah dasar (SD) melanjutkan sekolah dari desa harus ke kota. Melihat jauh ke kota, saat itu sangat jarang yang mau melanjutkan sekolah.

Hampir tiap kecamatan belum ada sekolahan setingkat sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). Apalagi sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), daerah kecamatan belum ada.

Bahkan sekolahan SD tiap desa belum ada. Kadang beda kecamatan, sekolah di SD yang sama. Jalan kaki. Lewat jalan dan pematang. Saya jalan kaki waktu itu sekitar 5 km. Pergi pulang sekitar 10 km. Untuk sekolah SD.

Kini, hampir tiap kecamatan ada sekolahan SLTP dan SLTA. Ini di Kunjang Kediri. Juga hampir tak ada yang jalan kaki. Adanya naik sepeda yang dekat sekolahan. Yang agak jauh naik sepeda motor.

Setelah itu, ada angkutan umum (mobil plat kuning). Angkutdes atau mikrolet. Dulu ada. Sekarang mobil angkutdes itu tidak jalan lagi, sebab tidak ada/kurang penumpang. Hampir anak sekolah yang jauh, naik sepeda motor.

Kini, lebih maju.

Dulu dan sekarang memang beda. Lebih maju sekarang. Dalam segala hal angkutan dan sarana prasarana angkutan.

Sepeda kebu (kuno), sepeda gunung, sepeda lipat, sepeda balap. Saat ini malah mahal. Menjadi barang mewah. Demi sehat mancal (bersepeda) kemana-mana. Utamanya di kota.

Harapan ke depan.

Demi rakyat sehat. Andai setiap tepi jalan diberi/dibuatkan jalan khusus bagi yang bersepeda dan berjalan kaki. Diberi pembatas (bukan pembatas warna cat /rambu pembatas). Dipakai rakyat, tentu rakyat lebih selamat dan sehat. Semua sehat, rumah sakit tidak kepenuhan. Kapan?

Tidak seperti saat ini, dikit-dikit bersepeda motor. Walau dekat. Harap maklum, jalan khusus orang lewat memang belum ada (belum semua). Harapan, kendaraan bermotor pun punya jalan sendiri. Tidak campur dengan bersepeda maupun yang pejalan kaki.

Semoga sehat semua .... aamiin yra.

(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar