APENSO INDONESIA

header ads

USIA ANAK SANGAT PERLU OLAHRAGA


USIA ANAK SANGAT PERLU OLAHRAGA

Oleh : Gempur Santoso


Saat malam setelah Magrib. Ada sms via WA. Seorang mahasiswa mau nyusul ujian akhir semester (UAS). Saya jawab : iya besuk pagi.

Sebetulnya jadwal UAS telah berlalu. Telah terselenggara. Tapi, nilai belum dietri. Tentu saya perbolehkan. Walau sedikit merepotkan. Iya saja. Apalagi zaman pendemi yang membuat sulit. Tak perlu menambah sulit.

Memang menjalankan hidup yang mudah saja. Jangan sampai yang mudah dibuat sulit. Toh tidak substantif.

Pagi benar mahasiswa saya datang. Dia minta tugas saja. Saya jawab : ok.

Atas permintaannya. Saya berfikir. Menemukan juga soal. Mohon ditulis ya. Perintah saya.

Ternyata mahasiswa saya, menulisnya pakai handphone. Saya cukup ngomong. Mengerti ya. Mengerti pak..katanya.

Mata kuliah statistik. Mahasiswa jurusan pendidikan olahraga. Soal UAS yang saya berikan perlu analisis independent sample t-test. Besuk dikumpulkan.

Esoknya datang lagi. Mahasiswa saya. Saya bertanya. Coba ceritakan hasil pekerjaan Anda. Saya mendengarkan.

Ternyata mahasiswa saya bisa. Pakai statistik manual. Bukan statistik pakai komputer. Syarat, uji hipotesis. Ditujukan tabel dan caranya. Sampai hasilnya.

Kamu kok bisa? Jawabnya, belajar dari berbagai literatur. Juga materi yang sudah saya berikan. UAS susulan untuknya, selesai.

Di luar itu. Ngomong - ngomong. Mahasiswa saya ini juga guru. Guru sekolah dasar. Ngajar olahraga.

Saya tanya ke dia : mengapa anak SD kok ada mata pelajaran olahraga? Bahkan sejak PAUD sampai SLTA kok ada olahraga. 

Kalau sudah mahasiswa tidak ada mata kuliah olahraga? Kecuali jurusan olahraga?

Kata mahasiswa saya : biar sehat.

Semua usia dari muda hingga tua, pasti butuh sehat. Kata saya.

Mahasiswa saya bergumam : kenapa ya..

Tampaknya mahasiswa saya. Kurang tahu. Bahwa usia anak perlu olahraga. Perlu pendidikan olahraga. Alias olahraga yang terdidik. Tidak sembarangan olahraga.

Saat anak - anak. Pada tubuhnya, masih dalam proses tumbuh dan berkembang. Otot rangka termasuk persendian, engsel atau kines dalam proses pertumbuhan. 

Agar pertumbuhan otot rangka masa anak bisa berkembang dengan baik (terdidik). Maka perlu melakukan pendidikan olahraga.

Sesuaikan bentuk olahraganya dengan usianya anak. Jangan kurang juga jangan berlebihan. Agar terbentuk sehat jasmani.

Saat mahasiswa, tidak ada mata kuliah olahraga. Mahasiswa dianggap sudah usia dewasa. Proses tumbuh kembang otot rangka dianggap selesai.

Olahraga adalah bagian dari psikomotorik. Dalam pendidikan. Selain itu, afektif dan kognitif. Digarap oleh mata pelajaran lain selain olahraga. Pendidikan ketiganya lengkap. Pendidikan lengkap. Menjadi manusia utuh atau seutuhnya.

Semoga semua sehat....aamiin yra.

(GeSa)




Posting Komentar

0 Komentar