APENSO INDONESIA

header ads

AJAK SEKOLAH PGRI UNTUK BANGKIT MENJADI SEKOLAH UNGGUL DAN BERMUTU MENYAMBUT PPDB 2021- 2022

“AJAK SEKOLAH PGRI UNTUK BANGKIT
MENJADI SEKOLAH UNGGUL DAN BERMUTU
MENYAMBUT PPDB 2021- 2022“


Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan dan para praktisi pendidikan untuk bisa mengimbanginya. Salah satunya dengan pendidikan yang berkualitas. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang berkualitas telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia pendidikan. 

Pendidikan berkualitas merupakan satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan mutu SDM dituangkan dalam bentuk pendirian sekolah-sekolah unggulan di beberapa wilayah. Ketika mendengar nama sekolah unggulan yang tergambar di benak kita sekolah yang luar biasa, elit, mahal dan top. 

Memang dilihat dari fisiknya sangat mewah, biayanya mahal, akan tetapi hal itu diimbangi dengan tenaga pendidik yang profesional, kurikulum yang tepat, program yang bagus dan proses yang maksimal, sehingga output yang dihasilkan sangat baik (unggul). 

Pada awalnya Sekolah unggulan merupakan lembaga pendidikan yang lahir dari sebuah keinginan untuk mampu berprestasi di tingkat regional, nasional dan internasional dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ditunjang oleh pendidikan karakter. 

Akhir-akhir ini ketertarikan masyarakat terhadap sekolah unggulan semakin meningkat. Terbukti meludaknya pendaftar seleksi siswa baru di sekolah-sekolah unggulan. Salah satu alasannya di samping unggul di bidang akademiknya, pendidikan moralnya sangat diperhatikan, walaupun hal itu tidak menjadi jaminan bagi siswa bermoralitas seratus persen, akan tetapi lingkungan tercipta ke arah tersebut.

Istilah sekolah unggul pertama kali diperkenalkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Wardiman Djojonegoro, tahun 1994. Istilah sekolah unggul lahir dari satu visi yang jauh menjangkau ke depan, wawasan keunggulan. Menurut Wardiman, selain mengharapkan terjadinya distribusi ilmu pengetahuan, dengan membuat sekolah unggul di tiap-tiap propinsi, peningkatan SDM menjadi sasaran berikutnya. 

Lebih lanjut, Wardiman menambahkan bahwa kehadiran sekolah unggul bukan untuk diskriminasi, tetapi untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan memiliki wawasan keunggulan. Pada dasarnya, sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. 

Kualitas proses pembelajaran bergantung pada kualitas guru yang bekerja di sekolah tersebut. Apabila kualitas guru di sekolah tersebut baik, mereka akan berperan sebagai agen pengubah siswanya, dan menekankan kepada kemandirian dan kreatif sekolah yang memfokuskan pada perbaikan proses pendidikan.

Di samping itu, ada juga yeng berpendapat bahwa sekolah unggul adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan yang dihasilkan (output) dari pendidikannya. Dengan demikian, sekolah unggulan dapat didefinisikan sekolah yang dikembangkan dan dikelola sebaik-baiknya dengan mengarahkan semua komponennya untuk mencapai hasil lulusan yang lebih baik dan cakap daripada lulusan sekolah lainnya. 

Secara umum, sebuah sekolah dapat dikategorikan unggul harus meliputi tiga aspek dalam manajerial. Ketiga aspek tersebut adalah : 
1. Input (masukan). Input (masukan) sekolah adalah segala masukan yang dibutuhkan sekolah untuk terjadinya pemrosesan guna mendapatkan output yang diharapkan. Input sekolah merupakan bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai pembentukan manusia yang disebut manusia seutuhnya. Input sekolah dapat diidentifikasikan mulai dari human (manusia), money (uang), materials (material/ bahan-bahan), methods (metode-metode), dan machines (mesin-mesin).

Pendidikan tidak boleh diartikan hanya sebagai proses transfer ilmu saja, namun juga harus diartikan sebagai upaya membantu siswa untuk mampu mengenal diri dan lingkungannya.

Daniel Goleman, dalam bukunya, menyebutkan bahwa kemampuan mengenal diri dan lingkungannya adalah kemampuan untuk melihat secara objektif atau analisis, dan kemampuan untuk merespon secara tepat, yang membutuhkan kecerdasan otak (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). 

Di samping itu, kecerdasan spiritual (SQ) calon siswa hendaknya dapat terukur saat seleksi siswa baru. Dengan demikian, tes seleksi siswa baru hendaknya dapat mengukur ketiga aspek kecerdasan atau bahkan dapat mengukur berbagai kecerdasan atau multy intellegence

Oleh karena itu, tes seleksi siswa baru tujuannya tidak semata-mata untuk menerima atau menolak siswa tersebut tetapi jauh ke depan untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa. Dengan data tingkat kecerdasan siswa tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan proses pembinaannya dan bahkan dapat untuk menentukan target atau arah pendidikan di masa depan. 

2. Proses. Proses belajar-mengajar sekolah unggul ini setidaknya berkaitan dengan kemampuan guru, fasilitas belajar, kurikulum, metode pembelajaran, program ekstrakurikuler, dan jaringan kerjasama. 
a. Sekolah unggul harus memiliki guru yang unggul. Artinya, guru tersebut harus profesional dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. Adapun kompetensi guru yang memungkinkan untuk mengembangkan suatu lembaga pendidikan yang unggul adalah : 
1) Kompetensi penguasaan mata pelajaran 
2) Kompetensi dalam pembelajaran 
3) Kompetensi dalam pembimbingan 
4) Kompetensi komunikasi dengan peserta didik 
5) Kompetensi dalam mengevaluasi.

Guru yang profesional, dalam pembelajaran harus menempuh empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, penilaian, dan refleksi/P3R. 

b. Fasilitas belajar 
c. Kurikulum 
d. Metode pembelajaran. 

Sekolah yang unggul harus menggunakan metode pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif dan kreatif yang disertai dengan kebebasan dalam mengungkapkan pikirannya.

Dalam menyiapkan PPDB 2021/2022 PGRI kota Surabaya pada hari Senin, 12/4/2021 mengundang SMP PGRI se-kota Surabaya sebanyak 11 Sekolah untuk mengikuti pembinaan dari Ketua PGRI kota Surabaya yang diadakan di SMK PGRI 5 Surabaya Jl. Karang Rejo IV No. 16 Surabaya salah satu 11 SMP PGRI yang ada di kota Surabaya adalah SMP PGRI 6 Surabaya, Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir menghadiri undangan Ketua PGRI Kota Surabaya. 

Dalam kesempatan tersebut, Penulis berangkat dari rumah sekitar pukul 12.00, mengingat undangan adalah pukul 12.30. Dalam sambutannya, Ketua YPLP PGRI cabang kota Surabaya bapak H. ILYAS, S.Ag, M.Pd mengajak SMP PGRI di kota Surabaya untuk terus bersatu apalagi dalam menyambut PPDB 2021/2022.

(Gambar : Kegiatan pengarahan)

Setelah pengarahan dari bapak Drs. ILYAS, S.Ag, M.Pd. I selanjutnya yaitu pengarahan dari Ketua PGRI Kota Surabaya ibu Dra. AGNES. Dalam pengarahannya ibu yang mantan Kepala Bidang Sekdas tersebut mengajak kepada Kepala SMP PGRI di kota Surabaya untuk tetap semangat dalam menghadapi PPDB 2021/2022 dan tetap selalu komunikasi dan kordinasi antar sekolah dengan PGRI di kota Surabaya. 

Insya Allah semoga PPDB 2021/2022 ini berjalan lancar, karena PGRI sudah melaksanakan ikhtiar pendekatan dengan DPRD kota Surabaya, Pemkot Surabaya, dan semua lapisan yang mendukung Pendidikan. Harapannya agar pelaksanaan PPDB 2021/2022 berjalan lancar tanpa adanya masalah serta Sekolah PGRI kota Surabaya kembali jaya mendapatkan Siswa/Siswi yang banyak tanpa ada yang kekurangan pagu, serta dengan Siswa/Siswi yang banyak di tunjang dengan sarana yang memadai.

Selain itu, harapannya SMP PGRI di kota Surabaya menjadi Sekolah Unggul, Sekolah bermutu di kota Surabaya, sehingga SMP PGRI di kota Surabaya menjadi idola masyarakat untuk menitipkan putra/putrinya di SMP PGRI di kota Surabaya. 

Dalam kesempatan ini, Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS UNESA kelahiran Apeil 1984 berharap agar teman – teman SMP PGRI tetap semangat dalam mencari Siswa/Siswi, serta Penulis berharap agar di masa Pandemi ini PGRI kota Surabaya bisa membantu untuk PPDB 2021/2022 ini agar SMP PGRI di kota Surabaya kembali ke masa kejayaannya.
#TantanganGuruSiana  
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat


Posting Komentar

0 Komentar