APENSO INDONESIA

header ads

Atasi Kejenuhan Menunggu Simulasi UBKD Sambil Makan Pangsit Dengan Sambal Pedas

“Atasi Kejenuhan Menunggu Simulasi UBKD
Sambil Makan Pangsit Dengan Sambal Pedas”


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. 

Dalam belajar, di samping siswa sering mengalami kelupaan, ia juga terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar yang dalam bahasa psikologi lazim disebut learning plateau atau plateau (baca: pletou) saja. 

Peristiwa jenuh ini kalau dialami seorang siswa yang sedang dalam proses belajar (kejenuhan belajar) dapat membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya. 

Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil (Reber, 1988). 

Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. Tidak adanya kemajuan hasil belajar ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu saja, misalnya seminggu. 

Namun tidak sedikit siswa yang mengalami rentang waktu yang membawa kejenuhan itu berkali-kali dalam satu periode belajar tertentu. Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan belajarnya seakan-akan “jalan di tempat”. 

Apabila kemajuan belajar yang jalan ditempat ini kita gambarkan dalam bentuk kurva, yang akan tampak adalah garis mendatar yang lazim disebut plateau. Kejenuhan belajar dapat melanda seorang siswa yang kehilangan motivasi dan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum sampai pada tingkat keterampilan berikutnya.

Dalam mengatasi kejenuhan guru – guru di SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada hari Senin, 7/12/2020 dalam menunggu pelaksanaan SIMULASI UBKD 2020 dan pelaksanaan Penilaian Akhir Semester Gasal Tahun Pelajaran 2020/2021. Karena tidak adanya kejelasan dari Kementerian Pendidikan di tambah cuaca yang sangat dingin. 

Akhirnya Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya pada pukul 13.00 pesan makanan pangsit sebanyak 7 bungkus kepada bapak Hoirul Bulak Rukem I. Dimana Guru – Guru beli pangsit di kasih pentol dan tahu. Alhamdulilah per porsi murah meriah hanya Rp10.000. 

Ibu MEI RATNA SUSANTI, S.Si selaku Proktor UBKD 2021 SMP PGRI 6 Surabaya, Ibu MEI KURNIATUL ADAWIYAH, S.Pd, Ibu DUWI LESTARI, S.E menikmati makan siang pangsit tersebut, sedangkan Ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd, Ibu ANIS LAILY MUFIDAH, S.Pd dan Ibu Dra, TIWIK SUKIRAHAYU di bawa pulang. 

Alhamdulilah, pangsit ini bisa mengenyangkan perut dan menghangatkan karena cuaca hujan. Selesai makan pangsit, Guru langsung membereskan Laptop mereka dan pulang ke rumah masing – masing mumpung belum hujan deras, kata MEI KURNIATUL ADAWIYAH, S.Pd.
#TantanganGuruSiana
#dispendik Surabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar