APENSO INDONESIA

header ads

Dari Sekolah Sederhana Tumbuhlah Semangat Literasi Untuk Membuka Cakrawala Dunia

“Dari Sekolah Sederhana Tumbuhlah Semangat Literasi Untuk Membuka Cakrawala Dunia“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



   Dilansir dari wikipedia, istilah literasi dalam bahasa Latin disebut sebagai literatus, yang berarti orang yang belajar. Secara garis besar, literasi sendiri ialah istilah umum yang merujuk pada kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan seseorang dalam berbahasa.

   Sedangkan dalam EDC atau Education Development Center, literasi dijabarkan sebagai kemampuan individu untuk menggunakan potensi yang ia miliki (kemampuan tidak sebatas baca tulis saja). UNESCO pun turut memberikan pengertian literasi, yakni seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif seseorang dalam membaca dan menulis yang dipengaruhi oleh kompetensi di bidang akademik, konteks nasional, institusi, nilai-nilai budaya, dan pengalaman. 

   Sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kehidupan manusia dengan tidak adanya sekolah, maka kualitas pendidikan masyarakat yang ada di Indonesia jadi terganggu. Kehidupan yang dijalaninya pun juga tidak akan terjamin, banyak terjadinya pengangguran dimana-mana sebab ilmu yang dimiliki tidak mampu untuk memenuhi standar yang diinginkan. Untuk itu, pendidikan itu sangat penting bagi kita sebagai generasi penerus bangsa. 

   Peran orang tua sangat penting sebagai dorongan bagi anak-anaknya untuk tetap terus semangat dalam menempuh pendidikan sekolah. Peran orang tua sebagai pendidik sejati sementara digantikan dan diserahkan sepenuhnya kepada tenaga pendidik yang lebih profesional dalam hal bidangnya. 

   Secara umum sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bersifat formal, non formal maupun informal yang didirikan oleh negara ataupun swasta yang dirancang mengajari, mendidik melalui didikan yang telah diberikan oleh tenaga pendidik. Untuk membuat sebuah sekolah harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai, seperti ruang belajar, perpustakaan, ruang kantor, masjid, ruang komputer ataupun yang lainnya. 

   Pengertian Sekolah adalah suatu lembaga yang digunakan untuk kegiatan belajar bagi para pendidik serta menjadi tempat memberi dan juga menerima pelajaran yang sesuai dengan bidangnya. Sekolah menjadi salah satu tempat untuk mendidik anak-anak dengan maksud untuk memberikan ilmu yang diberikan supaya mereka mampu menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan juga negara. Sekolah memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan bangsa.

   Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. 

   Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Penerapan kegiatan ini juga perlu memperhatikan konsep dasar pelaksanaan gerakan literasi sekolah sesuai pada Permendikbud nomor 23 Tahun 2015, sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan.

   Dalam menjalankan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir selama pandemi Covid – 19 seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya mendapatkan tugas untuk membuat Cerpen tentang “Cerita Bahagiaku”. Dimana hasil karya seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya tersebut dikoreksi oleh ibu Sulistiana, S.Pd dan ibu Kiki Inayatul Aisyah, S.Pd yang juga Sarjana Bahasa Indonesia. 

   Dari kumpulan – kumpulan Cerpen tersebut di ambil 1 orang Putri yaitu Yuliana Latifah Peserta didik kelas 8 dan 1 orang Putra yaitu Moch. Suib Peserta didik kelas 8 juga. Pada hari Rabu, 7/10/2020 kedua siswa tersebut mengikuti Webinar pelatihan menulis Cerpen yang diadakan oleh dinas pendidikan kota Surabaya.

   Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bapak H. Banu Atmoko, S.Pd bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah menumbuhkan minat Literasi dari Peserta didik di SMP PGRI 6 Surabaya, dimana pada Tahun 2019 SMP PGRI 6 Surabaya alhamdulilah menyabet Juara 3 lomba perpustakaan sekolah se Kota Surabaya. Dari sinilah mulai ditumbuhkan benih - benih untuk menulis.

   Bapak H. Banu Atmoko, S.Pd alumni jurusan S1 PLS UNESA menyampaikan ke seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya walaupun siswa sedikit tapi jangan sampai untuk tidak menulis dan membaca, karena dengan membaca dan menulis bisa membuka Cakrawala dunia.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat





Posting Komentar

0 Komentar