APENSO INDONESIA

header ads

DAMAI RUKUN

DAMAI RUKUN

Oleh : apensoindonesia.com



Melihat berita resmi dan video resmi, dari surat kabar on line resmi. Tampak tersirat, beberapa orang beserta organisasinya saling menunjukan "kekuatan". Menunjukan "show of force". Menunjukan "kewenangan". Tersirat berlebihan. Tampak "ego" pula.

Melihat kejadian, dahulu berlagak "membusungkan dada", mengalami kerugian. Bahkan kejatuhan.

Saat Raja Fir'aun membusungkan dada. Malah dirinya "mengaku sebagai Tuhan". Saking kuatnya, saking kuasanya. Anak lahir laki - laki pun dibunuh. Kuwatir ada laki - laki nanti jika basar tersaingi oleh laki - laki yang lahir itu.

Ternyata Fir'aun juga mati (wafat). Fir'aun manusia juga. Setiap manusia pasti akan wafat. Kini, Fir'aun hanya menjadi kenangan kejahatan. Sebagai "kaca brenggala" jangan meniru kelakuan Fir'aun.

Saya pernah dengar pula. Kata "digebuk". Siapa yang tidak nurut dan dianggap menentang "akan digebuk". Jatuh. Wafat juga.

Kata "ini dadaku mana dadamu". Jatuh juga. Habis. Memang di dunia itu hanyalah sementara.

Kata - kata "kesombongan" adalah melebihi batas dari hak manusia. Melebihi batas dari kewenangan Yang Maha Kuasa, Maha Pencipta. Yang menciptakan manusia. 

Memang manusia tak bisa menjamin/menanggung manusia lain. Hak manusia adalah saling mengenal, saling menolong, saling memberi, kerjasama sesama manusia.

Tentu, yang lain diam. Diam seribu bahasa.  Terganggu, hati tersakiti. Atas "kesombongan" orang lain. Diam lebih baik.

Menunggu kehadiran keadilan dari yang memiliki kewenagan menciptakan dan melakukan keadilan. Tak terpenuhi, merasa teraniaya. Tetap biasa saja, diam.

Ingatlah, ada pepatah "do'a orang teraniaya, lebih akan dikabulkan oleh Tuhan". Sabar.

Sebaiknya. Tidak perlu menunjukan "keakuan". Merasa "aku" -  ego, adalah butuh keakuan. Dalam psikologis butuh keakuan adalah sifat anak - anak alias belum dewasa.

Tidak perlu gupuh (gelisah). Kekuasaan dan kepemimpinan lima tahunan maksimal dua periode sudah diatur oleh konstitusi. Ada tata negara. Agama pun telah dijaga oleh Allah SWT. Jangan ponggah. Nikmat mana yang kau ragukan?

Dunia akan tetap seimbang, antara "putih" dan "hitam". Antara yang "positif" dan "negatif". Dan seterusnya.

Tetap jaga kedamaian, rukun, jaga perasaan jangan besar merasa. Lakukan untuk persatuan Indonesia. Kita manusia, orang lain juga manusia. Kita semua sama yakni manusia.

Ikhtiar kebaikan, dan tawakal yang terjadi.

Salam sehat selalu...aamiin yra.

(GeSa)



Posting Komentar

0 Komentar