Ergonomi :
PRODUKTIVITAS KERJA
Oleh : Gempur Santoso
(Gubes di bidang Ergonomi dan K3 UMAHA Sidoarjo)
Produktvitas kerja : rasio jumlah pengeluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang ditenagakerjakan. Artinya output : biaya menggaji tenaga kerja (sesuai yang harus dibayarkan) dibagi jumlah tenaga kerja yang melakukan.
Misal : sehari dikerjakan 2 orang. Dua orang itu mendapat 10 biji. Jadi indeks produktivitas kerja adalah 10/2 atau 5/1, untuk sehari.
Sudah jelas sesuai rumus produktivitas yakni output per input.
Untuk input ada yang bisa hitung secara eksak. Ada pula yang tidak bisa dihitung secara eksak, misal : pengetahuan tenaga kerja (naker), kemampuan naker, motivasi naker, metode, dan pengetahuan organisasi. Semua itu bisa diberikan peringkat kualitatif yang dikuantitatifkan.
Maka, rumus berubah. Tetapi secara substansi rumus tetap. Yakni :
Produktivitas= output/(input bisa dihitung+input tidak bisa dihitung).
Penambahan produksi tidak selalu meningkatkan produktivitas, misal : 20/100 (0,2) menjadi 150/100 (1,5). Itu jelas indeks produktivitas dari 0,2 menjadi 1,5. Indeks produktivitas angkanya naik, tetapi produktivitas jelas turun.
Jadi, jika angka indeks produktivitas naik, maka produktivitasnya turun.
Coba lihat di bawah ini. Output naik dari 120 menjadi 150. Begitu pula input naik dari 100 menjadi 125. Jadi output naik, input juga naik. Bagaimana produktivitasnya?
120/150 (1,2) menjadi 150/125 (1,2). Ternyata indeks produktivitasnya sama yakni tetap 1,2. Tidak ada kenaikan produktivitas.
Kemudian lihat contoh juga di bawah ini. Produktivitas tidak ada kenaikan yang berarti.
120/100 (1,2) menjadi 150/135 (1,1).
Jadi, indeks produktivitas semula 1,2 menjadi 1.1. Hal itu indeks produktivitas sangat sedikit turun atau produktivitasnya sangat sedikit naik. Dianggap sama.
Oleh karena itu, jika angka indeks produktivitas lebih kecil dari sebelumnya, maka dapat dipastikan produktivitas akan naik.
Semoga semua sehat....aamiin yra.
(GeSa)
0 Komentar