APENSO INDONESIA

header ads

Strategi Bertahan Dan Unggul Di Era Adaptasi New Normal

Strategi Bertahan Dan Unggul Di Era Adaptasi New Normal


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



   Menyatakan SDM unggul memang mudah. Namun, perlu definisi yang jelas agar diskusi tentang prioritas pembangunan sumber daya manusia menjadi lebih terarah. Jika kita ingin mengejar target 'negara berpenghasilan tinggi 2045', sdm unggul tentu haruslah menghasilkan manusia yang mandiri, kompetitif untuk kemandirian bangsa. 

   Mandiri adalah mampu berdiri di atas kaki dan memikul di pundak sendiri. Dalam arti yang lebih luas, Indonesia akan mampu mengambil posisi unggul pada bidang-bidang spesifik. Kompetitif dimaknai dengan mampu bersaing pada skala internasional atau setidaknya pada pasar dalam negeri 'beyond national market', baik tenaga kerja maupun produk-produk yang dihasilkan. 

   Saat ini Indonesia masih berada pada rangking 36 dari 137 negara. Unsur pendidikan tinggi 'menyumbang' ketertinggalan daya saing bangsa, di samping buruknya infrastruktur. Proses menuju new normal di tengah pandemi corona tidak mudah. Masyarakat perlu beradaptasi sambil tetap menjaga kesehatan tubuh dan mental.

   Pantau Data dan Informasi terbaru Covid-19 di Indonesia pada microsite data ini. Setelah hampir tujuh bulan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, pemerintah berencana melonggarkan pembatasan sosial tersebut. Namun, pandemi corona masih berlangsung. Pilihannya adalah masuk ke tata cara hidup baru atau new normal. Kedisplinan itu termasuk memakai masker saat di luar rumah, rajin cuci tangan, menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, serta menjaga jarak.

   Proses adaptasi menuju pola hidup baru tersebut tidak mudah. Pasalnya, banyak tantangan harus dihadapi masyarakat untuk menjalankan kehidupan tersebut. Dalam proses masuk ke kehidupan itu, seseorang mungkin saja menolak beradaptasi yang akhirnya menjadi stres. 

   Anak-anak perlu mendapat pembekalan untuk menghadapi normal baru. Salah satu persiapan yang dapat orang tua lakukan adalah memberikan gambaran mengenai penyebab Covid-19 dan kondisi lingkungan sekitar. Pemahaman sederhana untuk anak-anak tentang norma hidup baru adalah kembali berkegiatan normal dengan tetap menjaga protokol kesehatan karena pandemi masih terjadi. 

   Secara fisik, menurut Wanda, mereka juga harus dibiasakan disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan diri, serta tetap menjaga fisik saat berinteraksi dengan teman atau orang lain.

   Dalam mempersiapkan "Strategi Bertahan Dan Unggul Di Era Adaptasi New Normal", pada hari Senin, 14/9/2020 YPLP DASMEN PGRI Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Webinar nelalui ZOOM dengan link https://us02web.zoom.us/j/3436224634?pwd=RFlBQ2pzUlRTcHpNWFpnaE9HKzZGUT09.

   Dalam kesempatan tersebut YPLP DASMEN PGRI Jawa Timur berharap agar Sekolah PGRI yang ada di Jawa Timur pada saat adaptasi New Normal tersebut bisa menjadikan Sekolah SMP PGRI menjadi Sekolah yang unggul dengan strategi – startegi. Tetapi strategi yang sudah disampaikan sangat tidak cocok untuk diterapkan di Kota Surabaya. Karena menurut Penulis Sekolah Swasta tidak hanya PGRI di Kota Surabaya selalu ingin dibunuh dengan sebuah kebijakan. Padahal jika kita lihat sejarah bahwasannya Pemerintah tak mampu ngopeni Anak Bangsa, Sekolah Swasta lah yang ngopeni. Tapi kini Sekolah Swasta dibunuh dengan kebijakan. 

   Menurut Penulis biarkan Sekolah Swasta Mati secara Alami bukan Mati karena Kebijakan. Khususnya Sekolah PGRI yang eksis banyak meluluskan lulusannya menjadi orang – orang Hebat dan Sukses. Semoga setelah Pandemi Covid-19 Penulis berharap agar ada perhatian dari Pemerintah terhadap Sekolah Swasta khususnya Sekolah PGRI.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat






Posting Komentar

0 Komentar