“Terima Kasih Telkomsel 800 Guru SMP Swasta Utara Siap Mensukseskan MBJJ“
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Akibat pandemi COVID-19, banyak sekolah dan perguruan tinggi ditutup. Seperti dalam cuitan UNICEF Amerika Serikat tertanggal 9 Maret, hampir 300 juta peserta didik terkena dampak penutupan institusi pendidikan tersebut. Beberapa daerah di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surakarta, juga telah siap siaga menghadapi COVID-19 dengan menutup sekolah-sekolah di dua daerah tersebut.
Kebijakan ini, yang tujuannya tak lain adalah untuk mencegah penyebaran infeksi COVID-19, senada dengan himbauan WHO bahwa semua elemen masyarakat perlu berpartisipasi dalam mencegah dan meminimalkan dampak penyakit tersebut. Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak menyurutkan institusi-institusi pendidikan tersebut untuk mengadakan pembelajaran, bukan pembelajaran tatap muka melainkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Tak ayal, peralihan model pembelajaran dari tatap muka (dan mungkin sebagian sudah menerapkan blended learning) ke pembelajaran jarak jauh akan menimbulkan banyak pertanyaan. Satu dari banyak pertanyaan tersebut mungkin seperti ini, “Bagaimana desain pembelajaran jarak jauh yang efektif?”.
Agar pembahasan tersebut sejalan dengan program merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kemdikbud Republik Indonesia, maka pembahasannya akan dikemas sebagai aksi dari call to action program tersebut. Semangat untuk melakukan inovasi adalah roh pertama program merdeka belajar. Dengan semangat ini, pendidik dituntut untuk mengeksplorasi dan menerapkan berbagai macam teori, pendekatan, dan prinsip desain pembelajaran guna menciptakan lingkungan belajar yang inovatif bagi peserta didiknya. Oleh karena itu, pendidik perlu melakukan refleksi secara terus-menerus terhadap praktik pengajarannya, serta menerapkan dan mengembangkan model-model pembelajaran terkini, seperti flipped classroom, blended learning, dan pembelajaran daring.
Selain itu, pendidik juga perlu mengoptimalkan gawai yang telah dimiliki oleh peserta didik, atau yang telah disediakan bagi mereka, untuk menciptakan pembelajaran inovatif, aktif, dan mendalam. Roh kedua program merdeka belajar adalah budaya belajar. Dalam menyediakan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didiknya, pendidik dituntut untuk senantiasa belajar dari dan dengan pendidik lainnya. Lebih jauh, pendidik juga harus tidak takut untuk menjelajah dan bereksperimen dengan metode-metode pembelajaran yang menjanjikan dan telah terbukti efektivitasnya sebagai upaya untuk memperbaiki praktik pengajarannya. Untuk mewujudkan budaya belajar ini, pendidik perlu untuk terlibat aktif dalam jejaring profesinya, baik lingkup lokal maupun global, serta selalu memperbarui pengetahuannya terkait hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pendidikan.
Kedua roh merdeka belajar di atas pada dasarnya mengingatkan pendidik pada semangat pengabdiannya, yaitu semangat berinovasi dan belajar secara berkelanjutan untuk mempersiapkan peserta didiknya menghadapi masa depannya. Semangat berinovasi dan belajar inilah yang harus dipegang dalam mendesain dan memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didiknya, tidak terkecuali untuk pembelajaran jarak jauh.
Setelah 6.116 Siswa SMP Swasta Surabaya Utara nenerima Kartu Perdana Merdeka Belajar Jarak Jauh dari Telkomsel yang sudah dibagikan kepada 32 SMP Swata Surabaya Utara, pada hari Senin, 7/9/2020 MKKS SMP Swasta Surabaya Utara bekerja sama dengan Telkomsel membagikan Kartu Perdana untuk Merdeka Belajar Jarak Jauh bagi 800 Guru SMP Swasta Surabaya Utara sebanyak 36 SMP Swasta Surabaya Utara. Dimana 800 Kartu tersebut dibagikan di SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya oleh bapak Deny Selaku Manager dari Telkomsel kepada 36 Kepala SMP Swasta Surabaya Utara.
Dalam kesempatan tersebut bapak Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara sekaligus Kepala SMP PGRI 6 Surabaya mengucapkan terima kasih kepada Telkomsel yang sudah membantu Siswa sebanyak 6.116 dan 800 untuk Pemberian Kartu Perdana. Dalam hal ini Kepala Sekolah alumni jurusan PLS UNESA tersebut menyampaikan bahwa Telkomsel telah membantu untuk Kegiatan Merdeka Belajar Jarak Jauh dan sudah menyelamatkan nasib Guru - Guru dan Siswa Sekolah Swasta karena tidak punya Paketan untuk Pembelajaran Jarak Jauh tersebut.
0 Komentar