APENSO INDONESIA

header ads

Nikmatnya Tholabul Ilmi Di Hari Libur Bersama Sahabat

“Nikmatnya Tholabul Ilmi Di Hari Libur Bersama Sahabat”


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



"Tholabul 'ilmi faridhotun 'alaa kulli muslimin wal muslimat minal mahdi ilal lahdi" 

   Menuntut ilmu, itu wajib bagi setiap muslim/muslimah sejak dari ayunan hingga liang lahad. Itulah dalil kewajiban tiap manusia untuk menimba ilmu. 

   Dari dalil di atas, dapat dimaknai bahwa ilmu itu luas, ilmu itu banyak, tiada batasnya. Sehingga manusia yang memiliki anugerah otak luar biasa dalam kepalanya diwajibkan untuk belajar dan belajar tanpa henti, hingga Allah jugalah yang berkehendak menghentikan nafas hidupnya. Tak hanya ilmu dunia juga ilmu agama. Dan tak hanya sebatas ilmu formal yang dipelajari di sekolah/madrasah, semua aspek dalam hidup ini dapat dijadikan pembelajaran. 

   Belajar adalah proses. Belajar bukan hanya mengingat. Belajar adalah mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Belajar dapat pula diartikan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah sering terjadi pengalaman belajar. Hasil dari proses belajar, diharapkan manusia menjadi pribadi yang syukur nikmat, tafakur, dan berbudi pekerti.

   Belajar merupakan suatu proses berkesinambungan yang berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat. Proses belajar terjadi apabila anak/siswa dihadapkan pada situasi dimana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan - rintangan yang mengganggu kegiatan yang diinginkan. 

Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai pendorong, situasi belajar yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar. 

   Konsep Pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajar dan belajar. Meier (2002) mengemukakan bahwa semua pembelajaran manusia pada hakikatnya mempunyai empat unsur yakni : 
- Preparation => Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan anak untuk belajar. 
Presentation => Tahap penyampaian yang dimaksudkan untuk mempertemukan anak dengan materi belajar yang mengawali proses belajar secara positif dan menarik. 
- Practice => Tahap latihan dalam siklus pembelajaran berpengaruh terhadap 70% atau lebih pengalaman belajar keseluruhan. 
- Performance => Penampilan hasil belajar untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan. 

   Konsep pembelajaran terus berkembang, mulai dari (1) pengajaran = kegiatan mengajar oleh guru kepada siswa. Pembelajaran = Perbuatan mengajar. Guru bertindak aktif dan menonjol dan menentukan segalanya dalam pembelajaran. (2) pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar = Guru sebagai pengajar, siswa sebagai pelaku perbuatan belajar. Guru dan siswa menunjukkan keaktifan yang sama/seimbang. (3) pengajaran sebagai suatu sistem = Sistem yang luas, mengandung dan dilandasi oleh berbagai dimensi seperti profesi guru, tujuan pendidikan dan pengajaran, kurikulum, strategi belajar mengajar, dan dimensi lainnya. 

   Syarat manusia menuntut ilmu, di dalam kitab "Ta'alim Muta'alim" disebutkan ada 6 aspek yang di terjemahkan dalam bahasa jawa. Secara singkatnya : 
limpad : memperhatikan keterangan guru sampai faham.
lubo : senang dengan pelajaran yang dipelajari dan tekun dalam mempelajarinya. 
- sobar : sabar dalam menjalani cobaan dalam menuntut ilmu. 
- ono sangune : ilmu membutuhkan biaya. (membeli buku, fotocopy, dll). Meskipun belajar tak selalu membutuhkan biaya. 
- piwulange guru : penyampaian ilmu harus ada guru. Karena, guru adalah orang yang berilmu, orang yang tahu. 
- suwe mangsane : belajar bukan sulap. Belajar adalah proses yang membutuhkan waktu lama.
Tuntutlah Ilmu sampai ke Negeri Cina.

   Pepatah di atas yang di pakai oleh Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir. 

   Pada hari Minggu, 6/9/2020 waktu yang digunakan untuk berkumpul dengan Keluarga, tetapi Guru – Guru SMP PGRI 6 dan SDS “AL-IKHLAS menggunakan waktu libur dengan mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Guru Al - Qur’an ( PSGA ) yang diadakan oleh WAFA.

   Dalam kesempatan tersebut materi yang disampaikan Membangun Motivasi Qurani, Sistem Manajemen Mutu Pembelajaran Al-Quran Wafa, Bedah Buku Wafa dan Pengenalan Irama Hijaz Wafa, Ahsin Makharijul Huruf. Teknik Pengelolaan kelas Al-Qur'an yang efektif, Neuroscience Pembelajaraan Al-Qur’an, dan Modalitas Belajar, Metodologi Pembelajaran Al-Qur’an Wafa, Modeling Pembelajaran, Workshop Perumusan RPP 5P, Kurikulum Pembelajaran Al-Qur'an Wafa, Standar Penilaian Pembelajaran Al-Quran Wafa, dan Micro Teaching. 

   Walaupun waktu untuk libur dan kumpul Keluarga tapi dimanfaatkan dengan sungguh - sungguh Materi yang diajarkan oleh WAFA tersebut. Menurut bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS Unesa kelahiran April 1984 bapak H. Banu Atmoko, S.Pd berharap dengan meluangkan waktu tenaga dan pikiran untuk belajar AL Qur’an melalui Metode tersebut dapat di aplikasikan kepada Anak Didik baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS “AL-IKHLAS Surabaya ketika pembelajaran normal nanti.

   Sehingga harapan dari bapak H. Banu Atmoko, S.Pd Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya menjadi Generasi Qur’ani yang hebat. Selesai Webinar tersebut Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya menikmati makan siang dan bubur mutiara sebelum kembali pulang ke rumah masakan dari ibu Ketua Yayasan Pendidikan "AL-IKHLAS Semampir ibu Kasmijati. Menurut ibu Anis Laily Mufidah, S.Pd nikmatnya Belajar AL- Qur'an di hari libur sambil makan bersama di Sekolahan. 
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat




Posting Komentar

0 Komentar