APENSO INDONESIA

header ads

JANGAN BERSEDEKAH MENUNGGU KITA KAYA

“JANGAN BERSEDEKAH MENUNGGU KITA KAYA“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



   Sedekah (Bahasa Arab transliterasi: sadakah) adalah pemberian seorang [Muslim] kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal, atau perbuatan baik. 

   Dalam sebuah Hadist digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.” “Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” Ayat tersebut menggambarkan bahwa shadaqah memiliki makna mendermakan atau menyisihkan uang di jalan Allah SWT. 

   Memberi sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang lain yang dilakukan hanya untuk mengharap ridha Allah maka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat. Sedekah tidaklah mengurangi harta. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim). 

   Meskipun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak seperti dalam firman Allah dalam Surah Saba : “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).

   Pada hari Rabu, 7/10/2020 seperti biasa penulis setiap sore selalu menjemput kakak yang pulang kerja, dalam kesempatan tersebut Penulis berhenti di Superindo Kenjeran di Pertokoan Kenjeran Indah, Jl. Kenjeran No. 564 – 572 Surabaya untuk beli belanja Sosis. Dimana kakak masuk ke dalam Superindo, sedangkan saya berada di luar sambil menikmati Kue leker, saat beli Kue leker Penulis merasa kaget ada penjual Cilok di sebelah Kue leker di rombongnya ditulis “ANAK YATIM PIATU“ GRATIS + UANG SAKU Rp50.000,. Ini yang membuat Penulis kaget. Hanya seorang penjual Cilok tapi beliaunya semangat untuk beramal sangat tinggi. Padahal belum tentu orang – orang yang punya uang bersikap seperti itu.

   Setelah selesai belanja, Kakak langsung menghampiri saya dan beliau langsung beli Cilok tersebut Rp5.000,-. Dalam kesempatan tersebut Penulis mengajak diri Penulis sendiri dan masyarakat dunia maya “Jangan Bersedekah Menunggu Kita Kaya“. Karena Allah Maha Kaya seperti apa yang dilakukan penjual Cilok tersebut sangat menginspirasi Penulis. 
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat





Posting Komentar

0 Komentar