“Ajarkan Niat Berbagi Untuk Mengharap Ridho Allah S.W.T“
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Niat merupakan suatu hal yang sangat sering kita dengar. Sederhana, akan tetapi memiliki makna yang dalam. Seseorang yang akan melakukan suatu perbuatan tentunya berdasarkan pada niat. Ingin makan, karena ada niat untuk makan, ingin bekerja karena ada niat untuk bekerja, bepergian tentunya juga karena ada niat untuk bepergian, dan lain sebagainya segala sesuatu berdasarkan pada niatnya.
Allah SWT., berfiman dalam Al-Quran surat Hud : Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. [15] Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan [16]. (Q.S. Hud [11] : 15-16)
Apa yang telah digambarkan oleh imam Al-Suyuti rahimahullah telah memberi penjelasan kepada kita bahwa pahala seseorang dilihat dari niatnya, mana yang paling dominan. Seseorang melakukan perbuatan karena Allah atau karena kecintaannya kepada dunia.
Rasul SAW bersabda yang diriwayatkan oleh an-Nasai : Ada seorang datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata : Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda tentang seseorang yang berperang dijalan Allah untuk mencari pahala dan juga agar (namanya) dikenang manusia lainnya, apa yang akan ia peroleh?
Nabi SAW menjawab : Ia tidak mendapatkan apa-apa. Lalu orang tersebut mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, dan semua jawaban dari Nabi juga sama : Ia tidak mendapatkan apa-apa. Kemudian Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali dengan niat ikhlas dan hanya mengharapkan balasan dari-Nya semata. (HR. An Nasai).
Sederhananya dapat dipahami bahwa, seseorang mendapat pahala diawali karena niatnya, begitu pula yang mendapatkan dosa juga diawali karena niatnya. Maka, wajar bila ada perkataan bijak yang mengatakan, niat amalan dunia seseorang untuk dunianya dan niat amalan akhirat untuk akhiratnya. Oleh sebab itu, mari sama-sama kita memperbaiki niat agar niat kita sejalan dengan apa yang kita kerjakan.
Penjelasan di atas dapat memahamkan kita betapa pentingnya niat dalam kehidupan, sehingga niat tidak akan pernah terlepas dari segala amal/perbuatan. Ini seperti dua sisi mata uang yang saling terkait dan tidak akan terpisah antara satu dengan yang lainnya. Satu sisi mata uang tidak akan memiliki nilai bila dipergunakan untuk bertransaksi jual bali, begitu pula dengan sisi yang lain. Ia akan memiliki nilai bila menjadi satu kesatuan.
Untuk itu, selaraskanlah niat yang baik dengan perbuatan yang baik agar kita mendapat kebaikan dari sisi Allah Swt., aamiin.
Allah SWT, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah yang berbunyi : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (Q.S. Al-Baqarah [2] : 45).
Ayat di atas memiliki dua poin penting dalam melakukan amal/perbuatan. Poin pertama adalah sabar; ini menunjukkan perasaan/suasana hati seorang Muslim, lebih jauh lagi aktivitas ruhani yang harus sejalan dengan niat.
Sebuah deskripsi (gambaran) singkat yang mungkin dapat menggambarkan perlunya niat sejalan dengan aktivitas ruhani adalah ketika seseorang berkeinginan untuk menjadi ulama besar, namun tidak didukung oleh kesalehan yang baik, maka ia justru akan merugikan tidak hanya diri sendiri, tetapi juga orang lain.
SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir sebagai Sekolah Lingkungan dan Sekolah Religius selalu mengajarkan kepada peserta didik untuk selalu memiliki niat baik seperti yang dilakukan seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS AL-IKHLAS Surabaya pada hari Jum’at, 22/1/2021 mereka melakukan kegiatan NABUNG AKHERAT yaitu membagikan nasi bungkus kepada Tukang becak, Pemulung, Tukang sampah di sekitar SMP PGRI 6 Surabaya.
Agar lebih berkah barokah selamanya seperti biasa sebelum di bagikan nasi bungkus sumbangan dari siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS melakukan kegiatan pembacaan Istighosah, Yasin, Manaqib serta Sholawat yang di pimpin oleh bapak ACHMAD SYAIFUDDIN, S.H.I selaku Guru Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS AL-IKHLAS Surabaya.
(Gambar : Proses pelaksanaan doa)
Selesai membacakan Yasin, Istighosah, Sholawat Nabi dan Manaqib, seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya di dampingi oleh ibu SULISTIANA, S.Pd, ibu KIKI INAYATUL AISYAH, S.Pd, ibu SUGIARTI, S.Pd membagikan ke 2 lokasi untuk membagikan nasi bungkus yang sudah di bawak oleh seluruh siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya serta bapak /ibu Dewan Guru.
Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah mengajak anak didik untuk ikhlas dalam mencari pahala dengan berbagi walaupun hanya nasi bungkus. Apalagi di masa Pandemi COVID – 19 seperti saat ini.
Semoga sumbangan nasi bungkus tersebut bisa membentengi diri kita dan keluarga kita terhindar dari berbagai bala bencana dan penyakit seperti COVID-19. Serta, semoga bantuan nasi bungkus ini bisa memberikan kelancaran rezeki baik siswa/siswi keluarganya maupun bapak/ibu Guru.
Selesai membagikan nasi bungkus tersebut bapak/ibu Dewan Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS “AL-IKHLAS Surabaya sarapan bersama dengan Cumi, Kangkung, Teri, Gurami asam manis, Gurami bakar masakan dari WAROENG- MAK NYAK.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar