APENSO INDONESIA

header ads

ANAK HEBAT BERASAL DARI ORANG TUA YANG TERLIBAT

“ANAK HEBAT BERASAL DARI ORANG TUA YANG TERLIBAT“ 


Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Kalau guru hanya hadir untuk sementara waktu, maka orang tua hadir sepanjang hayat si anak. Karena itulah pendidikan dari orang tua di rumah tidak akan pernah pupus dalam diri seorang anak.

Rumah adalah tempat terbaik untuk menempa seorang anak untuk mengasah rasa peduli & daya pikirnya. Rumah adalah pusat segalanya, semua hal baik dan buruk terkait dengan tumbuh kembang anak dimulai dari rumah. Termasuk perkembangan keterampilan sosialisasi, kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. 

Pembelajaran anak terjadi secara terus menerus sepanjang hayatnya, mulai anak lahir sampai ia menutup mata. Bahkan ketika si anak dewasa, ia akan berperilaku sesuai nilai-nilai yang ditanamkan ayah dan bundanya. Kecerdasan antar pribadi atau cerdas sosial dapat didefinisikan sebagai kemampuan dalam memahami suasana hati, maksud, motivasi, perasaan dan cara berpikir seseorang. Kecerdasan ini erat hubungannya dengan kemampuan seseorang menjalin hubungan dengan orang lain. 

Kabar baiknya, keterampilan ini bisa dilatih sejak dini dan dimulai dari rumah. Kuncinya sering-seringlah mengajaknya berkomunikasi, bahkan sejak ia belum lancar bicara. Berbicaralah seolah si kecil sudah bisa menangkap isi pembicaraan orang dewasa. Ungkapkan bagaimana bahagianya seluruh anggota keluarga dengan kehadirannya. 

Saat beraktivitas, misalnya makan atau mandi, orang tua bisa mengajak anak ngobrol dan menjelaskan apa saja yang sedang dilakukannya saat itu, apa saja benda yang dipakai; sabun, sampo, handuk, gelas, piring dan sebagainya. Dengan begitu, anak telah terbiasa berinteraksi dengan orang lain sehingga kecerdasan interpersonalnya tumbuh.

Menurut Howard Gardner pencetus multiple intelligences, kecerdasan interpersonal ditandai dengan keterampilan komunikasi yang baik, anak pandai mengomunikasikan perasaannya pada orang lain. Saat melihat wajah temannya muram, ia akan menegur, "Ada apa, mengapa kamu kelihatan sedih hari ini?" Anak yang tidak memiliki kecerdasan interpersonal tak akan bisa melakukannya. Kecerdasan ini bisa dilatih dengan mengajak anak berkomunikasi sebanyak-banyaknya. Dengan demikian kosakatanya terus bertambah sehingga membantunya dalam bersosialisasi. 

Berikan pengertian yang tepat atas setiap kata baru yang dikuasainya. Buka lebar kesempatan untuk berteman dengan sebanyak mungkin orang dan berikan kebebasan untuk bermain/bergaul dengan mereka. Latihan sederhana yang bisa dilakukan di rumah, misalnya mengizinkannya menerima telepon dan mengajarinya bertanya dari siapa, mencari siapa dan apa keperluannya. Begitu juga kalau ada tamu di rumah, biarkan anak ikut "ngobrol" sebentar, setidaknya memperkenalkan dirinya. Bangun juga kedekatan (bonding) orang tua dengan anak. 

Penelitian menemukan hubungan antara kecerdasan dan kelekatan anak dengan orang tua. Pola pengasuhan yang mengedepankan kelekatan berdampak pada kecerdasan. Di saat anak merasa aman dan nyaman dengan diri sendiri dan orang tua, ia akan lebih mudah menyerap dan mempelajari segala sesuatu dengan sendirinya. Pendek kata, situasi rumah dan keluarga yang kondusif juga berpengaruh besar pada kecerdasan anak. 

Jangan lupakan juga nutrisi yang berperan penting terhadap kecerdasan anak, termasuk emosi. Berbagai riset mengungkapkan, kekurangan nutrisi akan membuat akan memengaruhi perasaan dan sulit berkonsentrasi sehingga daya tangkap rendah. Demikian juga dengan asupan vitamin dan mineral seperti zat besi yang kurang dapat memicu gangguan konsentrasi, mudah marah, dan sulit mengendalikan diri.

Pada masa Pandemi COVID – 19 yang sudah hampir berjalan hampir 1 tahun membuat peran keluarga menjadi sangat penting dalam mencapai sebuah kesuksesan. Untuk itu semua, perlunya sebuah ilmu yang mumpuni agar kita sebagai Guru maupun Orang tua dapat mendampingi putra/putri kita terus meraih impian prestasi di masa Pandemi COVID – 19 ini.

Pada hari Kamis, 11/2/2021 Guru – Guru SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir mengikuti kegiatan webinar parenting "Anak Hebat Berasal Dari Orang Tua Yang Terlibat". 

Adapun kegiatan tersebut diadakan melalui link join zoom meeting https://us02web.zoom.us/j/9726330386?pwd=dWw4VmlZaXhCanAzZjgrb2NPSEZsQT09 Meeting ID: 972 633 0386 Passcode: smaruna. Yang menjadi pemateri dari kegiatan tersebut adalah MR. NAFIK PALIL, International Grand Master Trainer.

Dalam kesempatan tersebut MR. NAFIK PALIL menjelaskan bahwa 3 fase mendidik anak Ali bin Abi Thalib yaitu 7 tahun pertama (0-7 tahun) perlakukan ananda seperti raja, 7 tahun kedua (8-14 tahun) perlakukan ananda seperti tawanan perang, 7 tahun ketiga (15-21 tahun) perlakukan ananda seperti sahabat. MR. NAFIK PALIL juga menyampaikan bahwa anak kita saat ini lahir di zaman digital, maka dari itu kita sebagai Guru harus "A good Teacher explains a better Teacher is a model great Teacher inspires".

Alhamdulilah materi dan ilmu yang diberikan MR. NAFIK PALIL sangat luar biasa. Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 berharap agar Orang tua dari SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya dapat terlibat dan mendukung kegiatan agar putra/putri mereka menjadi anak hebat untuk terus berprestasi dan berkarya di masa Pandemi COVID – 19 seperti saat ini. 

Di akhir acara, Panitia dari Yayasan Barunawati Biru Surabaya ( SMA Barunawati Surabaya ) memberikan daftar hadir melalui link https://forms.gle/UJYrSdocCMDCciuP8. 

Di kesempatan tersebut alhamdulilah Penulis juga mengajukan pertanyaan ke MR. NAFIK PALIL dan masuk ke 10 Penanya terbaik yang Insya Allah akan mendapatkan hadiah dari Yayasan Barunawati Biru Surabaya ( SMA Barunawati Surabaya ). 

Penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Yayasan Barunawati Biru Surabaya ( SMA Barunawati Surabaya ) dan MR. NAFIK PALIL yang telah berbagi ilmu tentang "Anak Hebat Berasal Dari Orang Tua Yang Terlibat".

Dalam kesempatan tersebut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd berdoa semoga bapak/ibu Guru dan Keluarga serta siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dapat menjaga kesehatan dan bisa menjalankan 5M tersebut agar diberikan kesehatan serta dijauhkan dari COVID – 19 yang melanda negeri ini. Fokuslah pada Akhiratmu Insya Allah Urusan dunia akan mengikutimu, kata H. BANU ATMOKO, S.Pd.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat



Posting Komentar

0 Komentar