APENSO INDONESIA

header ads

HINDARI EGOISME AGAR TAK SAKIT PSIKOLOGIS

HINDARI EGOISME AGAR TAK SAKIT PSIKOLOGIS

(Gambar Ilustrasi)

Oleh: apensoindonesia.com


Di dalam diri manusia ada fisik dan psikologis. Dalam psikologis muncul egoisme. Itu penyakit psikologis jika tak seimbang antara mental dan usia.

Berpaham ego. Berpaham selalu mencari pengakuan dari orang lain. Sifat seperti itu banyak muncul pada anak kecil yakni "mencari pengakuan" "aku".

Orang dewasa hampir tak butuh "aku". Realistis. Apa adanya. Obyektif. Sangat sadar hidup. Kalau dirinya diperlakukan tidak nyaman, maka tidak akan melakukan pada orang lain. Ada istilah "tidak akan mencubit orang lain, karena tahu dicubit itu sakit".

Antara usia dan kedewasaan psikologis harus seimbang. Jika tidak,  usianya dewasa, tapi psikologis egois masih mencari "aku". Jelas itu tak seimbang. Mengalami ketidakseimbangan mental. "Keterbelakangan mental".

Atau "bodoh" tapi tak mau disebut bodoh. Bahkan kalau nyolok mengalami keterbelakangan psikologis "egois" bisa jadi mengarah ediot.

Oleh karena itu, bertambahnya umur harus seimbang dengan perkembangan psikologis seseorang. Agar normal.

Egoisme sebetulnya motivasi mempertahankan diri meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Kehilangan mengerti pada orang lain. Mintanya orang lain dipaksa untuk mau mengerti dia. 

Kadang sudah tahu salah tidak mau minta maaf.  Gengsi. Bahkan yang disalahi harus minta maaf pada yang menyalahi. Biar tampak "top markotop". 

Egoisme bisa lepas kontrol. Tak punya etika. Tak punya implementasi budaya ataupun agama. Nabrak nabrak pranata cara kehidupan.

Egoisme menempatkan diri di tengah satu tujuan tidak peduli penderitaan orang lain. Meletakan dirinya seperti "raja". Padahal tak bisa apa - apa. Tidak tanggung jawab atas perkataan dan perbuatannya. Hanya bisa bicara saja. Implementasi kosong. Seolah hebat.

Bahkan egoisme, tidak mampu, kadang fitnah orang lain, dan membuat penderitaan orang yang dicintai atau dianggap orang dekat. Istilah lainnya "egois". Tak dewasa padahal usia tua.

Sebaiknya berbuatlah yang baik pada orang lain. Agar orang lain pun berbuat baik pada Anda. 

Jangan aniaya diri sendiri atau orang lain. Jangan sakiti hati orang lain atau diri sendiri. Agar bisa kemana saja, ketemu siapa saja. Akan semakin banyak ilmu pengetahuan, semakin banyak informasi yang didapat. Dan, akan membuat semakin pandai.

Kalau pangkur Jawa "wani ngalah luhur wekasame" (punya sifat mengalah akan mulia di belakang hari)). Ngalah bukan berarti kalah. Bisa dimanaknai ngalah itu andap asor (tidak congkak).

Semoga semua bersahaja, sehat lahir dan batin...aamiin yra.

(GeSa)


Posting Komentar

0 Komentar