APENSO INDONESIA

header ads

OPERASI LUMBAL VERTEBRAL SEMBUH

OPERASI LUMBAL VERTEBRAL SEMBUH

Oleh : Gempur Santoso


Tiada kata yang indah selain bahagia. Tiada kata bahagia selain sehat. Sehat penting untuk semua. Muda sehat. Tua pun tetap sehat. Akan bahagia. Ada sabda "jagalah mudamu sebelum tuamu". "Jagalah sehatmu sebelum sakitmu". Dan seterusnya.

Kalau sudah sehat mau apa? Tentu pilihan utama adalah ibadah. Mengabdi kepada yang membuat hidup. Yang Maha Segalanya.

Siang itu akan besuk (menjenguk orang dirawat di rumah sakit) ke kota Malang. Dari Sidoarjo. Maklum nunggu yang nyetir longgar (punya waktu). Anak perempuan kami, mbarep kami. Siang itu ada waktu. Hujan sepanjang perjalanan ke Kota Malang. Sama, pulang pun begitu, hujan.

Sudah yakin besuk sulit. Musim pandemi corona/covid-19 ini. Tetapi, ingat ilmu antro-sosio kesehatan, bila pasien mendapat besuk akan menambah kekuatan moral kesembuhan. Berangkat.

Menikmati perjalanan. Santai. Lewat jalan tol. Lebih cepat. Sampai rumah sakit. Jalan masuk pintu pelataran rumah sakit.

Saya dan istri. Menuju pintu masuk rumah sakit.  Benar, dihadang satuan keamanan (satpam). Tidak boleh ketemu pasien. Tidak boleh besuk. Kecuali yang nunggu. Kami manut saja.

Hidupkan handphone. Kontak yang menunggu pasien, mohon keluar. Kami di pintu masuk rumah sakit.

Keluar yang menunggu pasien itu. Diberi petunjuk jalan. Lokasi kamar pasien sebelah sana (agak belakang - kiri). Ruang paviliun. Lewatnya, keluar dulu ke jalan raya, belok kanan. Pikiran saya, opname paviliun ada keistimewaan, mungkin.

Kami bersama istri, anak, dan cucu-cucu. Berkendara ke belakang. Lewat jalan besar. Terdapat tulisan besar "paviliun".  Belok ke paviliun itu. Parkir. Di halaman. Di antara beberapa tenda besar.

Saya dengan istri. Masuk kantor paviliun itu. Sementara yang lain di mobil.  

Masuk kantor paviliun. Luas. Seperti balai. Semua tenaga kesehatan berpakaian putih alat pelindung diri (APD). Ada pasien pula dikerubuti oleh tenaga kesehatan ber-APD putih itu.

Ini seperti ruang covid-19, terlintas dalam benak saya. Kemudian, saya ditanya seseorang ber-APD putih. "Mau kemana pak?". Saya jawab "akan besuk pasien di paviliun". Kata petugas "tidak boleh besuk pak, aturan begitu". Saya diam.

Saya punya gagasan. Bagaimana kalau saya pinjem atau sewa atau membeli pakaian APD itu seperti yang Anda pakai. Biar saya bisa besuk. Jawab petugas itu, "tetap tidak boleh pak, tidak boleh besuk, saat ini sedang pendemi covid, ini sudah aturan". Terimakasih, jawab saya. 

Memang masa pandemi ini akan besuk pun dikalahkan peraturan yg dibuat. Walau antro-sosio kesehatan menyarankan.

Kemudian, kami pergi, balik, kembali ke pintu masuk rumah sakit. Lewat jalan raya.

Saya kontak pasien yang sekitar kemarin selesai operasi itu. Saya katakan, saya besuk lewat suara handphone ini saja ya.... Saya sudah di rumah sakit. Tetapi tidak boleh masuk. Tidak boleh besuk. 

Kata pasien, agak terbata-bata "tidak apa, kita sudah ketemu, hati kita sudah ketemu". Melegakan kami.

Penunggu keluar, ke mobil. Menemui saya, istri, anak, dan semua cucu kami. Saya pun bahagia.

(Adik saya dan Istrinya, saat akan menuju ruang operasi)


Pasien itu adalah adik kandung saya. Operasi di bagian lumbal verterbral - tulang belakang. Pernah jatuh, dulu. Penunggu adalah istri tercintanya. Alias adik ipar saya. Sabar.

Sebelumnya sudah opname pula terkait sakit itu. Nyeri pinggang, bokong, dan kaki. Utama bagian kiri. Sampai membungkuk. Pakai kursi roda. Kadang krek (teken). 

Di foto ronkten (baca: rongsen) sampai 2 kali. Tidak ketemu penyakitnya. Disimpulkan normal. Tapi, tetap sakit. Hanya mendapat obat nyeri. Itupun tetap nyeri timbul tenggelam.

Atas rekomendasi rumah sakit di Pare Kediri. Pindah ke rumah sakit lain di Malang. Ada alatnya. Nama alat itu Magnetic Resonance Imaging (RMI). 

Dari hasil foto RMI itu, kelihatan penyakitnya, ada kelainan, ada yang berubah. Harus operasi.

Beberapa hari setelah operasi. Kini, hari Sabtu 5/Desember/2020. Dinyatakan oleh rumah sakit, boleh pulang. Saya juga mendapat kiriman video dari adik yang sudah sembuh itu. Kini, Sudah bisa berjalan, tanpa kursi roda, tanpa krek, tidak bungkuk, tulang belakang sudah tegak, dan tidak nyeri. Normal. Sembuh. Alhamdulillah.

Salam sehat untuk semua...aamiin yra.

(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar