APENSO INDONESIA

header ads

Untuk Mempertahankan Hidup Di Masa Pandemi Kepala Sekolah Beralih Ke Jualan

“Mensupport Dan Mendukung Untuk Bisa Hdup Mandiri Di Tengah Krisis Sekolah Tutup“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia


   Secara tinjauan bahasa arab, kata “Silaturrahim” ditulis dengan [صِلَةُ الرَّحِمِ]. Jika kita beri harakat lengkap, cara membacanya : Silaturrahimi. Jika kita pecah, terdiri dari dua kata : silah, [arab: صِلَةُ] yang artinya hubungan dan rahim [arab: الرَّحِم] artinya rahim, tempat janin sebelum dilahirkan. Sehingga silaturahmi adalah menjalin hubungan baik dengan kerabat, sanak, atau saudara yang masih memiliki hubungan rahim atau hubungan darah dengan kita.

   An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “adapun silaturahim, ia adalah berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang dengan memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam, dan cara lainnya” (Syarh Shahih Muslim, 2/201). Maka, menyambung hubungan terhadap orang yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dan nasab tidaklah termasuk silaturahim. 

   Sementara Allah Ta’ala memerintahkan untuk menyambung tali silaturahim, dalam firman-Nya : وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An Nisa: 36).

   Aspirasi adalah harapan dan tujuan keberhasilan pada masa yang akan datang, ber-aspirasi, bercita-cita, berkeinginan, berhasrat serta keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu, seperti keberhasilan dalam tujuan keinginan tersebut. Aspirasi dalam bahasa inggris ‘aspiration’ berarti cita-cita. Aspiration menurut kata dasarnya, aspire berarti cita-cita atau juga berkeinginan Echols (1983:41). 

   Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976) aspirasi adalah gairah (keinginan atau harapan yang keras). Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Disadari atau tidak semua orang tentu mempunyai rencana hidup. Sehubungan dengan rencana hidup, Hurlock (1974:265) menyatakan Setiap orang mempunyai rencana hidup yang ingin dicapai sebagai hasil hubungan fisik dan sosial dengan lingkungannya. Rencana hidup ini sedikit banyak ikut menentukan kegiatan yang dilakukan sekarang. 

   Menurut Amirudin (2003:3) secara defenitif merumuskan, konsep dari aspirasi mengandung dua pengertian, aspirasi di tingkat ide dan aspirasi di tingkat peran struktural. Di tingkat ide, konsep berarti sejumlah gagasan verbal. 

   Aspirasi adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan mendukung dalam proses pembangunan. Jadi aspirasi masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat baik berupa keterlibatan langsung maupun berupa sejumlah gagasan verbal dari lapisan masyarakat manapun sehingga mempengaruhi dan mendukung dalam porses pembangunan. 

   Prinsip dasar dalam melibatkan masyarkat secara langsung adalah bahwa apa yang disebut dengan melibatkan kepentingan rakyat hanya akan terjadi jika masyarakat itu sendiri yang ambil bagian. Dengan adanya keterlibatan rakyat itu sendiri maka dengan sendirinya pula akan menjadi penjamin bagi suatu proses baik dan Bener (Bank Dunia dalam Salman 2005:3).

   Pada hari Sabtu, 17/10/2020 alumni Kepala SMP Gatra bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi, kedatangan tamu Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS ibu Reni Astuti, S.Si. Kedatangan beliau di dampingi bapak H. Banu Atmoko, S.Pd selaku Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, bapak Syahrul, S.Pd Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya, bapak Muhammad Khusnul Yakin, S.Pd Kepala SMP KHM Nur Surabaya.

   Kedatangan ibu Reni Astuti, S.Si adalah untuk silahturahmi dengan bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi alumni Kepala SMP Gatra Surabaya yang sekolahnya tutup tidak mendapatkan siswa dan kebijakan dari Pemerintah Kota Surabaya yang dimana bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi beralih profesi jualan kopi dan ketan bubuk. 

   Dalam kesempatan tersebut anggota DPRD Kota Surabaya kelahiran 29 Desember 1972 tersebut mengobrol dengan bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi alias Pak Guru Galon sejak kapan menjadi Guru atau Kepala SMP Gatra. Pak Guru Galon menjelaskan lika – liku awal sekolah beliau yang menempati SMP Negeri 5 Surabaya, terus pindah ke Jalan Johor, pindah ke Endrosono dan akhirnya Sekolah tersebut tutup karena tidak mendapatkan peserta didik dan kebijakan dari Pemerintah Kota Surabaya. 

(Waktu diskusi)

   Dalam kesempatan tersebut, bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi membuatkan minuman kopi khas Sumatra serta dibuatkan ketan dan diberikan Air Minum Kangen Water. Dalam kesempatan tersebut ibu Reni Astuti, S.Psi tidak canggung mengobrol dengan putri bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi bahkan memberikan support agar ketika putrinya semangat, rajin belajar, rajin ibadah, dan selalu mendoakan orang tua, karena cita – cita putri pertama dari bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi sangat mulia yaitu jadi Dokter. Semoga cita – cita beliau dikabulkan Allah, kata ibu Reni Astuti, S.Psi. 

   Menurut Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya yang ikut mendampingi kegiatan ibu Reni Astuti, S.Si sangat bangga karena masih ada waktu untuk Anggota dewan sekelas ibu Reni Astuti, S.Si yang sibuk tapi masih menyempatkan waktu silaturahmi dan memberikan support kepada bapak Abdul Azis Panigoro, S.Psi yang siswanya sudah tidak ada dan beralih menjadi penjual kopi. Tetap semangat dan jaga kesehatan,“ kata ibu Reni Astuti, S.Si saat pamit pulang.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat








Posting Komentar

0 Komentar