APENSO INDONESIA

header ads

TINJAUAN ERGONOMIS: KETERLAMBATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Tinjauan Ergonomis:

KETERLAMBATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

Oleh: Gempur Santoso

(Gubes Ergonomi dan K3 Universitas Ma'arif Hasyim Latif -Umaha, Sidoarjo, Jawa Timur)


Kerterlambatan kerja biasa dihitung persatuan waktu. Misal: produksi terlambat berapa jam, terlambat berapa menit, dan lainnya.

Kita tahu bahwa produktivitas adalah output per input. Tidak terjadi keterlambatan kerja maka produktivitas akan naik. Hal itu ditandai bahwa hasil produksi meningkat tetapi waktu yang digunakan tetap.

Mengapa terjadi keterlambatan kerja. Setidaknya ada empat unsur membuat keterlambatan kerja.

Pertama, keterlambatan kerja tak bisa dihindari (unavoidable delay). Misal: karena adanya bencana. Atau ada kerusakan alat produksi. Atau, adanya ketergantungan lain, menunggu bahan baku. Dan lain lain.

Kedua, keterlambatan dapat dihindari (avoidable delay). Misal adanya gangguan bersifat mendadak dan cepat diatasi. Secara teknis.

Ketiga, perecanaan proses produksi (plan of producty). Bisa jadi tata letak produksi. Atau, aliran kerja tidak baik. Atau, alat alat produksi tidak ergonomis artinya alat tidak sesuai antropometri dimensi manusia tenaga kerja. Dan lain lain.

Ke-empat, jam kerja melelahkan dan kurang istirahat (rest to overcome fatique). Irama jam kerja dan istirahat menjadi penting. Manusia tenaga kerja perlu istirahat. Akumulasi lembur over load over time membuat manusia tidak sehat. Atau sakit. Jika tenaga kerja sakit. Bisa membuat proses produksi berhenti. Perlu diketahui bahwa manusia memiliki kererbatasan tubuh.

Bagaimana cara memperbaiki keterlambatan kerja. Agar produktivitas tetap baik. Yakni: pertama, sesuaikan tempat kerja dengan kemampuan dan keterbatasan manusia (ergonomis).

Kedua, ketepatan menggunakan tubuh (tata cara kerja yang ergonomis).

Ketiga, lingkungan kerja harus ergonomis. Menyangkut lingkungan fisik, kimiawi, dan biologi.

Ke-empat, posisi kerja atau performen kerja harus ergonomis. Dan, kelima adalah gizi kerja harus cukup dan seimbang. Sebab asupan gizi sebagai energi kerja.

Semoga semua sehat...aamiin yra.

(GeSa)





Posting Komentar

0 Komentar