APENSO INDONESIA

header ads

JADIKAN SEKOLAH BERSIH DAN SEHAT MENCETAK GENERASI EMAS UNGGUL

“JADIKAN SEKOLAH BERSIH DAN SEHAT
MENCETAK GENERASI EMAS UNGGUL“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Sekolah bersih adalah sekolah yang warganya secara terus-menerus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, dan memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah, sejuk, segar, rapih, tertib, dan aman. 

Sekolah bersih dan sehat mengutamakan pentingnya pembangunan kesehatan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif, sehingga dapat mendorong kemandirian semua warga sekolah dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk berperilaku hidup sehat, memelihara kesehatannya, dan meningkatkan kesehatan di lingkungannya. 

Warga sekolah meliputi setiap individu yang berperan di dalam proses belajar-mengajar di sekolah, antara lain, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pembelajar. Masyarakat lingkungan sekolah meliputi semua masyarakat yang berada di lingkungan sekolah selain warga sekolah. 

Perilaku hidup bersih dan sehat warga sekolah dilaksanakan atas dasar keinginan dan kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga warga sekolah mampu melakukan kegiatan sendiri di bidang kesehatan serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. 

Sekolah merupakan institusi formal dan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang sehat secara fisik, mental, sosial, dan produktif. Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah adalah status kesehatan dan kondisi lingkungan sekolah.

Upaya mewujudkan sekolah bersih dan sehat dapat dicapai melalui strategi penyediaan sarana dan prasarana, manajemen yang baik, penyebarluasan pengetahuan, penciptaan kondisi ideal dengan melibatkan partisipasi semua pihak seperti warga sekolah, komite sekolah, puskesmas, dan masyarakat. 

Strategi tersebut dilaksanakan dengan menyelenggarakan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2010), diketahui bahwa masalah gizi usia sekolah 6-12 tahun masih besar, yaitu terdapat 35,6% anak pendek, 12,2% anak kurus, dan 9,2% anak gemuk. Masalah lain yang ditemukan adalah 44,6% anak usia sekolah mengonsumsi sarapan berkualitas rendah. Dilaporkan juga bahwa 1,7% anak mulai merokok pada anak usia 5-9 tahun dan 17,5% pada usia 10-14 tahun. Selain itu, persentase menyikat gigi setiap hari pada kelompok umur 10-14 tahun adalah sebesar 95,7%, namun yang berperilaku benar menyikat gigi hanya 1,7% (Riskesdas, 2013). 

Guna mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan di atas diperlukan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat di sekolah. Upaya tersebut tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, tetapi perlu didukung oleh kebijakan, sarana dan prasarana, serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi budaya di kalangan warga sekolah. 

Sebagai lingkungan terkecil yang mempunyai otoritas dalam mengelola dirinya sendiri, sekolah mempunyai peran yang penting dalam memberikan pembelajaran di segala bidang bagi warga sekolah dan lingkungan sekitar. Peserta didik, sebagai agen perubahan, diharapkan dapat membawa pengaruh positif kepada keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang mereka dapatkan di sekolah. 

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut setiap sekolah memiliki visi, misi, tujuan yang mendukung pelaksanaan sekolah bersih sehat. Visi, misi, dan tujuan sekolah dituangkan dalam rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan rencana anggaran yang melibatkan peran serta aktif dari seluruh warga sekolah dan komite sekolah. Perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi atas rencana dan pelaksanaan kegiatan untuk dijadikan dasar kegiatan. 

Dalam perencanaan program terkait sekolah bersih, sekolah memperhatikan aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat serta mempertimbangkan dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya. Kegiatan sekolah bersih ini adalah memberikan informasi dan solusi untuk menjawab berbagai permasalahan dan hambatan yang muncul. 

Dengan begitu, sekolah dapat menumbuhkan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat pada setiap warga sekolah. Sehat adalah keadaan badan dan jiwa yang baik. Artinya, sesuatu dikatakan sehat jika secara lahiriah, batiniah, dan sosial berjalan secara normal dan baik, sehingga memungkinkan sesuatu dapat produktif, baik secara sosial maupun ekonomis. 

Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka sekolah sehat dapat dimaknai sebagai adalah lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur yang baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani). Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani. 

Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dalam kerangka mencapai kesejahteraan lahir dan batin setiap warga sekolah. Dengan begitu, sekolah sehat memungkinkan setiap warganya dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat, berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan lingkungan di luar sekolah.

Dalam rangka menjadikan generasi emas yang unggul, pada hari Jum’at, 20/11/2020 SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir kedatangan tamu dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya Kepala SMP Negeri, SMP Swasta, Kepala SD Negeri se-kota Surabaya.

Tujuan datang ke SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya adalah untuk melakukan kegiatan pengecatan Ruang di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd mendampingi bapak Kepala Dinas Pendidikan menelusuri Ruang yang akan dilakukan pengecetan. Selesai pengecatan bapak Kepala Dinas Pendidikan kota Surabaya memberikan pengarahan dan pembinaan kepada Kepala SD, SMP Negeri, Swasta se-kota Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya diajak panen memetik mangga di pohon milik SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga menyerahkan bantuan Buku Perpustakaan Sekolah kepada SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya.

Selesai menyerahkan buku dari Dinas Pendidikan kepada SMP PGRI 6 Surabaya bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 menyerahkan buku kenang - kenangan bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Penulis buku tersebut adalah bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd. Menurutnya tujuan dari kegiatan ini adalah menjadikan Sekolah bersih dalam rangka mencetak Generasi Emas Unggul.
#TantanganGuruSiana 
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat




Posting Komentar

0 Komentar