“Terima kasih Pemkot Surabaya Sudah
Menunda Pembelajaran Tatap Muka“
Oleh : H. Banu Atmoko
Apenso Indonesia
Pembelajaran tatap muka merupakan pembelajaran yang sangat umum berlangsung saat ini. Pembelajaran tatap muka harus direncanakan secara khusus berdasarkan kaidah - kaidah pengembangan bahan ajar dan standar proses dalam penerapannya.
Pada pembelajaran tatap muka, kemampuan mengajar pengajar sangat menentukan, misalnya penguasaan konsep materi pelajaran dan lingkungan tempat belajar. Konsep materi pelajaran dan lingkungan belajar dapat dikembangkan dengan tepat sesuai dengan kondisi peserta didik melalui model - model pembelajaran yang telah banyak dikembangkan saat ini.
Menurut Santyasa (2005) model pembelajaran yang dapat diterapkan pada bidang studi hendaknya dikemas koheren dengan hakikat pendidikan bidang studi tersebut. Namun, secara filosofis tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi siswa menjadi pemikir kritis, humanis, lentur, dan adaptif dalam menerapkan pengetahuan di dunia nyata. Model - model pembelajaran yang dapat mengakomodasikan tujuan tersebut adalah yang berlandaskan pada paradigma konstruktivistik sebagai paradigma alternatif.
Santyasa (2005) mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang cukup esensial dalam pembelajaran yang bermakna, yaitu orientasi desain dan evaluasi pembelajaran. Pembelajaran hendaknya mencoba menggali kesulitan - kesulitan belajar para siswa berbasis pengetahuan awal dengan desain pembelajaran berorientasi pada fenomena dunia nyata.
Pembelajaran hendaknya diupayakan dapat memberdayakan pengetahuan awal dan evaluasi yang komprehesif, kerja individu berbasis proyek, pemecahan masalah kolaboratif, dan kerja kooperatif dalam kelompok - kelompok kecil.
Menurut Mursell & Nasution (2008) mengajar dengan sukses tak dapat dilakukan menurut suatu pola tertentu yang diikuti secara rutin. Agar berhasil dengan baik, mengajar memerlukan kecakapan, pemahaman, inisiatif, dan kreativitas dari pihak pengajar.
Berdasarkan data https://lawancovid-19.surabaya.go.id/visualisasi/graph sampai hari Jum’at, 1 Januari 2021 bahwa data komulatif konfirmasi sebesar 18.205, konfirmasi dalam perawatan 144, konfirmasi sembuh 16.812, konfirmasi meninggal 1.249. Dimana data wilayah Surabaya Timur yang konfirmasi 5.586 konfirmasi sembuh 5.204, konfirmasi meninggal 344, suspek 86, protable 17. Wilayah Surabaya Selatan yang konfirmasi 5.147 konfirmasi sembuh 4.741, konfirmasi meninggal 352, suspek 78, protable 8.
Wilayah Surabaya Barat yang konfirmasi 2.873 konfirmasi sembuh 2.669, konfirmasi meninggal 178, suspek 61, protable 11. Wilayah Surabaya Utara yang konfirmasi 2.679 konfirmasi sembuh 2.462 konfirmasi meninggal 196, suspek 30, protable 11. Wilayah Surabaya Pusat yang konfirmasi 1.920 konfirmasi sembuh 1.736, konfirmasi meninggal 179, suspek 28, protable 5.
Berdasarkan data https://www.kemkes.go.id/ situasi COVID - 19 di Indonesia adalah Positif COVID adalah 758.473, Sembuh Positif COVID 625.518, Meninggal Positif COVID 22.555, Jumlah Suspek 69.619, Jumlah SPesimen 33.530.
Melihat situasi kondisi COVID di Indonesia yang semakin merajalelah, pada hari Jum'at 01/01/2021 Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan NADIEM MAKARIEM menyampaikan bahwa membatalkan Sekolah Tatap Muka Januari 2021 yang memasuki pembelajaran siswa Sekolah pada Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021.
(Judul Artikel Berita tentang Keputusan Mendikbud)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan program belajar alternatif selain tatap muka. Program alternatif ini bertujuan mendukung pendidikan jarak jauh (PJJ) di antaranya melalui program Belajar Dari Rumah (BDR) yang ditayangkan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk jenjang pendidikan PAUD dan Sekolah Dasar (SD).
Tayangan tersebut akan di mulai dari bulan Januari sampai Maret 2021, dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 sampai 11.30 WIB. Termasuk akses online di berbagai situs yang disediakan. PJJ sendiri masih terus diterapkan meski sudah ada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID - 19 yang telah diumumkan 20 November 2020.
Di samping itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya bapak Drs. SOEPOMO, M. M pada hari Sabtu 2/1/2020 menyampaikan bahwa Sekolah Tatap Muka di undur hingga waktu yang belum ditentukan.
Dalam kesempatan ini, menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd sangat berterimakasih dan menyambut baik tentang Pembelajaran Tatap Muka baik yang disampaikan Menteri Pendidikan maupun Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Karena melihat situasi COVID yang makin merajalelah.
Dengan kebijakan tersebut Pemkot Surabaya sudah menyelamatkan nyawa sebanyak Guru di Kota Surabaya untuk kembali belajar daring, serta sudah menyelamatkan 577.331 Siswa di Kota Surabaya agar tidak terpapar COVID – 19.
Dalam kesempatan ini, bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd mengajak kepada bapak/ibu Kepala Sekolah SMP Swasta Surabaya Utara untuk tetap menjaga Protokol Kesehatan selama menyiapkan materi daring dari Sekolah. Bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd juga meminta agar Guru – Guru jangan melepas masker ketika beraktivitas di luar, serta meminta untuk selalu mencuci tangan, yang terakhir mengajak Guru – Guru untuk berdoa agar diri pribadi, Keluarga, dan Siswa diberikan kesehatan, dijauhkan dari COVID - 19.
Selain itu, meminta agar bapak/ibu Guru tetap semangat dalam melakukan kegiatan Pembelajaran daring kepada anak didik khususnya kelas 9 dan kelas 8 yang akan melaksanakan AKM Nasional dan AKM Kelas. Diharapkan tetap memberikan semua materi dengan sebaik - baiknya dan dengan hati - hati di masa Pandemi COVID ini.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat
0 Komentar