APENSO INDONESIA

header ads

CANDA TAWA KEPONAKAN TERCINTA SEMOGA TUMBUH KEMBALI

“CANDA TAWA KEPONAKAN TERCINTA SEMOGA TUMBUH KEMBALI“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Coba kita amati anak-anak kecil kita yang selalu bergetar dengan tawa cerianya. Mereka tiada risau, khawatir, kecewa, marah, dan lain sebagainya. Mereka begitu polos, selalu ada harapan positif dari canda tawa mereka. Anak-anak demikian ceria tanpa kekhawatiran akan hari esok yang akan terus putih ataukah justru abu-abu, kusam hingga menghitam pekat. 

Tapi yang dewasa seperti kita ini terkadang harus selalu diselimuti kesedihan, tangis, luka, bahkan mengganggap semua sudah berakhir. Jadi sudah semestinya kita sayangi mereka dengan benar. Mereka adalah investasi masa depan yang tiada tara. Tapi secara tidak sadar kita sering mengganggap mereka "layak" kita perlakukan semau kita. Lebih parah lagi jangan - jangan kita melakukan"bullying" pada anak - anak kita.

Bullying atau kekerasan baik fisik ataupun mental yang justru berawal dari rumah kita atau sekolah mereka. Betapa kita tidak sadar kita membentak mereka, mengolok - olok mereka dengan perkataan misalnya "begitu saja kamu tidak bisa?", kasihan deh kamu, udah kecil hitam lagi, "dasar lemot", gendut!". Yang jelas bullying yang kita lakukan dengan men-down-kan mental mereka, meruntuhkan kepercayaan diri mereka, bahkan tidak sedikit yang melakukan kekerasan fisik dari tingkatan mencubit, menimpuk, menghukum, bahkan sampai membunuh. 

Jangan - jangan membuat runyam masa depan mereka berawal dari kita sebagai orang tua. Jelas bahwa anak itu adalah lembar kertas putih yang memerlukan rasa aman dan nyaman supaya mampu berkembang optimal. Tapi memang tidak mudah. Karena kita sebagai seorang dewasa dengan berbagai macam himpitan kehidupan terkadang memang harus lebih "wake up" bahwa kita harus mampu berpikir jernih dalam mendidik mereka. Kita harus belajar dari tawa mereka. 

Masih tega-kah kita melukai mereka, menghilangkan tawa ceria mereka, pasti tidak!! Karena mereka nantinya juga akan dewasa, dan mereka akan menghadapi kehidupannya tanpa kita seterusnya. Salam cinta untuk anak-anakku dan semua anak di negeri ini, tetaplah tertawa.

Setiap hari Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 selalu didampingi oleh jeponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI. Se-sibuk apapun Penulis, selalu menyempatkan untuk bermain, bercanda bahkan mengobrol bersama Keponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI.

Tapi kini tidak ada lagi mengobrol antara Penulis dan Keponakan tercinta, tidak ada lagi canda tawa dari Keponakan tercinta karena beberapa hari ini dia sakit, Penulis jika kangen selalu Video Call dengan beliaunya. Pada hari Sabtu, 2/1/2021 Penulis mengantarkan Keponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI untuk berobat ke Dr. ANDI GUNAWAN spesialis Anak di daerah Bratang Binangun Gang VI No 34 Surabaya.

Di sana Pasien Dr. ANDI GUNAWAN sangat banyak. Alhamdulilah karena Kakak tercinta sudah janjian dengan Dr. ANDI GUNAWAN akhirnya jam 08.00 Keponakan tercinta di tangani oleh Dr. ANDI GUNAWAN tersebut dan langsung diberikan resep obat untuk CHYNTIA PRAJNA WULANDARI tersebut. Selesai mendapat resep dari Dr. ANDI GUNAWAN Kakak dan Penulis pergi ke Apotik di daerah Bratang Binangun juga untuk menebus obat CHYNTIA PRAJNA WULANDARI tersebut.

Dalam kesempatan ini Penulis berharap setelah meminum obat dan doa dari teman - teman semua CHYNTIA PRAJNA WULANDARI bisa sembuh sehat kembali dan bisa bermain menemani Penulis untuk mengobrol dan bercanda kembali, karena Penulis sangat sayang kepada Keponakan tercinta CHYNTIA PRAJNA WULANDARI tersebut. 

Alhamdulilah sesampai di rumah obat tersebut diminumkan ke CHYNTIA PRAJNA WULANDARI. Akhirnya dia bisa istirahat dan tidur. Mohon doanya agar CHYNTIA PRAJNA WULANDARIWULANDARI bisa lekas sehat sembuh kembali sehingga bisa kembali tertawa dan melakukan kegiatan aktivitas bermain dan bermain.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat




Posting Komentar

0 Komentar