APENSO INDONESIA

header ads

PENERIMAAN ORANG TUA PADA ANAK ABK

“PENERIMAAN ORANG TUA PADA ANAK ABK“


Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Anak berkebutuhan khusus (ABK) sama berharganya dengan anak-anak lainnya. Mereka juga bisa berprestasi di tengah keterbatasan kondisinya, asalkan orang tua turut berlaku suportif ketika membesarkan mereka. 

Namun memang, membesarkan ABK cenderung butuh tenaga dan perjuangan yang lebih besar. Karena itu menurut Alzena hal utama yang harus diingat oleh orang tua saat mengetahui anaknya memiliki kebutuhan khusus adalah bersikap suportif terhadap segala kekurangan dan kelebihan mereka.

"Tahap awal yang harus dilalui orang tua dengan anak berkebutuhan khusus maupun difabel (different ability) adalah menerima kondisi anaknya," anak adalah amanah dari yang Tuhan, yang dititipkan hanya pada orang tua yang sanggup dan mampu. Sebab itu, para orang tua yang dititipi anak dengan kemampuan khusus merupakan orang tua yang mampu untuk merawatnya dengan penuh kasih sayang agar ia kelak siap dan mampu untuk berdiri di atas kakinya sendiri nanti. 

Dengan menerima apapun kondisi anaknya, orang tua dapat fokus berusaha membantu anaknya menemui kemampuan dan minat bakat yang sesuai. Bagaimana caranya? Yang paling efektif untuk menemukan minat dan bakat anak ialah dengan mengamati dan memberikan anak kesempatan untuk mencoba segala bidang yang dapat ia lakukan. 

Jika Anda telah menemukan potensi anak, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan yaitu dengan mengikutsertakan anak ke dalam komunitas. Di komunitas, anak berkebutuhan khusus akan punya kesempatan mendapatkan bimbingan untuk melatih minat yang mereka suka. Anak akan juga dapat teman baru untuk belajar bersosialisasi. 

Anda bisa memantau perkembangan anak selama mengikuti kegiatan di komunitas itu. Bila anak menyukai kegiatannya, lanjutkan, dan biarkan itu menjadi keahliannya. Tapi, hal yang harus selalu Anda ingat yaitu, coba luangkan waktu untuk anak Anda dan selalu beri kesempatan pada anak untuk mencoba hal-hal lain di luar minatnya.

Memiliki anak berkebutuhan khusus tentu bukan keinginan mereka. Bukan pula permintaan. Tapi, semuanya adalah kehendak Tuhan. Pada akhirnya, kasih sayang yang tulus mampu meredam egoisme dan berjuang sekuat tenaga agar sang anak dapat diterima dunia.  

Maka dari itu pada hari Minggu, 14/2/2021 JCI East Java, Dharmawanita Persatuan, Universitas Negeri Surabaya mengadakan Webinar “PENERIMAAN ORANG TUA PADA ABK“. Dalam kesempatan ini Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd mengikuti kegiatan tersebut melalui link zoom http://bit.ly/zoomabk14 Zoom Meeting ID : 846 2896 3945 Passcode : RoadtoWFA. 

Adapun yang menjadi Pemateri adalah Ibu SATININGSIH, S.Psi., M.Psi. Dosen jurusan Psikologi Universitas Negeri Surabaya yang dimana beliau juga dosen dari Penulis sewaktu kuliah di UNESA, ibu AGIL TORESIA, serta Keluarga YOHENTA Orang tua dari SAMANTHA PAY.

Dari Keluarga YOHENTA Orang tua dari SAMANTHA PAY Penulis sempat meneteskan air mata betapa tegar nya Orang tua untuk membimbing dan mendidik yang memiliki anak seperti SAMANTHA tersebut ketika pandemi yang bukan sebagai halangan Orang tua untuk belajar. Kita diberkati dengan anak spesial maka seperti saluran air ide - ide akan menggelontor.

Minder nya Orang tua dengan ABK maka berarti belum ada acceptance. Dalam menangani anak berkebutuhan khusus tersebut di perlukan ketika Orang tua minder maka ide tertutup tapi ketika berdamai maka ide - ide muncul.

Dalam kesempatan ini, Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya akan mencoba mengajak kepada Guru – Guru dan Wali murid untuk kita hidup dengan berbagai orang sehingga itu akan mengedukasi kita untuk menjawab atau diam dari respon masyarakat. 

Dalam kesempatan tersebut juga di tayangkan tentang Aktivitas dari Keluarga SAMANTHA melalui link https://www.youtube.com/watch?v=CPm38H0ar9E&feature=youtu.be 

Dalam kesempatan tersebut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya bapak H. BANU ATMOKO, S.Pd berdua juga semoga bapak/ibu Guru dan Keluarga serta siswa/siswi SMP PGRI 6 Surabaya dapat menjaga kesehatan dan bisa menjalankan 5M tersebut agar diberikan kesehatan serta dijauhkan dari COVID – 19 yang melanda negeri ini. Fokuslah pada Akhiratmu Insya Allah Urusan dunia akan mengikutimu, kata H. BANU ATMOKO, S.Pd.
#TantanganGuruSiana
#dispendikSurabaya
#Guruhebat




Posting Komentar

0 Komentar