APENSO INDONESIA

header ads

COPING MECHANISM POSITIF

COPING MECHANISM POSITIF


Oleh : Gempur Santoso

(Gubes Ergonomi-K3, juga Anggota Dewan Penasehat ICMI Muda Jatim)


Maaf, tulisan ini sangat mungkin ada yang kesulitan mencerna. Sebab kemungkinan terasa agak asing dengan kata "coping mechanism". Itu bahasa psikologis, coping mechanism adalah cara seseorang menghadapi atau mengendalikan stress.

Stress di sini bisa diartikan sesuatu yang mengganggu pikiran akhirnya "terpikirkan".

---------

Ada cantik sebab ada yang tidak cantik (jelek). Dan, sebaliknya. Ada jelek karena ada yang cantik.

Andai tak ada yang berwajah jelek. Jelas cantik tak ada.

Ada tampan sebab ada yang tidak tampan. Dan, sebaliknya. Ada yang tidak tampan karena ada yang tampan.

Dibandingkan. Tampak perbedaan. Sangat relatif. Dan, semua itu mejadi persepsi masing - masing. Atau sesuai persepsi masing - masing.

Begitu pula ada kaya (kaya harta). Karena ada miskin. Dan, sebaliknya.

Ada menang karena karena ada yang kalah. Dan sebaliknya.  Dan lain lain. 

Jika tak ada yang kalah, jelas menang tidak ada.

Maka, harus berterimakasih pada obyek pembanding. Pembanding itu menguntungkan persepsi positif bagi yang dibandingkan. Walaupun itu sebetulnya biasa saja. Sekadar persepsi.

Sebenarnya "sengsara" itu tidak ada. Ikhlas. Ada sengsara kalau dibandingkan pada kondisi tertentu.

Yang tidak baik adalah merekayasa persepsi itu. Tentu kasihan obyek pembanding itu. Bisa menjadi tersiksa. Teraniaya. Terugikan oleh persepsi sosial.

Obyek dibentuk, dikondisikan seolah musuh. Walau padahal bukan musuh. Obyek itu dijadikan "tumbal". Agar yang membentuk persepsi itu menjadi "pemenang". Bahkan seolah - olah menjadi "pahlawan". 

Seolah benar "pemenang". Seolah benar "pahlawan". Padahal bukan. Itu rekayasa saja.

Maka. Kita sering bergumam "kok tetap saja" sejak dulu. Atau keadaan malah menurun/rusak dan lain - lain.

Itulah. Pancaindra sering tergiur/tertipu oleh persepsi rekayasa.

Biar tepat. Benar. Perlu berlatih kecerdasan hati. Atau, rasa hati yang tajam. Hati yang halus.

Kadang - kadang. Kejahatan persepsi ini. Dipakai alat bekerja mencari harta. Mencari tahta. Atau apa saja. Dengan cara membuat coping mechanism - negative bahwa obyek pembanding yang dijadikan jahat atau jelek atau miskin atau apa saja - negatif. Isu.

Tapi, orang baik akan tetap dipersepsikan baik. Butuh waktu. Waktu terbentuk coping mechanism pada setiap individu di masyarakat sosial. Secara sosial akan dipersepsikan "baik" pada yang bersangkutan. 

Sebaiknya berpikir positif saja. Akan selalu membuat (terbentuk) coping mechanism positif. 

Coping mechanism positif. Tidak akan membebani diri. Tak membebani orang lain. Membuat berpikir positif. Malah menjadi ringan. Biasa saja. Malah sehat. Malah bersahaja.

Memandang semua manusia baik, sempurna. 

Hal itu jelas. Bahwa Tuhan menciptakan manusia adalah makhluk paling sempurna. Semua manusia "ada gunanya". Manusia adalah ciptaan Yang Maha Pencipta. Tuhan Allah SWT.

Semoga semua sehat selalu ..... aamiin yra

(GeSa)









Posting Komentar

0 Komentar