APENSO INDONESIA

header ads

KEHILANGAN SOSOK SAHABAT YANG SUDAH BERJUANG BERSAMA LEBIH MENYAKITKAN DARI PUTUS CINTA

“KEHILANGAN SOSOK SAHABAT YANG SUDAH BERJUANG BERSAMA LEBIH MENYAKITKAN DARI PUTUS CINTA“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Putus hubungan dengan orang yang kita kasihi memang nggak mudah. Biasanya kondisi semacam ini merujuk pada putusnya jalinan percintaan. Kalau itu udah nggak usah ditanya lagi gimana sakitnya.

Tapi pernah nggak sih kamu mengalami putusnya jalinan persahabatan? Mungkin pengalaman ini cuma dirasakan segelintir orang, tapi lembaga terapi di New York justru mengungkapkan bahwa hal ini mendatangkan perasaan yang jauh lebih menyakitkan daripada putus cinta. 

Bahwa kita tidak pernah menganggap hubungan persahabatan akan berakhir. Sehingga manakala situasi tak terbayangkan itu benar-benar terjadi, hal itu menjadi pukulan telak yang sulit dihindari. 

Beberapa sosok sahabat biasanya lebih mengenal kita daripada pacar atau keluarga kita sendiri. Kita sudah terbiasa 'menjadi diri sendiri' di depan mereka. Sehingga ketika persahabatan itu putus, kita merasa rapuh dan lemah karena kehilangan sosok yang benar-benar mengerti diri kita. 

Kehilangan sahabat seolah kehilangan dunia yang sudah dibangun bersama. Kedekatan kita dengan sahabat, biasanya juga berdampak pada kebiasaan bersama dan juga kedekatan dengan orang-orang terdekatnya. Sahabat pergi, otomatis semua lingkaran terdekatnya juga akan menghilang.

Bagi Penulis kehilangan sosok sahabat adalah seperti kehilangan barang yang kita sayangi, seperti saat kita sebagai Kepala SMP Swasta Surabaya memperjuangkan nasib Sekolah Swasta mulai kunjungan ke DPRD Kota Surabaya, Kementerian Pendidikan, DPR RI Komisi X. Disana ada sosok seorang sahabat yang sangat gigih dalam mengolah data untuk Audensi dengan Beliau. 

Beliau pengambil kebijakan, sosok tersebut adalah ANJAYA WIBAWANA ,S.Si beliau sekarang jarang ke Kota Surabaya. Karena beliau sekarang sudah berada di Pondok Pesantren DARUSALAMAH Krian. Tetapi alhamdulilah pada hari Selasa, 17/11/2020 sosok sahabat yang kalem cerdas dan analisa data yang bagus dari Krian datang ke Surabaya mengunjungi Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir untuk Bersilahturahmi dengan Penulis di SMP PGRI 6 Surabaya.

Selesai dari SMP PGRI 6 Surabaya, oleh Penulis sosok ANJAYA WIBAWANA, S.Si tersebut di ajak cangkruk di WARUNG ANGGON KOPI milik pak ABDUL AZIS PANIGORO, S.Psi. Disana sosok ANJAYA WIBAWANA, S.Si ngobrol bersama ABDUL AZIS PANIGORO, S.Psi yang Sekolahnya bubar karena kebijakan. 

Sambil Ngobrol ANJAYA WIBAWANA, S.Si yang kalem sederhana, sambil makan Nasi Bali dan Minum Kopi made in ANGGON KOPI. Disambi ngobrol juga dengan bapak SYAHRUL, S.Pd Kepala SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya, bapak AINUL YAQIN, S.Si Kepala SMP WACHID HASYIM 1 Surabaya. 

Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya berharap kepada sosok sahabat ANJAYA WIBAWANA, S.Si untuk menyempatkan bisa main silahturahmi ke Surabaya. Karena bagi Penulis kehilangan Sahabat yang sudah berjuang bersama lebih menyakitkan daripada kehilangan “CINTA“.
#TantanganGuruSiana 
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat




Posting Komentar

0 Komentar