APENSO INDONESIA

header ads

KURANG PAHAMNYA LITERASI

“KURANG PAHAMNYA LITERASI“


Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa. 

Dalam bahasa Latin, istilah literasi disebut sebagai literatus, artinya adalah orang yang belajar. Selanjutnya, National Institute for Literacy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi, yakni kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya, dan tidak sebatas kemampuan baca tulis saja. 

UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman. 

Kemudian, di dalam kamus on line Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan mengenali serta memahami ide-ide secara visual.

Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir pada suatu sore hari mengantarkan kakak belanja ke Indomaret dan Alfamart. Dimana Penulis menemukan tulisan yang sangat aneh dan menggelitik yaitu "GRATIS PARKIR UNTUK KONSUMEN". Tetapi herannya setiap Penulis mengamati sendiri baik di Alfamart maupun Indomaret tetap saja ada orang yang berdiri di pelatan depan ( Tukang Parkir ) untuk menarik uang parkir. 

Bagi masyarakat yang sempat membawa uang parkir tidak jadi masalah. Namun, jika sebaliknya itu bisa jadi kontroversi bagi konsumen atas maksud tulisan bebas parkir. Alangkah baiknya seluruh Indomaret dan Alfamart diberikan Tukang parkir agar kendaraan mereka aman dan mereka nyaman belanja di sana. Tetapi dari pihak Indomaret dan Alfamart tidak perlu memasang spanduk besar tulisan "GRATIS PARKIR UNTUK KONSUMEN". 

Jadi dalam kesempatan tersebut biar ada kerjasama antara pengolah Indomaret dan Alfamart dengan warga sekitar tersebut untuk menjaga Alfamart atau Indomaret, sehingga konsumen merasa puas saat belanja dan nyaman ketika belanja berada di dalam tidak kepikiran kendaraan mereka yang ada di luar, karena sudah di jaga oleh Tukang parkir yang sudah dipercaya dan diketahui oleh pihak Indomaret dan Alfamart. 

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam berbelanja di Alfamart dan Indomaret. 
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar