“Alhamdulilah Hasil Swab Negatif, Siap Semangat Menyambut Pembelajaran Kembali Di Sekolah“
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan (sampel). Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. Sistem pendidikan dituntut adaptasi di masa pandemi Covid-19. Tenaga pendidik atau guru dipaksa menjalankan metode pembelajaran baru sesuai New Normal.
Kalau dulu datang ke kelas, guru menjelaskan materi yang ada dan tinggal dibahas. Hari ini guru mengalami perubahan peran yang memerlukan sikap dan upaya baru dalam menjalankan metode pembelajaran, guru saat ini tidak hanya belajar bagaimana mengajar, tetapi terdapat tugas baru yang menjadikan guru sebagai wadah, fasilitas bahkan pelatih bagi para siswa.
Peran guru sudah tidak bisa lagi untuk menilai kualitas siswa berdasarkan satu kelas, melainkan penilaian harus diperhatikan mulai satu persatu peserta didik. Untuk guru menggali potensi siswa, termasuk potensi terhadap teknologi. Tujuannya, mendorong siswa lebih fleksibilitas untuk bisa melihat kondisi di lapangan, industri bahkan di lapangan. Maka penting untuk menanamkan kesadaran belajar tidak hanya untuk siswa, tetapi seluruhnya.
Termasuk guru, karena banyaknya tekanan digital yang harus dipahami, pada proses pendidikan harus lebih banyak memberikan praktek-praktek kepada para siswa secara langsung dan menilai secara kompetensi berpatokan kepada nilai.
Sekarang belajar bukan hanya untuk nilai, tetapi untuk kompetensi. Ibaratkan tahu sedikit tapi mendalam, lebih baik dibandingkan tahu banyak tapi dangkal, guru harus meyakini, sekolah tidak hanya mengajari siswa untuk lulus tetapi tantangan yang lebih besar adalah bagaimana siswa dapat memiliki kompetensi terampil.
Pada hari Sabtu, 24/10/2020, ibu Yuni Ismaryati Guru BK dan Ibu Mei Kurniatul Adawiyah, S.Pd Guru Matematika di SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir mendatangi Puskesmas Wonokusumo, Kecamatan Semampir Jl. Wonokusumo Tengah No 56 Surabaya.
Kedatangan beliau berdua di Puskesmas Wonokusumo menemui Mbak Anisa Mubarokah untuk mengambil hasil pemeriksaan Swab yang dilakukan Guru - Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya pada hari Rabu 21/10/2020. Setelah mengambil hasil Swab tersebut di serahkan kepada bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bapak H. Banu Atmoko, S.Pd.
Dalam kesempatan tersebut, menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 bahwasannya Alhamdulilah bersyukur hasil Swab Guru – Guru Negatif semua. Ini semua tidak lepas dari doa dan support teman – teman semua sehingga hasil Swab Guru - Guru SMP PGRI 6 Surabaya Negatif.
Dalam kesempatan tersebut, bapak H. Banu Atmoko, S.Pd tetap menghimbau kepada Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS tetap menjalankan 3M yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Dan Menjaga Jarak. Selain itu, rutin olahraga, makan teratur, serta jangan lupa minum vitamin.
Alhamdulilah SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-Ikhlas Surabaya siap menyambut datangnya siswa/siswi untuk kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran di Sekolah karena sudah 8 bulan tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Bapak H. Banu Atmoko, S.Pd bersyukur dengan hasil Guru – Guru Negatif berarti bisa membuka kepercayaan kepada masyarakat bahwa Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya insya allah sehat dan dapat memberikan ilmu yang berkah barokah kepada anak didik.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar