APENSO INDONESIA

header ads

Raut Wajah Bahagia Kepala SMP Swasta Utara Menerima Kartu Perdana Telkomsel

“Raut Wajah Bahagia Kepala SMP Swasta Utara Menerima Kartu Perdana Telkomsel“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia


   ADA ungkapan yang menyatakan bahwa penampilan adalah cermin dari hati. Ini berarti pikiran dan perbuatan terefleksi pada ekspresi wajah seseorang. Jika seseorang gembira, ia akan memiliki wajah yang menyenangkan, damai, dan harmonis. Penampilan ini bisa membuat orang lain merasa menyenangkan, bahkan jika raut muka seseorang tampak sederhana atau berbeda dengan cantik modern yang menjadi standar masa kini. 

   Ada sebuah kisah tentang hal ini. Menurut legenda, pernah ada seorang pengrajin yang sangat tampan dari Provinsi Shandong. Meskipun wajahnya sangat menarik, ia menikmati ukiran berbentuk benda setan. Ukirannya tampak sangat nyata dan hidup. Dari waktu ke waktu, usahanya menjadi sangat sukses. Suatu hari, dia melihat ke cermin dan terkejut saat menemukan bahwa penampilannya telah menjadi bengis dan jelek. Ia mengunjungi banyak tabib terkenal, tapi tak seorangpun bisa membantunya. 

   Dia mampir ke sebuah kuil dan berbicara kepada penjaga kuil. Penjaga kuil itu menjawab : "Saya dapat membantu mewujudkan keinginan Anda dengan syarat Anda mengukir beberapa patung Dewi Guanyin dengan ekspresi yang berbeda untuk saya. "Pengrajin langsung setuju dan mulai belajar pola pikir Dewi Guanyin dan penampilannya. Dia juga mencoba yang terbaik untuk menjiwai kebaikannya, seolah-olah ia adalah Dewi Guanyin sendiri. Setelah enam bulan menyelami Dewi Guanyin dan bekerja keras, ia berhasil mengukir beberapa patung hidup dari Dewi Guanyin yang menunjukkan kebaikan, belas kasih, toleransi, dan kesucian. 

   Orang kagum pada ukiran tersebut betapa hidup dan nyatanya patung-patung itu. Pengrajin terkejut menemukan bahwa penampilannya telah berubah, dan dia sekarang tampak gagah dan berwibawa. 

   Bila dianalisis dari perspektif pengobatan Tiongkok kuno, fisiologi modern dan psikologi, maka seseorang bisa melihat bahwa cerita ini sangat masuk akal. Setiap perbuatan dan pikiran yang dimiliki dalam hidup akan tercermin dalam penampilan seseorang. Apa pun yang dipikirkan dan rasakan akan terefleksi ke luar dalam bentuk penampilan dan tingkah laku. Jadi, jika seseorang memiliki suasana hati yang damai dan tenang, dan seseorang itu optimis, penuh belas kasih, dan memiliki integritas yang tinggi, tubuh akan bekerja dengan lancar dan berada dalam kesehatan yang baik dan semangat tinggi. 

   Ini secara alami akan menarik orang lain ke dekat Anda, seakan-akan mereka merasa menyenangkan berada di sekitar Anda. Karena suasana hati tercermin pada ekspresi wajah, maka suasana hati yang baik akan meningkatkan penampilan seseoang. 

   Akibat pandemi COVID-19, banyak sekolah dan perguruan tinggi ditutup. Seperti dalam cuitan UNICEF Amerika Serikat tertanggal 9 Maret di bawah, hampir 300 juta peserta didik terkena dampak penutupan institusi pendidikan tersebut. Beberapa daerah di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surakarta, juga telah siap siaga menghadapi COVID-19 dengan menutup sekolah-sekolah di dua daerah tersebut. 

   Beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga melakukan kebijakan serupa, misalnya Universitas Indonesia, Universitas Gajah Madha, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Kebijakan ini, yang tujuannya tak lain adalah untuk mencegah penyebaran infeksi COVID-19, senada dengan himbauan WHO bahwa semua elemen masyarakat perlu berpartisipasi dalam mencegah dan meminimalkan dampak penyakit tersebut. 

   Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak menyurutkan institusi-institusi pendidikan tersebut untuk mengadakan pembelajaran, bukan pembelajaran tatap muka melainkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tak ayal, peralihan model pembelajaran dari tatap muka (dan mungkin sebagian sudah menerapkan blended learning) ke pembelajaran jarak jauh akan menimbulkan banyak pertanyaan. 

   Satu dari banyak pertanyaan tersebut mungkin seperti ini, “Bagaimana desain pembelajaran jarak jauh yang efektif ?” Pertanyaan inilah yang akan menjadi fokus pembahasan artikel ini. Agar pembahasan tersebut sejalan dengan program merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kemdikbud Republik Indonesia, maka pembahasannya akan dikemas sebagai aksi dari call to action program tersebut. Oleh karena itu, penjelasan singkat ide merdeka belajar akan diulas sebagai berikut. 

   Ketika pertama kali mendengar istilah ‘merdeka belajar’, saya merasa skeptis. Cita-cita itu terasa terlalu ambisius untuk dilakukan mengingat kondisi pendidikan nasional yang sangat beragam. Kemudian saya berefleksi dan pada akhirnya bertanya kepada diri sendiri, “Bukankah memang dibutuhkan program pendidikan yang ambisius, agar peserta didik (yang memang layak dan perlu menerima pendidikan dengan kualitas terbaik) dapat mempersiapkan masa depan di dunia yang serba berubah ini ?” Barangkali dari pemikiran seperti inilah akhirnya semangat inovasi dan budaya belajar menjadi roh dari program merdeka belajar untuk menciptakan peserta didik yang memiliki pola pikir yang senantiasa berkembang (growth mindset).

   Pembelajaran jarak jauh perlu dirancang secara matang agar dapat memfasilitasi pembelajaran peserta didik secara optimal. Banyak prinsip-prinsip desain pengajaran yang tersedia di literatur untuk melakukannya. Di sini saya akan menawarkan prinsip ‘pengajaran sebagai interaksi’ sebagai kerangka dalam mendesain pembelajaran jarak jauh. 

   Mengapa prinsip ini ? Prinsip ini mengakui bahwa pengajaran melibatkan proses yang kompleks antar pelaku pembelajaran. Pelaku-pelaku pembelajaran tersebut saling tergantung satu sama lain. Selanjutnya, prinsip ini dapat memberikan gambaran interaksi-interaksi antar pelaku pembelajaran yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh. 

   Terakhir, prinsip ini juga memberikan peluang bagi pendekatan pembelajaran modern yang mensyaratkan adanya interaksi antar peserta didik di dalam lingkungan belajar daring, misalnya adalah pembelajaran kolaboratif berbantuan komputer atau computer supported collaborative learning (CSCL). Prinsip pengajaran sebagai interaksi memiliki aksioma bahwa pengajaran adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik di seputaran konten pembelajaran. 

   Dengan kata lain, prinsip ini memaknai pengajaran sebagai apa yang pendidik lakukan, katakan, dan pikirkan bersama dengan peserta didiknya mengenai konten pembelajaran di dalam suatu lingkungan belajar. Oleh karena itu, untuk mendesain pembelajaran jarak jauh yang efektif, perlu dipikirkan dan dirancang berbagai macam strategi untuk memfasilitasi interaksi antara pendidik dengan konten pembelajaran, peserta didik dengan konten pembelajaran, peserta didik dengan pendidik, dan peserta didik dengan peserta didik lainnya.

   Pengajaran sebagai interaksi Pendidik dan Konten Pembelajaran. Peran pendidik yang pertama dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh adalah mengembangkan konten pembelajaran. Untuk melakukannya, pendidik tentu saja harus berpikir bahwa konten pembelajaran tersebut nantinya akan disampaikan secara daring. Asumsi ini krusial dalam pengembangan konten untuk pembelajaran jarak jauh. 

   Kemudian, pendidik juga perlu untuk menentukan komponen-komponen konten pembelajaran tersebut, mempertimbangkan dan memperhatikan konten-konten pembelajaran yang sudah ada, dan terakhir mengembangkannya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, asumsi bahwa konten pembelajarannya disampaikan secara daring penting dalam mengembangkan konten untuk pembelajaran jarak jauh. Dengan asumsi tersebut, pendidik harus sadar bahwa tujuan dari pembelajaran jarak jauh adalah untuk menggantikan pengalaman belajar tatap muka di kelas. 

   Selain itu, berbeda dengan pembelajaran tatap muka, fasilitasi pendidik kepada peserta didiknya akan berpusat kepada perangkat lunak dan aplikasi-aplikasi daring. Peserta didik dalam sistem pembelajaran ini juga diasumsikan mandiri atau tidak terlalu bergantung pada bantuan langsung pendidik. Setelah memperhatikan asumsi-asumsi pembelajaran jarak jauh, pendidik sudah siap dalam mengembangkan konten pembelajarannya.

   Setelah selesai menandatangani MOU untuk sebanyak 35 Kepala SMP Swasta Surabaya Utara yang terdiri dari Kecamatan Semampir, Krembangan, Pabean Cantikan, dan Kenjeran Bulak pada hari Kamis, 3/9/2020 pukul 10.00 sebanyak 35 Kepala SMP Swasta Surabaya Utara mengambil Kartu Perdana di 4 titik yaitu SMP PGRI 6 Surabaya. 

   Adapun SMP Swasta yang ambil di titik SMP PGRI 6 Surabaya adalah : Kepala SMP AT TARBIYAH, Kepala SMP AL-IRSYAD, Kepala SMP KHM NUR, Kepala SMP IHYAUS SALAFIYAH, Kepala SMP Kemala BHAYANGKARI 8, Kepala SMP PGRI 6 Surabaya, Kepala SMP CAHAYA Kecamatan Krembangan.

   Lokasi pengambilan Kartu Perdana di SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya adalah Sekolah – Sekolah dengan Kepala SMP TAMARIYAH SURABAYA, Kepala SMP UNESA 1 Surabaya, Kepala SMP TUNAS BUANA, Kepala SMP KEMALA BHAYANGKARI 6, Kepala SMP BINA KARYA, Kepala SMP KATOLIK SANTO MIKAIL.

   Lokasi pengambilan di SMP BARUNAWATI Surabaya adalah Sekolah sebagai berikut : Kepala SMP BARUNAWATI Surabaya, Kepala SMP MUJAHIDIN, Kepala SMP PGRI 7, Kepala SMP SASANA BHAKTI, Kepala SMP HANGTUAH 4.

   Lokasi pengambilan di SMP YP 17 adalah Sekolah sebagai berikut : Kepala SMP YP 17 Surabaya, Kepala SMP KATOLIK PECINTA DAMAI, Kepala SMP MUHAMMADIYAH 15, Kepala SMP WACHID HASYIM 1 Surabaya, Kepala SMP TRITUNGGAL II Kepala SMP TAMAN BELAJAR, Kepala SMP TRIGUNA BHAKTI.

   Itu semua adalah pembagian Gelombang 1, sedangkan Gelombang 2 akan dibagikan hari Jum'at, 4/9/2020 pukul 13.00 lokasi pembagian di SMP AC 1. Adapun Sekolah yang masuk pembagian Gelombang 2 adalah sebagai berikut : SMP AC 1, SMP MUHAMMADIYAH 11, SMP PGRI 5 SURABAYA, SMP AL-IKHLAS SURABAYA, SMP AL-KHAIRIYAH, SMP MUHAMMADIYAH 16, SMP PGRI 22 SMP NASIONAL, SMP TARUNA JAYA 1, SMP ROMLY TAMIM. 

   Pada saat pembagian Kartu Perdana tersebut tampak wajah ceria dari para Kepala SMP Swasta Surabaya Utara di 4 titik lokasi tersebut. Menurut bapak H. Banu Atmoko, S.Pd selaku Kepala SMP PGRI 6 dan juga Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Telkomsel yang sudah membantu pemberian Perdana bagi Siswa untuk kelancaran Pembelajaran Jarak Jauh tersebut.

Di samping itu, bapak H. Banu Atmoko, S.Pd menyampaikan agar nomor HP tersebut dapat di input di Data Dapodikdasmen, sehingga diharapkan Sekolah dapat mengontrol penggunaan Kartu tersebut. Tetapi Wali Kelas dapat mendata Nomor tersebut yang akan diberikan kepada Siswa masing – masing sehingga tidak salah.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat





Posting Komentar

0 Komentar