APENSO INDONESIA

header ads

JANGAN MALU UNTUK MENCARI SESUAP NASI DI SAAT MASA PANDEMI COVID – 19

“JANGAN MALU UNTUK MENCARI SESUAP NASI DI SAAT MASA PANDEMI COVID – 19“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



   Ketika menjalankan bisnis, salah satu tanda usaha dalam keadaan berbahaya adalah ketika modal telah habis. Namun, kehabisan modal berupa uang bukan satu-satunya kegagalan dalam usaha. Masih terdapat beberapa tanda yang dapat Anda jadikan patokan bahwa kondisi usaha dalam keadaan kurang baik. Seperti halnya penyakit demam berdarah, sebelum terserang pasti korban akan mengalami gejala-gejala awal sehingga mampu melakukan antisipasi sebelum terjadi lebih parah, sama halnya dalam bisnis. 

   Berikut ini adalah 10 tanda kegagalan yang dapat Anda jadikan patokan dalam kondisi usaha Anda. Ditinjau dari sudut pandang ilmu keuangan, membicarakan finansial berarti kamu akan membahas bagaimana mempelajari kondisi keuangan individu, bisnis, atau organisasi. Mulai dari mengelola, meningkatkan, memberdayakan sumber dana, mengalokasi dana sesuai pos, hingga membuat perhitungan risiko dan prospek di masa depan.

   Finansial juga dapat dipandang dari aspek administrasi. Dalam konteks ini, finansial adalah bagaimana mengatur uang masuk dan keluar dalam suatu usaha atau lembaga. Maka, kamu akan menemukan istilah manajemen finansial, yaitu serangkaian aktivitas perusahaan, diawali dengan cara mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengelola keuangan perusahaan secara menyeluruh.

   Suatu kondisi finansial dikatakan baik jika ada sistem manajemen yang teratur dan bisa dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak terkait. Segala aspek terkait manajemennya berjalan optimal, sehingga kebebasan finansial dapat tercapai. Kebebasan finansial berarti individu, bisnis, atau organisasi terbebas dari utang, mempunyai sumber penghasilan tetap, dan cadangan yang dapat dipakai untuk kebutuhan tidak terduga. 

   Sebagai angkatan kerja dengan usia produktif, kamu perlu mengetahui apa fungsi finansial dalam kehidupan pribadi. Salah besar jika kamu berpandangan bahwa manajemen finansial hanya perlu diterapkan dalam bisnis atau perusahaan saja. Sebelum melangkah lebih jauh, pahami dulu apa fungsi finansial yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan pribadimu. 

   Hidup hemat tidak sama dengan pelit. Hemat juga bukan berarti kamu hidup serba ngepas dan mengabaikan kebahagiaan diri sendiri. Hidup hemat menunjukkan bahwa kamu berkecukupan dan semua kebutuhan dasar sudah terpenuhi. Dahulukan kewajiban, atur keuangan dengan cermat, hilangkan keinginan yang bisa ditunda, dan kontrol utang sebisa mungkin. Itulah gaya hidup hemat sesungguhnya.

   Pada masa Pandemi Covid – 19 seperti ini semua orang bingung untuk mencari kehidupan seperti untuk makan dan lain sebagainya dimana saat Pandemi Covid – 19 ini membuat Kepala SMP Swasta Surabaya Utara membanting setir untuk dapat memenuhi kehidupan di rumah seperti yang dilakukan bapak Syahrul, S.Pd Kepala SMP Bhayangkari 6 Surabaya membanting setir jual masker. 

   Di samping itu, bapak H. Oemar, S.Ag Kepala SMP Kemala Bhayangkari 8 Surabaya banting setir beliau melakukan usaha jual bawang merah, bawang putih, gorden, bahkan las pagar, dan jual es jus. Bahkan yang lebih tragis lagi bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi alumni Kepala SMP Gatra Surabaya karena sudah tidak beroperasi akhirnya beralih profesi menjadi tukang jual kopi. 

   Menurut Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya alumni UNIPA jurusan Matematika kelahiran November bahwasannya beliau merangkap jual masker karena kebutuhan hidup di rumah semakin banyak, apalagi pemasukan sama sekali, dimana kondisi Pandemi Covid -19 tidak ada yang membayar SPP dan ada pemasukan, sehingga bapak Syahrul, S.Pd tidak punya pemasukan. Apalagi Istri beliau tercinta akan melahirkan. 

   Hal sama juga diungkapkan bapak H. Oemar, S.Ag "Orip saiki wes gak usah gengsi dan malu yang penting keluarga bisa makan apalagi di kondisi Pandemi Covid - 19 ini". Dalam hal ini sampai – sampai bapak H. Oemar, S.Ag demi mendapatkan uang dan bisa makan untuk hari itu walaupun ada pesanan ke Bulak Rukem tetap diantar oleh bapak H. Oemar, S.Ag. Padahal kediaman beliau adalah di daerah Sambikerep. 

   Makanya dalam kesempatan itu, Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir merasa iba dan miris. Seorang agen pencetak Generasi Emas yang unggul beralih sampingan untuk kebutuhan hidup. Dalam hal ini, Penulis selalu berdoa agar Pandemi Covid - 19 ini segera berakhir sehingga para Pahlawan tanpa tanda jasa kembali untuk mencerdaskan Anak Bangsa dan bisa membuat Keluarga di rumah masing – masing tersenyum karena kebutuhan terpenuhi.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat







Posting Komentar

0 Komentar