INDAH BANYUWANGI DI SELAT LAUT JAWA - BALI

 INDAH BANYUWANGI DI SELAT LAUT JAWA -   BALI

Oleh : apensoindonesia.com

Di Banyuwangi. Katapang Indah. Memang indah. Begitu masuk area. Teringat sekitar hampir enam puluh tahun yang lalu. Di rumah kakek nenek saya. Mirip. Tidak persis.

Yang mirip hampir sama ada hanyalah : banyak pohon kelapa, dan area menghampar luas. Di bawah rerimbunan pohon kelapa. Banyak suara burung, liar. Utama khas suara burung betet, liar.

Memang orang dulu. Zaman kakek nenek saya. Sekitar enam puluh tahun yang lalu. Pohon kelapa sebagai pencaharian. Dijual buah kelapa. Ada tengkulak. Selain itu, dari hasil pertanian. Rata - rata orang desa di Kediri begitu. Tanah luas. Ditanami. Untuk hidup.

Yang lain. Jauh berbeda. Ketapang Indah. Ya..indah. Baru tahu. Dekat laut. Segar. Bersih. Rumah kecil - kecil. Berdiri sendiri. Antar rumah berjauhan. Desainnya ergonomis. Sehat. Di bawah pohon kelapa. 

Seperti kampung kecil. Rumah berjauhan. Sepi. Bukan komunitas sebab tidak saling kenal. Mungkin juga tidak mau kenal. Privasi.

Mepet laut. Selat antara pulau Jawa dan pulau Bali. Sangat dekat. Seolah hanya satu kilometer. Lekuk - lekuk di seberang sana, di pulau Bali, sangat tampak. Kapal kecil, rumah - rumah tepi laut, tiang listrik. Di sebarang sana sangat tampak.

Apa zaman kuno dulu. Pulau Jawa dan pulau Bali, gandeng. Yaa..kurang tahu. Tapi menurut ilmu antropologi daratan Jawa Bali, gandeng. Terbukti literatur di bawah laut selat ini ditemukan semacam perkampungan, tenggelam.

Mungkin. Di kutub sana. Air es mencair. Air laut menjadi pasang permanen. Sehingga daratan terpisah. Terpisah oleh air laut. Menjadi selat antara pulau Jawa dan pulau Bali. Kurang tahu, bisa jadi.

Yang jelas saya merasa segar. Semoga seluruh keluarga yang ikut ke sini ini, juga segar.

Tampak indah. Sungguh asli indah. Alami. Sarapan sambil mendengar musik Banyuwangi. Makan pagi di ruang telah disediakan.

Memang, selain view. Jika semua bersih dan rapi akan menjadi indah sekaligus seni keindahan.

(GeSa)