APENSO INDONESIA

header ads

BANGGA

BANGGA

Gambar Ilustrasi

Oleh : apensoindonesia.com


Affektif bisa diterjemahkan rasa kasih sayang. Terwujud dalam perilaku kasih sayang terhadap sesama. Mulia. Affektif ada dalan rasa - hati. Dalam pendidikan, affektif dilatihkan kepada murid berupa latihan atau belajar yang menimbulkan perilaku kemuliaan. Kasih sayang. Akhlak mulia.

Sang Maha Pencipta - Tuhan. Memiliki sifat Maha Kasih Sayang (rohman rohim). Manusia juga memiliki kasih sayang, bukan "maha".

Manusia kasar atau halus. Itu watak. Manusia berwatak halus bisa berbuat jahat. Manusia berwatak kasar juga bisa berbuat jahat. Pepatah Jawa menyebutkan "aluse lumut mleseti" (halusnya kejahatan memlesetkan orang lain". 

Tapi, berbuat baik sajalah, positif sajalah...lebih nyaman dan menguntungkan.

Oleh karena itu, mampu menjadi "akhlak mulia" itu penting. Sebab akan menyamankan semua orang. Artinya tidak menusuk hati orang lain, tidak merugikan orang lain, dan tidak menyesatkan (njlomprongno) orang lain.

Enak - tidak enak, sedih - senang, suka - duka, bangga - susah, rasa empati, rasa simpati, rasa bersama dan lainnya. Itu semua ada dalam hati. Jika ada dalam hati, akan terwujud dalam perilaku.

Kadang, hanyalah tipuan menggunakan rasa. Misal : pura - pura bangga, pura - pura susah, pura - pura penolong, pura - pura simpati, dan sebagainya. Pura - pura adalah kebohongan. Pura - pura hanyalah seolah-olah. Tanpa terwujud dalam perilaku.

Kehalusan rasa. Ketajaman rasa. Itu semua perlu dilatih. Bisa. Agar tak tertipu atas perbuatan orang lain yang hanyalah "pura - pura" atau "sok".

Tanpa memiliki kehalusan rasa. Tanpa affektif. Manusia akan beringas, tega, "raja tega", termasuk menjadi "pembunuh berdarah dingin". Kejam.

Berperilakulah dangan hati dan berpikirlah dengan otak. Agar selamat di dunia akhirat.

Saya, hati saya merasa bangga saat murid saya baru lulus atau sudah lama lulus. Kebanggaan, tak sebatas itu. Tahu dan dengar saat murid saya sukses dalam hidup, makin membanggakan. Walau mereka belum tahu kalau saya membanggakan mereka. Mereka pernah bersama. Padahal tidak banyak. Tidak lama. Tapi, saya bangga. Tentu tak mengungkit kebersamaan masa lalu. Ikhlas. Yang lalu biarlah berlalu. Jangan - jangan hanyalah GR (Gede rasa) saya saja. Selamat.

Setidaknya saya pernah bangga. Apakah Anda pernah bangga?........kasih sayang.

Semoga semua banyak rejeki dan sehat serta panjang umur.....aamiin

(GeSa)




Posting Komentar

0 Komentar