APENSO INDONESIA

header ads

Pendidikan : PERLU BELAJAR TERUS BERLATIH

Pendidikan :

PERLU BELAJAR TERUS BERLATIH

Oleh : Gempur Santoso


Pagi - pagi teman saya ngirim video. Via WA. Teman saya itu guru SLTP. 

Tayangan video itu, ada seorang laki - laki dikerumuni banyak anak - anak usia sekolah dasar, dan lain - lain. Ada sekitar tujuh orang anak.

Laki - laki dalam video itu berucap berbahasa Jawa, sebagai berikut :

"Hai pak guru...sido sekolah kabeh opo ora...gak sido dadi gentho kabeh iki" (hai pak guru jadi bersekolah apa tidak ini..kalau tidak jadi gentho semua ini..). Sambil menunjukan anak usia sekolah. Belum boleh ke sekolah. Kata "gentho" bisa punya arti "bodoh". Bisa juga gagal sekolah/pendidikan. Atau yg lain sejenis.

Lelaki dalam video itu kayak bukan guru. Tampak, menginginkan anak - anak yang mengerumuninya dapat masuk sekolah.

Mungkin juga teman saya yang guru STLA itu sudah "kangen" mengajar. Bertemu para peserta didik.

Secara pribadi. Saya ikut prihatin. Anak - anak belum dapat masuk sekolah. Karena ada musibah pandemi.

Dalam video itu. Banyak anak - anak sedang dolan (bermain). Bersama teman - tamannya. Seenaknya. Tidak ke sekolah.

Secara alamiah. Anak tidak sekolah. Tetap hidup. Bisa dewasa. Tetap manjadi besar. Tetap jadi orang. Apa bisa pintar? Belum tahu.

Yang jelas. Kalau pingin pintar. Pingin bisa. Ya harus belajar dan latihan berbuat. Sesuai yang dipelajari.

Belajar. Sejak dulu. Pasti ada guru. Butuh guru. Bisa guru di sekolah. Bisa di luar sekolah. Di masyarakat. Siapa saja punya ilmu bisa jadi guru. 

Semua itu sangat tergantung "motivasi" murid. Atau yang mencari ilmu. Ilmu apa yang dicari. Yang ditekuni.

Belajar. Mengerti. Tanpa latihan, jelas tidak bisa. Hanya mengerti teori.

Lumayan, setidaknya sudah mengerti.

Seperti mengerti ilmu nyetir mobil. Kalau tanpa latihan nyetir mobil. Jelas tidak akan bisa nyetir. Hanya mengerti tentang teori nyetir mobil saja.

Masalahnya. Tidak semua orang memiliki "motivasi" yang kuat untuk belajar menjadi bisa.

Pengertian belajar. Dari yang tidak bisa menjadi bisa. Dari perilaku yg tidak/kurang baik menjadi baik. 

Inti belajar adalah mengakibatkan perubahan perilaku baik, atas ilmu yang didapat/dipelajari.

Sekolah sebagai tempat belajar. Banyak yang memerlukan. Setidaknya bisa berkumpul dengan berbagai teman. Berbagai kecerdasan. Berbagai motivasi. Saling interaksi. 

Kalau menggunakan istilah Jawa "putihnya beras karena saling bergesekan dengan beras". Bisa diartikan pintar (cerdas) nya manusia karena bergesekan (interaksi) dengan sesama manusia.

Ada pula yang belajar tidak di sekolah. Individu. Ke guru siapa saja, alam, kejadian atau peristiwa, ataupun "membaca".

Jika bermotivasi kuat untuk belajar. Belajar bisa di sekolah. Bisa juga tidak di sekolah. 

Semua, yang belajar, mendapatkan ilmu atau ilmu pengetahuan. Terbukti bisa sukses. Ada yang bisa bertanggungjawab/kedudukan : jadi meteri/pejabat, atau pernah jadi pejabat, jadi pengusaha besar, dan lain - lain.

Sebagaimana firman. Bahwa "Tuhan akan meningkatkan derajat seseorang karena ilmunya". Jadi kunci sukses adalah punya ilmu. Mapan.

Patuhi protokol kesehatan. Tetap bernafas cukup, makan cukup, dan jaga tidak lelah - capek cepat istirahat. Semoga semua sukses, dan sehat.....aamiin yra.

(GeSa)




Posting Komentar

0 Komentar