APENSO INDONESIA

header ads

AJARKAN BERBAGI UNTUK SAUDARA – SAUDARA KORBAN GEMPA DI BULAN PENUH BERKAH

“AJARKAN BERBAGI UNTUK SAUDARA – SAUDARA KORBAN GEMPA DI BULAN PENUH BERKAH“

(Gambar Ilustrasi)

Oleh : Banu Atmoko
Apenso Indonesia



Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di antara 11 bulan lainnya. Menurut Mulla bin al Fadhel, para ulama salaf (terdahulu) selalu berdoa selama kurang lebih enam bulan sebelum Ramadhan memohon kepada Allah supaya dapat menjumpai bulan Ramadhan yang akan datang dan berdoa kurang lebih selama enam bulan setelah Ramadhan memohon supaya amal ibadahnya selama bulan Ramadhan yang telah dilaluinya diterima oleh Allah SWT. 

Bulan Ramadhan diyakini oleh umat Islam sebagai bulan yang penuh berkah. Menurut bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab: barokah (البركة), artinya nikmat (Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Kata lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk. Arti berkah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179) adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia”. Sedangkan menurut istilah, berkah (barokah) artinya “bertambahnya kebaikan” (Imam Al-Ghazali, Ensiklopedia Tasawuf, hlm. 79). Berdasarkan pengertian ini, dapat dipahami bahwa Ramadhan bulan penuh berkah bermakna bulan yang isinya penuh dengan tambahan kebaikan. 

Bukti bahwa di bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh tambahan kebaikan (berkah) dapat dilihat dan dikuatkan dengan beberapa hadits Nabi berikut :

Pertama, hadits riwayat Bukhari No-37.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Fudlail berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

Dijelaskan secara terang bahwa bagi siapa yang berpuasa dengan syarat karena iman dan mengharap pahala maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Pengampunan terhadap dosa yang telah lalu bagi orang yang berpuasa ini merupakan suatu berkah/tambahan kebaikan dari Allah SWT. 

Pada bulan Ramadhan orang-orang yang beriman diwajibkan oleh Allah SWT untuk berpuasa, maka secara otomatis bagi yang berpuasa dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Kedua, hadits riwayat Ahmad No-6877 yang menjelaskan bahwa orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan.حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا ضِرَارٌ وَهُوَ أَبُو سِنَانٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ إِنَّ الصَّوْمَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ إِنَّ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَيْنِ إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ اللَّهَ فَجَزَاهُ فَرِحَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Dlirar -yaitu Abu Sinan- dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id, keduanya berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku sendiri kelak yang akan membalasnya.’ Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan, Jika berbuka ia akan gembira, dan jika ia bertemu dengan Allah lalu Dia membalas ibadah puasanya maka ia akan merasa gembira. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada bau minyak misik.”

Berdasarkan hadits riwayat Ahmad No-6877 di atas, kegembiraan pertama yang akan diperoleh adalah saat ia berbuka. Tentu saja orang yang berpuasa akan bergembira saat berbuka karena ia dapat melepaskan rasa lapar dan dahaga setelah berpuasa. Kegembiraan yang kedua adalah saat bertemu dengan Allah SWT karena Allah sendiri yang akan membalas (baca: memberi pahala) ibadah puasanya. Sungguh berkah yang luar biasa apabila saat kita bertemu Allah SWT dan secara langsung kita menerima pahala dari-Nya. 

Arti berbagi adalah memberi atau menerima sesuatu dari barang, cerita, kisah, uang, makanan, dan segala hal yang penting bagi hidup kita, berbagi juga bisa kepada Tuhan, sesama, alam, dan setiap hal di bumi ini. 

Manusia adalah makhluk sosial, jadi manusia saling membutuhkan satu sama lain, kita membutuhkan orang lain, dan orang lain membutuhkan kita juga, karena hal itu kita harus berbagi dan orang lain akan berbagi kepada kita juga. Berbagi kepada sesama adalah hal penting, karena tanpa berbagi kita sebagai manusia kehilangan arah dan arti dari makhluk sosial itu sendiri. 

Kita sebagai mahkluk sosial sudah menjadi kewajiban kita untuk berbagi, apapun yang dapat kalian bagi, tidak perlu uang, atau sesuatu yang kalian tidak punya, berbagilah yang kalian punya, berbagi juga tidak perlu kita mendatangi semua tempat orang yang kesusahan, tetapi berbagi di sekeliling kita, pasti sekeliling kita masih banyak orang yang membutuhkan, tidak hanya finansial, bisa juga dari mental, seperti membagikan Cinta kasih kepada orang lain yang terlihat sangat down, patah semangat, putus asa, bisa juga kita memperhatikan orang tua di sekitar kita yang kurang perhatian, bantu mereka dengan menyebrang jalan, atau membersihkan dan mengangkat sesesuatu yang berat saat mereka mau pindahan, atau sedang dalam kesulitan.

Saat orang lain sakit, kita bisa berbagi semangat kepada mereka agar mereka cepat sembuh, saat ada yang sedang sedih karena baru di tinggalkan selamanya orang yang di sayang, kita bisa berbagi kebahagian kita, agar mereka tidak kembali sedih lagi, atau kita bisa minta dia berbagi kesedihannya bersama kita.

Berbagi juga bukan kepada sesama manusia saja, tetapi bisa kepada hewan-hewan di sekitar kita, dengan memberi mereka makanan, atau melindungi mereka dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kita juga dapat berbagi dengan tumbuhan di sekitar kita, dengan menyirami mereka air saat kekeringan, kita juga dapat menanam pohon, dengan menanam kita berbagi kepada mahkluk hidup dan lingkungan, bahkan bumi ini.

Ketiga, hadits riwayat Bukhari No-2628 yang menjelaskan orang yang berpuasa satu hari saja di jalan Allah akan dijauhkan dari api neraka sejauh 70 tahun.

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَسُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ أَنَّهُمَا سَمِعَا النُّعْمَانَ بْنَ أَبِي عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Artinya : Telah bercerita kepada kami Ishaq bin Nashr telah bercerita kepada kami ‘Abdur Rozzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata telah bercerita kepadaku Yahya Sa’id dan Suhail bin Abi Shalih bahwa keduanya mendengar an Nu’man bin Abi ‘Ayyasy dari Abu Sa’id Al Khudriy radliallahu ‘anhu berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Barang siapa yang shoum (berpuasa) satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun”. 

Berdasarkan hadits ketiga di atas, dapat kita pahami bahwa Allah memberikan keberkahan bagi orang-orang yang berpuasa meskipun satu hari saja di jalan Allah akan dijauhkan dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun. Allah tidak menggunakan satuan jarak dalam menjauhkan orang yang berpuasa dari api neraka, tetapi Allah menggunakan satuan waktu. Ini menegaskan bahwa Allah benar-benar memberikan tambahan kebaikan/keberkahan bagi orang yang berpuasa. 

Dengan menggunakan satuan waktu Allah menunjukkan keseriusannya dalam menjauhkan orang yang berpuasa dari api neraka. Karena dengan satuan waktu ini kita hanya bisa menanti waktu itu berjalan hingga berakhir. Kita tidak bisa mempercepat atau memperlambat kecuali menunggu waktu itu. Berbeda dengan jarak yang bisa dipercepat atau diperlambat cara tempuhnya, tetapi waktu, kita hanya bisa menunggu sampai waktu itu tiba. 

Ini artinya Allah benar-benar menjauhkan orang yang berpuasa di jalan Allah dari api neraka. Allah menyatakan bahwa orang yang berpuasa satu hari saja di jalan Allah maka akan dijauhkan dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun. Apabila kita berpuasa selama bulan Ramadhan (katakanlah 30 hari) maka kita akan dijauhkan dari api neraka sejauh 2100 tahun. Sungguh berkah Allah yang sangat luar biasa, dimana pada bulan Ramadhan orang yang beriman diwajibkan berpuasa. 

Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah dan bulan penuh ampunan yang dimanfaatkan sebaik – baiknya oleh Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, dimana seluruh Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya pada hari Selasa, 20/4/2021 melakukan penggalangan dana untuk korban Gempa di NTT dan di Malang – Jawa Timur. 

Uang yang dikumpulkan tersebut adalah dari uang saku Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya secara spontanitas dan sukarela, dari sumbangan SMP PGRI 6 Surabaya tersebut di kumpulkan ke ibu MEI RATNA SUSANTI, S.Si selaku Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd selaku Wali Kelas di SDS "AL-IKHLAS Surabaya. 

Tepat pukul 11.00 WIB, Penulis yang juga Kepala SMP PGRI 6 Surabaya alumni jurusan PLS UNESA kelahiran April 1984 tersebut bersama - sama ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd mendatangi Kantor YDSF ( YAYASAN DANA SOSIAL AL- FALAH Surabaya ) di Jl. Gubeng Kertajaya VIII C No.17, di sana Penulis menyerahkan sumbangan dari Siswa/Siswi SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya untuk korban Gempa di NTT dan Malang. 

Alhamdulilah dari sumbangan spontanitas tersebut untuk SMP PGRI 6 Surabaya terkumpul Rp90.000,- sedangkan sumbangan spontanitas dari SDS "AL-IKHLAS terkumpul Rp170.000,-. Alhamdulilah sumbangan tersebut di terima oleh Pegawai dari YAYASAN DANA SOSIAL AL- FALAH Surabaya ( YDSF Surabaya ). Selesai di buatkan tanda terima, ibu YUNI ISMARYATI, S.Pd beserta pegawai dari YDSF menyerahkan secara simbolis tanda terima bantuan baik dari SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS "AL-IKHLAS Surabaya serta mendapatkan buah tangan Tabloid Al-Falah untuk di baca di Perpustakaan SMP PGRI 6 Surabaya. 

Dalam kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu, Orang Tua Wali Murid atas supportnya telah mendukung Program Sekolah memberikan bantuan untuk korban Gempa. Semoga amal ibadah ini diterima Allah S.W.T serta semoga Keluarga SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya dijauhkan dari bala bencana dan musibah dari Allah S.W.T serrta semoga bantuan tersebut SMP PGRI 6 Surabaya dan SDS "AL-IKHLAS Surabaya di bulan Ramadhan 1442 H mendapatkan Peserta Didik yang banyak, berkah barokah selamanya.
#TantanganGuruSiana  
#dispendikSurabaya 
#Guruhebat


Posting Komentar

0 Komentar